10

286 30 3
                                    

Bunga masuk ketengah salsa dan Lian yang sedang menikmati sarapan mereka, saat berangkat tadi salsa kepengen makan Bubur ayam andalan mereka, jadi mereka mampir sebentar untuk membeli dan membungkusnya.

"Kok aku ga dibeliinn?" Bibir bunga sengaja ia manyunkan. Sebagai sesama cewek salsa tau betul niat bunga, sepertinya ia benar benar tertarik pada Lian.

"Yaudah nih makan bareng aja bung." Sasa menyodorkan buburnya tak enak hati pada bunga.

"Ehh, jangan punya gw aja nih." Lian memberikan bubur punyanya ke bunga dan diambil dengan senang hati oleh bunga.

"Yaudah aku punya mas Lian aja mba Salsa. Terimakasih ya mas Lian."

"Nah, kita berdua sal, kamu agak geseran bung." Lian mengangkat bangku baksonya bergeser mengambil posisi tengah. Mata salsa sudah membulat ketika tanpa aba aba Lian mengambil sendok bekasnya lalu menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutnya.

"Liii.." Salsa berbisik tak ingin yang lain mendengar protesannya, sedangkan yang di protes hanya memainkan alisnya.

***Jam makan siang kali ini Nabila tak bisa ikut bergabung karena harus melakukan kunjungan sehingga tinggal Bunga dan salsa lah yang makan bareng di salah satu warung soto depan kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Jam makan siang kali ini Nabila tak bisa ikut bergabung karena harus melakukan kunjungan sehingga tinggal Bunga dan salsa lah yang makan bareng di salah satu warung soto depan kantor.

"Mba mbaa, gimana bisa sampai kamu di jodoh jodohin sama mas Lian?"

"Ya karena kita tuh masuknya barengan dan saat itu ga ada meja kerja yang kosong makanya kami disatuin di aatu kubikal gitu. Dari situ tuh mas Dias mulai nge jodoh jodohin."

"Mba Salsa gak risih?"

"Ya engga sih, cuma aku takut malah beneran suka hahahaha"

"Kalau gitu aku aja yang mba jodohin ama mas Lian, biar mba ga beneran suka ama mas Lian." Salsa cukup kaget dengan permintaan bunga, namun sebisa mungkin ia menunjukkan raut biasanya.

"Nah, malam ini mba berkelit aja biar ga pulang bareng mas Lian, biar aku bisa nebeng ya ya ya." Bunga mengguncangkan lengan salsa berkali kali, merengek agar pintanya bisa direalisasi.

Salsa terpaksa mengangguk menyetujuinya, entah bagaimana respon Lian nantinya, salsa mulai memikirkan alasan untuk ia sampaikan ke Lian.

Sama seperti biasanya Lian menunggu salsa untuk pulang bersama. Ia menghampiri salsa yang masih tak kunjung beranjang dari kursinya.

"Sal ayuk pulang"

"Eh Li, Bunga mau nebeng kamu tuh."

"ya terus? ntar aku bilangin deh kalau aku bareng kamu"

"Eh ga usah, aku pulang sendiri dulu aja. Kamu anterin bunga dulu malam ini, itung itung pinggang aku istirahat hahahha" Salsa menahan tangan Lian yang sudha akan beranjak ke Bunga.

"Ga lucu" dengan wajah kesalnya

"Yaudha sih, gapapa. Kasian anaknya udah nungguin tuh."

Lian kesal dengan salsa yang sangat mudah mengoper dirinya dan seolah tak bisa membaca kalau yang ia mau adalah salsa bukan yang lain.

DIALOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang