11. LOML

989 125 53
                                    

guys khusus bab ini 90vote yh, soalnya aku belum ngedraft serius deh. 😭😭😭 jangan cepat-cepat






















Musim semi membangun semangat Haein untuk belajar memasak, terutama setelah Soobin mendekati usia enam bulan——waktu yang tepat untuk memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Bagi Haein, ini adalah tantangan baru. Masak untuk orang dewasa saja sulit, apalagi untuk bayi! Tapi entah kenapa, tantangan ini justru membangkitkan rasa penasaran dan tekad dalam dirinya. Ia ingin memberikan yang terbaik untuk putrinya.

Haein duduk di meja dapur dengan laptop di depannya, menyimak video tutorial MPASI yang direkomendasikan oleh salah satu grup parenting di media sosial. "Puree wortel, puree labu, bubur ayam," gumamnya sambil mencatat di buku kecil di samping laptop. "Sepertinya wortel paling gampang untuk permulaan. Dan bayinya kelihatan suka di video ini," katanya, menonton bayi di video yang tersenyum sambil makan puree dengan senang.

Namun, begitu melihat instruksi detailnya——memilih wortel segar, mengukusnya dengan tekstur yang pas, lalu memblendernya hingga halus tanpa serat sedikit pun—Haein mulai merasa cemas. Meskipun kelihatannya sederhana, tapi baginya, tantangan ini tidak main-main.

Pagi itu, setelah Hyunwoo berangkat bekerja, Haein memutuskan untuk mencoba resep puree wortel sebagai MPASI pertama Soobin. Dengan tangan gemetar, ia memilih dua wortel besar yang tampak segar dari lemari es. Ia mencucinya dengan hati-hati, membayangkan bagaimana rasanya memberikan makanan pertamanya untuk Soobin. Setelah selesai mencuci, Haein meletakkan wortel di dalam kukusan, lalu menyalakan api kecil.

“Masak sayur begini kan tidak sulit,” bisik Haein pada dirinya sendiri, mencoba menenangkan kegugupannya. Sementara wortel dikukus, ia terus memutar ulang video tutorial, memastikan setiap langkahnya benar.

Tak lama kemudian, aroma wortel yang dikukus mulai memenuhi dapur kecil mereka. Haein membuka kukusan dan menusuk wortel dengan garpu. “Sudah lembut,” gumamnya sambil tersenyum kecil, sedikit bangga. Setelah memastikan wortel sudah matang dengan sempurna, ia memindahkannya ke blender kecil yang baru dibelinya khusus untuk MPASI Soobin.

“Harus halus... benar-benar halus,” ingat Haein, mengulang instruksi dari video. Ia memblender wortel dengan hati-hati, matanya tidak lepas dari tekstur puree yang mulai terbentuk di dalam blender. Ketika puree itu tampak cukup halus, Haein menuangkannya ke dalam mangkuk kecil.

“Baik, sekarang coba,” katanya sambil mengambil sendok kecil dan mencicipi sedikit puree wortel yang baru saja ia buat. Teksturnya lembut, dan rasanya manis alami——persis seperti yang ia harapkan. “Hmm, ini pasti Soobin suka,” bisiknya sambil tersenyum.

Namun, di balik senyum itu, ada ketegangan yang masih tersisa. Apa Soobin akan menyukai MPASI pertamanya? Bagaimana jika Soobin menolak? Atau lebih buruk, bagaimana jika Soobin alergi?

Beberapa jam kemudian, saat Soobin terbangun dari tidur siangnya, Haein merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Dengan penuh hati-hati, ia meletakkan bayi kecilnya di kursi makan bayi yang baru mereka beli. Soobin memandangi ibunya dengan mata yang besar dan penasaran, tidak tahu apa yang sedang menunggunya.

“Baik, Soobin-ah. Hari ini kita akan mencoba makan untuk pertama kalinya,” kata Haein lembut, sambil menyiapkan sendok kecil dengan puree wortel yang ia buat tadi. “Ini puree wortel, sayang. Eomma berharap kamu suka.”

Dengan tangan sedikit gemetar, Haein mengarahkan sendok kecil berisi puree ke mulut Soobin. Bibir mungil Soobin membuka, dan dengan perlahan Haein menyuapinya.

Untuk sesaat, waktu seolah berhenti. Haein menahan napas, menunggu reaksi Soobin. Bayi itu tampak mengernyitkan dahi, seolah sedang mencoba mencerna rasa baru yang tiba-tiba masuk ke dalam mulutnya. Haein merasa perutnya ikut berputar karena gugup.

⏳Queen of Missqueen | Soohyun JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang