Bab 2 rencana hierra

66 4 0
                                    

Di rumah baru yang ditempati Clouwi dan Catherine, suasana terasa hangat meski ada hal yang mengganjal. Catherine, dengan senyuman lembut, membuka percakapan.

"Mas, kita nggak ada rencana buat bulan madu gitu?" tanya Catherine.

"Emang kita mau bulan madu kemana, sayang?" balas Clouwi, sedikit bingung.

"Ke Bali, mas! Sekalian kita jenguk putri cantik kita, Angel. Kita sudah lama nggak pernah ketemu Angel, mas. Kamu emangnya nggak kangen sama Angel?" jawab Catherine dengan semangat.

"Tentu kangen dong, sayang. Gak mungkin aku nggak kangen sama putri kecilku yang cantik," balas Clouwi, wajahnya tampak lembut.

"Kalau gitu, kita ke Bali 3 hari lagi ya, mas?" ajak Catherine.

"Iya, sayang," jawab Clouwi, tanpa tahu ada telinga lain yang mendengarkan.

Di luar, Jenni, adik dari Hierra, berdiri di balik pintu, mendengar setiap kata yang diucapkan. Pikiran-pikirannya berputar.

"Jadi selama ini papa dan tante Catherine punya anak yang tinggal di Bali," batinnya. Dengan cepat, ia berlari menuju mobil, ingin memberitahukan kakaknya.

"Kakak, Jenni mau kasih tahu!" serunya saat tiba di depan Hierra.

"Mau kasih tahu apa?" balas Hierra, penasaran.

"Selama ini papa dan tante Catherine punya anak yang tinggal di Bali, kak!" kata Jenni dengan semangat.

"Apa? Yang benar kamu?" tanya Hierra, terkejut.

"Benar, kak. Tadi Jenni dengar sendiri kok. Kalau mereka mau bulan madu ke Bali sekalian mau jenguk anaknya," kata Jenni, wajahnya penuh rasa ingin tahu.

Hierra merasa ada yang tidak beres. Ia belum pernah mendengar tentang Angel sebelumnya. Kenapa papa dan Catherine tidak pernah menceritakannya? Pertanyaan ini terus berputar di benaknya, mendorongnya untuk mencari tahu lebih banyak tentang kenyataan yang baru saja terungkap.

"Apa kamu dengar siapa nama anak mereka?" tanya Hierra dengan penuh rasa ingin tahu.

"Dengar, kak. Namanya Angel," jawab Jenni.

"Angel, ya? Nama yang cantik," gumam Hierra. "Adek, kakak mau kamu bantu kakak untuk mencari informasi tentang Angel, bisa?"

"Bisa, kak!" jawab Jenni antusias.

Hierra merasa semangat baru. Ia tak ingin hanya diam dan menerima informasi ini. Ada sesuatu yang harus diungkap. Bersama Jenni, ia mulai merancang rencana untuk menyelidiki lebih dalam tentang keberadaan Angel dan mengapa papa serta Catherine merahasiakannya.

"Pertama, kita perlu cari tahu di mana mereka tinggal di Bali. Mungkin kita bisa mulai dengan internet," kata Hierra, membuka laptopnya.

Jenni mengangguk setuju. "Kita juga bisa tanya-tanya teman-teman di sekolah. Mungkin mereka tahu sesuatu."

"Bagus! Ayo kita mulai sekarang!" Hierra tersenyum, bertekad untuk menggali lebih banyak. Misi mereka baru saja dimulai.

Jenni pun membuka laptopnya dan segera mulai mencari informasi tentang Angel. Jari-jarinya bergerak cepat di atas keyboard, mengetik nama "Angel" dan beberapa kata kunci lainnya yang mungkin bisa membantunya menemukan petunjuk.

"Semoga kita bisa menemukan sesuatu," gumam Jenni sambil menunggu hasil pencarian muncul.

Hierra memperhatikan dari samping, tampak cemas namun juga penuh harap.

Setelah beberapa saat, layar laptop menampilkan berbagai hasil pencarian. Namun, tidak ada informasi yang langsung terkait dengan Angel yang mereka cari. Jenni terus menggulir halaman demi halaman.

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang