11

253 26 3
                                    

"Kamu kenapa?" satu pernyataan dengan kening berkerut ia lontarkan pada salsa yang sedang ia pasangkan helm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa?" satu pernyataan dengan kening berkerut ia lontarkan pada salsa yang sedang ia pasangkan helm

"Gapapa" Jawab salsa lemas

"ga usah bohong delapan bulan udah cukup buat aku tau mood kamu ya" sambil mencolek hidung salsa.

"Udah ayoo, ntar telat."

"Tunggu dulu, KAMU GANTI MOTOR?" Salsa yang tadinya Lemas kini bertanya dengan nada yang sedikit tinggi

"Husshh berisik banget, ntar dikiranya aku ngapa ngapain kamu." sambil membekap mulut salsa dengan telapaknya.

"Lipstick aku geser Liaaan."

"Hahahha maapin, habis kamu teriak teriak gitu."

"Ya maap, kamu ganti motor?" kali ini salsa berbisik. cepat sekali perubahan mood wanita ini membuat Lian gemas dan meraup wajah salsa.

"Udah naik, ntar telat." Lian memberikan tangannya seperti biasa untuk tumpuan salsa menaiki motornya.

Salsa menapik tangan Lian "Udah ga butuh, motor yang ini gak egois hahahha"

"Iya biar kamu gak pakai alasan sakit pinggang untuk nyodorin aku ke wanita lain. Kamu pikir aku lelaki apaan." Lian mengayunkan tangannya seperti gerakan melambai, mencipta gelak tawa keduanya.

Salsa yang sudah sarapan meninggalkan Lian yang masih berkumpul bersama teman lelakinya dengan urusan lelaki mereka, sejak datang para lelaki sudah berdecak kagum dengan motor baru Lian, sedang salsa yang tak mengerti hanya melepas helm, memberikannya pada Lian, lalu berlalu untuk memulai kerjanya.

Baru saja sampai Bunga sudah sangat excited menyambut kedatangan salsa, banyak cerita yang ia lebih lebihkan tentang kepulangan ia bersama Lian, seolah Lian sangat bahagia mengantarkannya pulang, satu yang membuatnya percaya adalah bunga bisa dengan sangat jelas menggambarkan tempat makan yang paling sering mereka singgahi untuk makan malam jika pulang bersama.

"Dasar Buaya, kamu terlalu pede salsa, dia memperlakukan semua cewek sama, bukan hanya kamu yang mendapat perlakuan super baik seorang Lian, tolong kokohkan lagi tembok pertahananmu yang sempat hampir runtuh." Dialog Salsa dalam hati.

***

Sebut saja hari ini adalah bab kesialan berikutnya dalam buku perjalanan hidup salsa, kali ini ia sudah mendapat empat lemparan pekerjaan dan semuanya diminta untuk diselesaikan hari ini. Lian dan para karyawan lain berhasil kabur untuk menghilangkan penat saat jam dinding berdetak di pukul lima lewat satu sore.

Tertinggallah salsa yang dikawal oleh Bu Aryuni disebelahnya.

"Sal, tolong itu diselesaiin hari ini yah, untuk makan malam biar Bunga aja yang pesen." Bu Aryuni menelpon Bunga untuk memesan makan malam, pekerjaan yang biasanya di handle oleh Salsa

"Baik Bu" Pernyataan template itu kembali keluar dari mulut salsa. Saat masih terfokus dengan kerjaannya Telepon salsa berdering dan menampilkan bunga di ujung saluran.

DIALOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang