guys 80nya gak usah cepet cepet gapapa kok☺️ aku gak maksa, kasian kalo buru-buru kaliannya☺️🙏🏻 damai ya kita☺️☺️☺️ VaniaGabriella879 berhenti jadi reminder otomatis, kamu pasti capek ☺️🙏🏻
Musim dingin mulai menyelimuti Seoul dengan angin dingin yang menusuk tulang. Pohon-pohon meranggas, dan salju pertama mulai turun, menyelimuti kota dalam keheningan putih yang damai. Di apartemen kecil mereka, kehidupan Haein dan Hyunwoo tampak berjalan seperti biasa. Namun, di balik itu semua, Haein masih bergulat dengan perasaannya——perasaan bahwa dirinya tidak cukup bagi Soobin.
Meskipun Hyunwoo selalu mendukung, Haein tidak bisa menghilangkan rasa frustasi yang terus menghantuinya. Setiap kali Soobin menangis mencari ayahnya, setiap kali hanya Hyunwoo yang bisa membuatnya tertidur, hati Haein terasa semakin kecil, semakin tersisih. Ia mencintai putrinya dengan sepenuh hati, tapi seolah-olah Soobin tidak pernah benar-benar membutuhkan dia. Haein merasa seperti pengasuh, bukan ibu yang dirindukan anaknya.
Suatu pagi, ketika udara dingin semakin menggigit, tubuh Haein mulai terasa aneh. Sejak semalam, ia merasakan sakit di seluruh tubuhnya.
Ia berusaha mengabaikannya, berpikir bahwa itu hanyalah efek kelelahan biasa. Tapi rasa sakit itu semakin parah. Pagi itu, ketika Hyunwoo pergi bekerja dan Soobin terbangun untuk disusui, Haein merasa tubuhnya hampir roboh. Kepalanya berputar, dan pandangannya kabur. Tangannya gemetar saat ia berusaha menggendong Soobin, tapi tubuhnya tidak bisa mengikuti keinginannya.
"Aku tidak bisa...," bisik Haein pada dirinya sendiri, rasa takut mulai merayapi hatinya.
Dengan tangan gemetar, Haein menghubungi Hyunwoo. "Baek Hyunwoo, aku merasa tidak enak badan. Mungkin kau harus pulang."
Hyunwoo segera meminta izin dari kantornya dan bergegas pulang. Ketika ia tiba di apartemen, ia menemukan Haein pingsan di lantai. Soobin yang sudah bangun, ada di sofa menatap ibunya dengan tatapan polos, seakan tidak mengerti apa yang terjadi.
Hyunwoo begitu shock, ia menepuk wajah Haein beberapa kali namun tidak ada jawaban. Lelaki itu segera menggendong tubuh istrinya ke mobil, baru kembali untuk membawa Soobin dalam car seat.
Mereka segera membawa Haein ke rumah sakit, dan setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Haein terkena infeksi yang membutuhkan rawat inap selama beberapa hari. Meskipun Hyunwoo dan Haein merasa lega mengetahui penyebab rasa sakit itu, Haein tidak bisa menyembunyikan kecemasannya. Siapa yang akan menjaga Soobin?
“Bagaimana dengan Soobin?” tanya Haein dengan suara lemah. “Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja.”
Hyunwoo, yang mencoba tetap tenang di tengah kekacauan itu, menjawab dengan lembut, “Kita bisa meminta ibu dan ayah di Yongduri untuk menjaga Soobin sementara. Kau perlu beristirahat, sayang.”
Haein ragu-ragu. Memikirkan Soobin jauh di Yongduri tanpa dirinya membuat hatinya tertekan, tapi ia tahu bahwa tubuhnya butuh waktu untuk pulih. Dengan berat hati, Haein akhirnya setuju. Hyunwoo segera menghubungi orang tuanya, dan keesokan harinya, Soobin dibawa ke Yongduri bersama Pak Baek dan Ibu Hyunwoo.
---
Di Yongduri, Soobin awalnya tampak baik-baik saja. Ibu Hyunwoo dengan senang hati mengasuh cucunya. Namun, sesuatu mulai berubah setelah beberapa hari. Meskipun Soobin masih bayi, dia bisa merasakan ada yang hilang——ada seseorang yang tidak ada di sisinya, seseorang yang selalu ada untuknya selama ini.
Suatu malam, ketika suasana tenang dan damai di desa, Soobin tiba-tiba mulai rewel. Tangisannya memecah keheningan rumah, membuat Ibu Hyunwoo dan Pak Baek bingung. Mereka mencoba menenangkan Soobin, menggendongnya, menyusui, bahkan menimangnya seperti biasa. Tapi tidak ada yang berhasil. Soobin terus menangis, matanya merah dan basah karena air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
⏳Queen of Missqueen | Soohyun Jiwon
Ficção Geralkehidupan rumah tangga Baek Hyunwoo dan Hong Haein setelah Queens grup bangkrut. publish: 20092024 end: