Jangan lupa untuk VOTE dan tinggalkan KOMENTAR dukungan kalian!!!!
Happy reading><
<<<<
Hari ini bang Rudy mengabari bahwa aku harus mengikuti sebuah projek yang sangat penting. Katanya projek ini memiliki peluang yang besar untuk menjadikan aku terkenal.
Tentu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja. Selepas sarapan dan bersiap-siap, aku dan bang Rudy pergi menuju lokasi dengan mobil yang di kendarai oleh bang Rudy.
Dalam perjalanan, tidak ada perbincangan antara kami berdua. Terutama bang Rudy yang seakan menutup mulut enggan berbicara. Terlihat raut wajahnya yang datar seperti biasa. Aku sudah membiasakan diri dengan sikapnya selama mengenal dirinya.
"Jadikan kesempatan ini untuk menaikan ketenaran Lo! Karena ini projek kolaborasi, ikuti alur aja dan buat orang-orang terkesan sama Lo!"
Perkataan atau lebih ke arah perintah dari bang Rudy seakan sudah biasa ku dengar. Walau terdengar ketus dan memerintah, tapi aku yakin bang Rudy pasti tau yang lebih baik untuk aku ambil langkah agar menuju kesuksesan nanti. Aku mempercayai seperti kakak sendiri.
"Siap Bang!" balasku sambil tersenyum lebar padanya, walau sekali lagi, tidak ada balasan untuk ku.
"Lo udah tau, akan mengisi projek ini dengan siapa?"
"Belum," aku belum mengetahui informasi tentang siapa yang akan menjadi teman projek ku kali ini. Karena saat ini aku akan melakukan syuting iklan, maka pasti akan ada beberapa orang yang terlibat.
Kata bang Rudy, aku akan berkolaborasi dengan sosok artis yang sudah naik daun sejak lama. Itulah yang membuat bang Rudy segera memaksa ku untuk menyetujui. Karena ini adalah sebuah kesempatan untuk terkenal lebih lagi.
"Kaisar Bagaskara, anak dari aktor terkenal itu. Bersikap baiklah padanya, kalo perlu menjilat sedikit agar lo mendapatkan simpati!"
Mendengar nama bang Kaisar, membuatku terdiam dengan badan yang menegang. Bukankah ini sebuah mimpi? Melakukan syuting iklan bersama dengan kakakku sendiri. Hal ini bahkan tidak pernah kubayangkan sebelumnya.
Kali ini bahkan aku tidak dapat menyembunyikan senyum bahagia di depan bang Rudy. Membayangkan akan bersama dengan bang Kaisar, membuatku tidak sabar. Satu langkah untuk mendekati salah satu kakakku yang ingin ku raih keberadaannya.
Pendekatan awal akankah berjalan lancar?
Setelah sampai di lokasi syuting, bang Rudy menuntun ku pada tempat make up artis. Di sana beberapa stylish sedang mendandani bintang yang akan beraksi di depan kamera. Aku dapat melihat bang Kaisar dari sini.
Wajahnya tidak banyak memiliki ekspresi sama seperti papah. Dari ketiga anaknya, bang Kaisar benar-benar mirip dengan papah dari wajah, perawakan bahkan mungkin sifatnya juga. Aku jadi bahagia saat memandanginya, seperti melihat papah.
Tidak sadar, tercetak senyuman kecil di wajahku. Ada perasaan nyaman ketika berdekatan dengan bang Kaisar. Walau yang pasti dia tidak pernah tau bahwa di sekitarnya ada aku, adik kandungnya.
"Oh, Lo yang ikut syuting nanti kan? Kok di sini aja, cepet siap-siap!"
Aku mengangguk menurut pada seseorang yang sepertinya adalah staf di lokasi itu. Bang Rudy meminta bantuan penata rias agar sedikit memperbaiki ku agar tampak apik di kamera. Dengan patuh, ku duduk diam di depan cermin sambil menikmati polesan dari penata rias pada wajahku.
Sembari menyembunyikan rasa bahagia yang seakan membuncah. Sebab saat ini, aku duduk bersebelahan dengan bang Kaisar. Tolong perlambat waktu untuk kali ini, aku ingin menikmati setiap momen bersama kakaku yang bahkan tidak ada obrolan di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Ajari Aku Sabar
FanfictionSeperti apa rasanya hidup saat tidak di anggap keluarga mu sendiri? Raja Nusantara merasakannya. Dia yang tidak di perhatikan keluarganya. Di buang dan di abaikan bagai tidak pernah terlahir. Tangisnya tidak terdengar, sakitnya tidak terlihat. Semua...