15. Selingkuh?!

838 129 64
                                    

guys siapa yg mau di-tag tiap update??? karena aku tau kadang notifnya gak masuk

🍀

Haein berjalan pelan menuju kafe yang biasa ia kunjungi. Angin musim semi berhembus lembut, membawa wangi bunga-bunga yang mulai bermekaran. Namun, suasana hati Haein terasa berat. Sudah lama ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia tidak pernah tahu apa itu. Langkahnya terhenti ketika ia melihat sesuatu di kejauhan.

Baek Hyunwoo.

Suaminya. Berada di sudut kafe, duduk bersama seorang wanita yang sudah familiar di ingatan Haein. Wanita itu adalah penulis yang dilihatnya beberapa bulan lalu di kafe yang sama. Jantung Haein berdebar kencang, matanya memperhatikan keduanya dari jarak jauh. Meskipun mereka hanya berbicara, ada sesuatu yang aneh dalam cara mereka saling memandang.

Namun, tiba-tiba... mereka berciuman.

Bukan ciuman biasa. Ciuman yang intens, penuh gairah. Bibir mereka bertaut seperti tidak ingin berpisah. Darah Haein seketika berhenti mengalir.

BAEK HYUNWOO!” teriak Haein, langkahnya memburu mendekati mereka.

Hyunwoo langsung melepaskan ciuman itu dan menoleh. Ekspresi wajahnya dingin, tanpa rasa bersalah. “Aku tidak butuh kau lagi, Haein.”

Kata-kata itu menghantam Haein seperti batu besar. Air mata langsung menggenang di matanya, tapi ia menahan diri. “Apa maksudmu?”

“Lihat dirimu. Keluargamu sudah bangkrut, tidak ada apa-apanya lagi. Kau hanya menyeret nama baikku, membuat hidupku lebih sulit.” Suaranya dingin, penuh cemoohan.

Haein berdiri mematung, tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Kata-kata Hyunwoo terus menusuknya. Haein yang dulu percaya bahwa Hyunwoo mencintainya tanpa syarat, kini melihat sisi yang sama sekali berbeda dari suaminya. “Aku... aku...,” suaranya pecah, air mata akhirnya tumpah tanpa bisa ditahan.

“Aku tidak butuh orang yang lemah sepertimu,” kata Hyunwoo dengan nada penuh penghinaan. “Sudah saatnya kau pergi.”

---

Tiba-tiba suara jam beker yang keras membangunkannya. Haein terlonjak, dadanya naik turun dengan cepat, jantungnya berpacu seolah hampir keluar dari dadanya. Ia melihat sekeliling, berusaha mengatur napasnya.

Itu hanya mimpi.

Tangannya terulur, menyentuh wajahnya yang basah karena air mata. Segera, Haein turun dari tempat tidur, kakinya sedikit gemetar saat ia berjalan ke dapur dan mengambil segelas air. Setelah meneguknya, ia menatap cermin di ruang makan, melihat wajahnya yang masih terlihat lelah.

Perlahan-lahan, Haein menuju kamar mandi. Air dingin menyentuh kulitnya saat ia membasuh wajah. Perasaan lega perlahan menyusup, tapi mimpi tadi masih meninggalkan jejak yang menghantui pikirannya. Usai mandi, ia mencari Hyunwoo di apartemen, tetapi Hyunwoo tidak ada.

Ke mana dia?

Haein mengambil ponselnya dan menelepon Hyunwoo, namun panggilan itu tidak diangkat. Rasa cemas mulai melingkupi pikirannya lagi. Apa yang terjadi? Mengapa ia tidak bisa menghubungi suaminya? Haein menggigit bibir bawahnya, perasaan gelisah semakin kuat.

Tak lama, Hyunwoo akhirnya pulang. Ia membuka pintu dengan ceria, menaruh tasnya di sofa dan langsung menghampiri Haein. “Hey, sayang. Aku tadi jogging sama teman-teman pengacaraku,” katanya sambil mencium pipi Haein.

Haein hanya mengangguk, tidak mampu berkata apa-apa.

Hyunwoo memperhatikan istrinya yang tampak berbeda dari biasanya. “Kau kenapa? Tumben diam sekali,” tanyanya bingung, matanya menyelidik dengan perhatian.

⏳Queen of Missqueen | Soohyun JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang