11

346 24 3
                                    

Vote nya Kaka
Maaf gaje ya.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
°
°
°
°
°

Pagi ini entah mengapa Kevin mengalami mual-mual dan selalu menginginkan sesuatu tapi selalu ia tahan, agar tak merepotkan Edward.

Hoeks
Hoeks

Di pagi yang indah ini terdengar suara pemuda yang tengah mengeluarkan isi perut nya namun kali ini ada yang berbeda di karenakan pemudanya tersebut hanya mengeluarkan cairan bening.

Sedangkan sang dominan yang tak lain adalah Edward dengan sabar  mengusap tengkuk Kevin sembari memberikan segelas air.

"Sebenarnya kamu kenapa sayang !?"
Tanya Edward di sertai kerutan di wajahnya mengingat kejadian ini sudah hampir terjadi selama 4 hari dan tak tau kapan berhentinya.

"Entah, aku merasa mual dan sakit kepala yang tak kunjung reda" ucap Kevin.

"Apa jangan-jangan kau hamil sayang mengingat hampir setiap hari kau ngidam seperti ibu hamil?!" Tanya Edward.

"Bisa jadi dan jika iya berarti kecebong mu cepat juga jadi nya hanya beberapa kali kita main  sudah jadi saja, hoeek " setelah mengucapkan itu Kevin kembali muntah.

"Perlu kah aku membeli alat tes kehamilan sayang ? " Tanya Edward"
"Emm terserah, itu berarti kau akan ke kota kan ?!" Tanya kevin.
"Iya sayang" jawab Edward

"Oke, aku titip buah jambu biji dan pisang goreng lumpur " ucap Kevin
"Tapi sayang ada kah pisang goreng lumpur?" Bingung Edward
"Ada kau bilang saja ke penjual nya"
"Emm baiklah, sepertinya besok aku akan pergi" ucap Edward

Setelah itu mereka berpisah dengan Kevin yang berjalan menuju kamar dan Edward yang berjalan menuju dapur, memang selama masa mual Kevin Edward lah yang memegang kendali dapur.

"Sayangg! apa yang ingin kau makan hari ini ? " Tanya Edward.
"Tak banyak hanya nasi goreng,tapi telur nya haru dadar ya !! " Ucap Kevin

"Siap di laksanakan paduka raja"
"Awas jangan sampai salah pelayan rendahan" balas Kevin.
"Sayangg!!" Ucap tak terima Edward di katai pelayan rendahan oleh sang kekasih.

Singkat cerita mereka telah selesai makan dengan Edward sebagai koki nya, tak banyak yang Edward masak hanya makanan nasgor, ayam kecap dan pastinya jus apel sebagai pelengkap.





Kini pagi telah menyapa dan matahari masuk melalui celah celah tirai, cahaya tersebut menganggu tidur sepasang anak Adam yang tidur dengan posisi berpelukan.

Salah satu dari mereka terbangun dan  itu adalah Kevin yang terbangun terlebih dahulu, untuk mencuci mukanya dan sekalian mengeluarkan kotoran.

"Sayang bangun!! Bukan kah kau ingin pergi ke kota ?" Tanya Kevin
"Ahh iya untung kau bangun kan jika tidak mungkin aku akan kesiangan"
Ucap Edward sembari bergegas untuk mandi .

Tak beberapa menit kemudian Edward telah selesai mandi dan segera mendatangi Kevin yang ternyata tengah memotong rumput liar di kebun kecil mereka.

"Sayang aku pergi dulu kau hati hati di rumah okay !!" Ucap Edward.
"Emm hati² dan jangan lupa titipan ku! Awas saja jika kau lupa!" Ucap Kevin sambil menyalami tangan Edward.

Hanya butuh 2 setengah jam, Edward telah sampai di kota dan segera membeli tespek dan juga perlengkapan lain.

Mengingat Kevin mungkin akan hamil
Edward segera membeli beberapa perlengkapan ibu hamil hingga perlengkapan bayi.

Perlengkapan ibu hamil Edward hanya membeli - baju daster mengingat nanti nya perut Kevin akan membesar, susu ibu hamil dan berbagai jenis buah buahan, kain wadimor, dan lain lain.

Untuk bayi, ada DOT, susu bayi, tempat tidur bayi, kereta bayi, sabun bayi,baby oil, bedak, shampo dan lain.

Edward menyetok banyak susu dan juga perlengkapan lain nya yang nanti nya akan sering di gunakan.

Namun yang paling Edward stock adalah makanan, seperti snacks, makanan instan dan lain lain.

Di rasa semua sudah lengkap Edward segera pulang menggunakan mobil yang baru saja dia beli.

Eits jangan salah walaupun tampang Edward seperti orang miskin, tetapi yang tak kalian ketahui Edward memiliki satu villa dan satu perusahaan yang di kelola oleh anak buah terpercaya nya.

Yang tak di ketahui oleh sahabat Edward yang berkhianat adalah bahwa Edward memiliki satu perusahaan yang terbilang cukup rahasia dan terbilang cukup sukses yang tak Edward beritahukan kepada sang sahabat.

Dan yeah sampai lah Edward di rumah dan langsung di sambut dengan pelukan hangat Kevin yang merasa senang karena pesanan nya telah tiba .

"Sayang mana pesanan ku ?" Tanya Kevin sambil menatap Edward berharap.

"Tenang ada di mobill,bahkan aku membelikan mu es Boba" ucap Edward sambil mulai memasukkan barang barang ke dalam rumah.

•>

Oke segitu dulu ya gw kayaknya bakalan Hiatus mengingat wifi rumah belum di bayar, ini aja gw bobol wivi tetangga.

Love You Edward (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang