Lima tahun berlalu dengan cepat. Andre dan Sofia kini telah menjadi orang tua dari dua anak yang lucu: seorang putra bernama Aidan dan seorang putri bernama Lila. Kehidupan mereka penuh warna dengan tawa dan petualangan baru.
Di pagi hari, rumah mereka dipenuhi suara ceria Aidan yang berlari-lari. "Mama! Papa! Ayo cepat! Kita telat!" serunya, wajahnya cerah penuh semangat.
Sofia yang sedang menyiapkan sarapan tersenyum. "Aidan, sabar! Kita punya waktu. Kamu harus sarapan dulu!"
"Ayo, Aidan! Kita butuh tenaga sebelum berangkat sekolah!" Andre menambahkan sambil tertawa, mengangkat Lila yang masih mengantuk.
Lila, yang berusia tiga tahun, menggosok matanya dan tersenyum manis. "Papa, mau main di taman setelah sekolah?"
"Tentu saja! Kita bisa piknik di sana," Andre menjawab, menatap anak-anaknya dengan penuh kasih.
Setelah sarapan, keluarga kecil itu bersiap-siap. Di perjalanan ke sekolah, Aidan tak henti-hentinya bercerita tentang teman-temannya. "Tadi malam, kami bermain mobil-mobilan dan aku menang! Aku menjadi juara!" katanya bangga.
"Wow, hebat! Aidan pasti pemain mobil yang jago!" Sofia memuji.
"Dan Lila juga! Dia bisa berlari cepat!" Aidan menambahkan, membuat Lila tertawa bahagia.
Di sekolah, Andre dan Sofia merasa bangga melihat anak-anak mereka tumbuh. Momen-momen seperti ini membuat mereka mengingat kembali betapa jauh perjalanan hidup mereka sejak pernikahan.
Setelah mengantar anak-anak, Andre dan Sofia kembali ke rutinitas kerja. Di kantor, Andre masih memimpin Hartono Corp, sementara Sofia mengelola proyek sosial yang semakin berkembang.
"Sepertinya proyek kita semakin mendapatkan perhatian," Sofia berkata saat mereka berdiskusi di ruang kerja.
"Ya, dan kita harus memanfaatkan momentum ini. Masyarakat perlu tahu tentang dampak positif yang kita buat," Andre menjawab, merasa bersemangat.
Setelah seharian bekerja, mereka pulang ke rumah dan melihat Aidan dan Lila sedang bermain di taman. Aidan berlari ke arah mereka dengan wajah ceria. "Mama, Papa! Lihat aku!" dia berteriak, menunjukkan akrobat sederhana yang dipelajarinya.
"Hebat, Aidan! Itu luar biasa!" Sofia bersorak, sambil mengapresiasi usaha anaknya.
Lila pun ikut berlari. "Papa, aku mau peluk!" Dia melompat ke pelukan Andre, yang langsung membalas dengan kasih sayang.
Malam itu, mereka menghabiskan waktu bersama. Sofia memasak hidangan spesial untuk makan malam. "Hari ini kita rayakan Aidan yang juara!" katanya sambil menyajikan makanan.
"Terima kasih, Mama! Ini enak sekali!" Aidan berteriak gembira.
Setelah makan malam, mereka duduk bersama di ruang tamu, menikmati waktu berkualitas. "Ayo kita baca buku!" Sofia mengusulkan, dan Aidan langsung setuju.
Saat Sofia membaca cerita, Andre memperhatikan keluarganya dengan rasa syukur. Dia merasa beruntung memiliki Sofia dan anak-anak mereka. "Kita harus lebih sering melakukan ini. Ini momen yang berharga," pikirnya dalam hati.
Di tengah cerita, Lila yang mulai mengantuk melirik ke arah ayahnya. "Papa, peluk aku," katanya lembut.
Andre dengan lembut mengangkat Lila dan memeluknya. "Tentu, sayang. Papa akan selalu ada untukmu."
Malam berlanjut dengan tawa dan kebahagiaan. Ketika waktu tidur tiba, Andre dan Sofia menidurkan anak-anak mereka, menyanyikan lagu pengantar tidur yang lembut.
Setelah anak-anak terlelap, Andre dan Sofia duduk di teras, menghirup udara malam yang segar. "Kita sudah lima tahun menikah, Sofia. Dan setiap harinya aku semakin mencintaimu," Andre berkata dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Graceful Heir
Teen FictionSeorang pria muda dari keluarga biasa tiba-tiba transmigrasi menjadi pewaris tunggal. "Seperti di film-film?" "Mungkin tidak sejauh itu, tapi bisa jadi, iya" "Wah, selamat datang di dunia nyata!" "Masih mau piknik lagi?"