Keesokan harinya, suasana di kantor Hartono Corp masih tegang akibat berita kasus korupsi yang menyebar. Andre berdiri di depan timnya, bersiap memberikan pengarahan.
"Tim, terima kasih sudah berkumpul. Kita berada di tengah situasi yang sangat sulit. Tapi kita perlu tetap fokus dan tidak panik," Andre memulai dengan suara tegas.
Ryan mengangguk. "Kita harus memperjelas posisi kita dengan cepat sebelum rumor semakin menyebar."
Siti menambahkan, "Kita perlu mengumpulkan fakta dan bukti untuk menunjukkan bahwa kita tidak terlibat dalam kasus ini."
Andre melanjutkan, "Benar. Kita perlu merilis pernyataan resmi sesegera mungkin. Ryan, kamu bisa menyusun drafnya?"
"Siap! Aku akan pastikan itu jelas dan langsung ke inti," Ryan menjawab.
"Bagus. Kita juga harus siap menjawab pertanyaan dari media. Siti, bisa kamu mengatur sesi tanya jawab jika diperlukan?" Andre meminta.
"Ya, aku akan menyiapkan semua materi yang diperlukan dan latihan pertanyaan yang mungkin muncul," Siti menjawab.
Sebelum rapat berakhir, Andre menambahkan, "Ingat, kita harus tetap bersatu. Ini adalah saat di mana kita perlu menunjukkan bahwa kita lebih dari sekadar perusahaan. Kita harus menjaga integritas dan reputasi kita."
Setelah rapat, Andre merasa sedikit lebih tenang, tetapi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Dia kemudian menghubungi Sofia untuk memberi tahu perkembangan di kantor.
"Sofia, kita sedang dalam kondisi darurat di Hartono Corp. Tapi aku ingin memastikan proyek seni kita tetap berjalan," Andre mengungkapkan.
"Saya mengerti. Kita perlu beradaptasi. Mungkin kita bisa menggunakan situasi ini untuk menunjukkan bahwa seni dan bisnis bisa saling mendukung, terutama di saat sulit," Sofia memberikan ide.
"Betul! Kita bisa mengadakan acara peluncuran proyek kita dan mengundang media. Ini bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan komitmen kita pada masyarakat," Andre menyetujui.
Mereka berdua mengatur waktu untuk bertemu di kafe yang sama, membahas rincian proyek dan bagaimana cara memanfaatkan situasi saat ini. Di kafe, Sofia terlihat lebih bersemangat daripada sebelumnya.
"Jadi, kita bisa mulai dengan pameran seni yang lebih bersifat interaktif. Ini bisa menjadi cara untuk mengajak masyarakat ikut serta," Sofia mengusulkan.
"Setuju! Kita bisa membuat booth untuk seniman lokal, di mana mereka bisa berbagi cerita dan pengalaman mereka," Andre menambahkan.
"Dan jangan lupa, kita bisa mempromosikan yayasan amal di acara ini. Kita bisa menggalang dana untuk membantu mereka yang terkena dampak korupsi," Sofia melanjutkan.
Andre terkesan dengan ide-ide Sofia. "Kamu benar-benar tahu bagaimana mengubah krisis menjadi peluang. Aku suka semangatmu!"
"Terima kasih! Aku percaya seni bisa membawa perubahan. Kita harus memanfaatkan momentum ini," Sofia menjawab dengan senyuman.
Setelah berdiskusi selama beberapa jam, mereka berhasil menyusun rencana yang lebih matang. Mereka memutuskan untuk menjadwalkan pameran seni dalam waktu dekat dan mulai menghubungi seniman serta organisasi untuk berkolaborasi.
Kembali di kantor, Andre mulai mengatur semua detail yang diperlukan untuk pameran. Dia menghubungi beberapa seniman yang dia kenal dan juga meminta bantuan Ryan untuk menyebarkan informasi.
"Ryan, kita perlu membuat daftar seniman yang akan kita undang. Kita juga harus mulai mempromosikan acara ini di media sosial," Andre memberi instruksi.
"Baik! Aku akan mengurus semua itu. Kita perlu mengangkat berita positif tentang Hartono Corp agar orang-orang tahu kita tidak terlibat dalam masalah ini," Ryan menyetujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Graceful Heir
Teen FictionSeorang pria muda dari keluarga biasa tiba-tiba transmigrasi menjadi pewaris tunggal. "Seperti di film-film?" "Mungkin tidak sejauh itu, tapi bisa jadi, iya" "Wah, selamat datang di dunia nyata!" "Masih mau piknik lagi?"