Summer Love | GyuJin [END]

14. Pagi penuh romansa

Sinar matahari pagi memasuki celah-celah jendela sebuah kamar, terlihat sepasang pemuda sedang tertidur lelap dengan tubuh keduanya yang tidak memakai sehelai benangpun dan hanya ditutupi oleh selimut, sedangkan pakaian mereka berserakan di lantai. Pasangan muda tersebut adalah Gyuvin dan Yujin, mereka masih tertidur karena kelelahan setelah kegiatan panas yang mereka lakukan tadi malam. Meski hanya sebentar karena itu adalah kali pertama mereka melakukannya, tapi cukup menguras tenaga mereka hingga mereka langsung tertidur pulas setelah permainan selesai.

Kemudian salah satu dari mereka yaitu Gyuvin mulai membuka matanya, ia mengucek matanya dan meregangkan otot-ototnya yang sedikit pegal. Saat Gyuvin melihat sekeliling kamar, ia baru sadar jika ini bukanlah kamarnya, seketika ia teringat kejadian tadi malam, dimana ia menginap di rumah Yujin dan berakhir dengan mereka yang melakukan permainan panas itu untuk pertama kalinya. Gyuvin melihat pakaiannya dan pakaian Yujin berserakan di lantai dan ada satu bungkus pengaman bekas terpakai, Gyuvin masih sadar jika ia dan Yujin masih terlalu muda untuk melakukan hal yang lebih dari itu, makanya Gyuvin sudah mempersiapkan semuanya termasuk pengaman yang harus ia gunakan sebelum berhubungan badan dengan Yujin, ia tidak ingin melewati batas yang akan membuat Yujin kehilangan masa depannya.

Gyuvin melihat ke samping tempat tidur dan ia melihat Yujin masih tertidur lelap, Gyuvin kembali berbaring di ranjang dan mengubah posisi berbaringnya menjadi ke samping untuk bisa menatap wajah Yujin. Seulas senyuman muncul di wajah Gyuvin ketika melihat Yujin yang terlihat menggemaskan saat tertidur, ia menghapus keringat yang masih terlihat di kening Yujin lalu mengusap lembut pipi pria manis itu.

Tak lama kemudian, Yujin mulai membuka matanya dan merasakan tubuhnya sedikit pegal terutama di bagian bawahnya. Ketika sudah benar-benar bangun, Yujin terkejut melihat Gyuvin ada di samping tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, Yujin lalu melihat ke dalam selimut dan kembali terkejut saat menyadari jika ia juga tidak memakai pakaian apapun. Seketika Yujin teringat kejadian tadi malam, dimana ia dan Gyuvin melakukan hal itu untuk pertama kalinya. Yujin seketika merasakan pipinya memerah merona mengingat kejadian itu, terutama saat ia yang terus mengeluarkan suara desahannya ketika bawahnya digempur oleh milik Gyuvin, ia juga masih ingat dengan jelas wajah dan tubuh Gyuvin yang berkeringat selama permainan panas itu yang membuat pria tampan itu terlihat seksi tadi malam.

Yujin langsung menutupi wajahnya yang memerah dengan selimut, meski awalnya terasa sakit, tapi harus Yujin akui kalau ia menikmati permainan Gyuvin, sedangkan Gyuvin terkekeh melihat ekspresi malu-malu Yujin, padahal Gyuvin masih ingat jika tadi malam Yujin sangat menikmati permainannya hingga terus mendesah bahkan kekasihnya itu sampai menjambak rambut dan mencengkram punggungnya ketika ia mempercepat tempo permainannya tadi malam. Sekarang Gyuvin tahu bagaimana perasaan Hanbin, sang kakak saat bercinta dengan Hao, dan hal itu yang kini ia rasakan setelah berhubungan intim dengan Yujin.

Gyuvin :"Selamat pagi, Yujin-ah"

Yujin :"Pa... Pagi juga, Gyuvin hyung"

Gyuvin :"Apakah tidurmu nyenyak semalam?"

Yujin hanya menganggukkan kepalanya karena masih malu mengingat kejadian semalam, Gyuvin yang gemas dengan tingkah malu-malu Yujin membawa kekasihnya ke dalam pelukannya. Yujin bisa mendengar suara detak jantung Gyuvin karena kepalanya yang menempel pada dada bidang sang kekasih.

Gyuvin :"Kau masih malu ya dengan apa yang kita lakukan tadi malam?"

Pipi Yujin semakin merah ketika mendengar perkataan Gyuvin, ia pun mencubit perut sixpack Gyuvin yang membuat pria tampan itu mengaduh kesakitan.

Yujin :"Jangan mengatakan itu, aku malu mengingat kejadian semalam"

Gyuvin :"Kenapa harus malu? Aku sudah melihat semuanya tadi malam. Lagipula kalau suatu saat nanti kita menikah, kita akan sering melakukan ini"