22. Kembali ke Pelukan Soobin

515 112 41
                                    

100 votes ya, kalau enggak, gak dilanjut.

🍀

Setelah delapan hari berbulan madu, Hyunwoo dan Haein akhirnya tiba di Yongduri untuk menjemput putri kecil mereka, Soobin.

Mobil berhenti di depan rumah orang tua Hyunwoo, di mana Soobin sudah menunggu di pelukan neneknya. Dari kejauhan, Haein melihat anak mereka, hatinya seketika dipenuhi rindu yang tak tertahankan. Tak sabar, ia turun dari mobil lebih dulu dan langsung menghampiri Soobin yang tengah duduk manis di pangkuan sang nenek.

“Baek Soobin!” panggil Haein penuh semangat.

Begitu melihat ibunya, mata Soobin berbinar, senyumnya merekah lebar. Tapi, yang mengejutkan adalah ketika Soobin merentangkan tangannya bukan ke arah Hyunwoo, melainkan ke Haein.

Haein terkejut, berhenti sejenak seolah tak percaya. Selama delapan hari ini, ia sempat berpikir kalau Soobin pasti lebih merindukan Hyunwoo——karena selama ini Hyunwoo yang sering dicari Soobin. Tapi kali ini, Soobin jelas-jelas ingin digendong oleh eomma-nya. "Aku kira dia bakal milih Appa-nya," gumam Haein, setengah tertawa.

Ma ma ma ma...” ocehan Soobin terdengar jelas saat Haein menggendongnya. Mata Haein seketika berkaca-kaca. Tidak ada yang bisa menandingi perasaan ketika anak semata wayangnya, yang selama ini hanya bisa bergumam tak jelas, akhirnya memanggilnya.

“Soobin kangen Eomma ya, nak?” bisik Haein, tangannya membelai lembut kepala Soobin, yang kini sudah nyaman dalam gendongannya.

Air mata bahagia mengalir pelan di pipi Haein. Mendengar anaknya memanggil ‘Ma’ untuk pertama kalinya membuat perasaannya meluap. Hyunwoo yang melihat itu hanya bisa tersenyum penuh haru sambil menepuk lembut punggung Haein, “Lihat, akhirnya Soobin memanggil Eomma duluan.”

Tak lama, ibu Hyunwoo datang menghampiri mereka. "Ayo, sebelum pulang, makan siang dulu di sini. Kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh," ajaknya hangat. Haein dan Hyunwoo setuju, lalu masuk ke dalam rumah bersama Soobin.

Di meja makan, keluarga besar sudah berkumpul———orang tua Hyunwoo, orang tua Haein, serta beberapa anggota keluarga lainnya. Suasana hangat dan penuh canda.

Haein duduk di ujung meja dengan Soobin di pangkuannya, menghadap ke arah Hyunwoo yang duduk di sampingnya. Sambil bercanda dengan keluarganya, Haein menyuapi Soobin dengan bubur pir yang dibawakan oleh ibunya.

Yum... yum...” gumam Soobin kecil setiap kali disuapi oleh Haein. Dengan sabar, Haein menyuapi anaknya, memastikan setiap sendok bubur masuk dengan lembut.

Setelah beberapa suapan, Haein menawarkan Soobin kepada Hyunwoo. “Mau gantian, biar kamu yang suapin dia?”

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Begitu berpindah ke pangkuan Hyunwoo, Soobin malah menangis keras, memanggil-manggil Haein lagi dengan tangan terulur. “Ma ma ma ma!”

Semua yang ada di ruangan itu tertawa kecil. Haein pun mengalah dan mengambil Soobin kembali. “Soobin, ternyata kangen Eomma banget ya,” ujarnya sambil tertawa kecil. Hyunwoo ikut tertawa, lalu mengambil sendok dan mulai menyuapi Haein yang sedang menggendong Soobin.

“Aku bantu kamu makan, biar nggak sulit,” kata Hyunwoo sambil tersenyum jahil. Haein menggeleng pelan, tapi akhirnya menerima bantuan itu. Mereka makan bersama dengan penuh kehangatan, berbagi tawa dan cerita selama liburan.

Setelah makan, ibu Haein meminta mereka berdua untuk beristirahat sejenak sebelum pulang. “Kalian pasti lelah. Istirahatlah sebentar sebelum kembali ke Seoul,” ujarnya lembut.

Mereka naik ke kamar yang sudah disiapkan, Haein masih menggendong Soobin. Begitu mereka duduk di kasur, Soobin yang tampaknya merasa sangat nyaman mulai memegang-megang dada Haein. “Kayaknya Soobin kangen nyusu,” kata Haein sambil tertawa kecil.

⏳Queen of Missqueen | Soohyun JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang