————————————————
DISCLAIMER!!!SEMUA TOKOH YANG ADA DI SINI CUMA FIKSI. JIKA SIFAT DARI PARA TOKOH YANG TERTULIS MENIMBULKAN KEBENCIAN DI CERITA INI, MOHON UNTUK TIDAK DI BAWA SAMPAI REAL LIFE.
CERITA INI MURNI KARANGAN DARI AUTHOR GABUT YANG SUKA HALU.
TERIMAKASIH ATAS KERJASAMANYA.
SELAMAT MENIKMATI.
————————————————
♡♡Happy reading ♡♡
<<<
Semua terjadi begitu saja, ketika pergi dari tempat ternyaman yang kumiliki selama dua puluh tahun. Kini kaki ini melangkah pergi keluar dengan menggenggam mimpi yang sudah lama aku perjuangkan.
Menjadi seorang superstar dengan suara indah yang mengguncang dunia. Aku ingin semua orang mengenal suara lembut yang selalu ku nyanyikan diam-diam. Mendengar sorak-sorai para pecinta musik yang bersedia menyaksikan diriku memainkan pita suara.
Menyanyi adalah sebagian hidupku yang menjadi mimpi besar yang harus di raih. Dengan menyanyi, semua resah dalam hati dapat tersampaikan melalui bait-bait yang di suarakan. Poin plus yang di dapatkan yaitu mereka sang pendengar, yang mau meluangkan waktu untuk mendengar suaraku.
Mereka bilang nyanyian ku berbicara, hingga membuat secuil kehidupan berat yang mereka jalani dapat di atasi. Aku senang jika suaraku di atas bait-bait lagu dapat tersampaikan maknanya. Oleh mereka yang memang membutuhkan sebuah kata-kata penyemangat hidup.
"Surat kontraknya ada di depan mata, Lo masih mau pikir apa lagi?"
Aku menatap selembar kertas yang mencetak tulisan ber kalimat panjang. Yang akhir dari surat itu adalah membubuhi dengan tanda tangan milikku. Di atas selembar kertas ini, mimpiku akan jadi kenyataan.
Di depan sana terdapat laki-laki setara lima tahun lebih tua dariku. Dia yang pertama menghubungi ku untuk menandatangani kontrak. Dan bersedia menjadikan diriku penyanyi terkenal yang dapat menyampaikan suara ku pada para pendengar.
Namanya Rudy Ardiansyah.
"Jika masih ragu, ya sudah tidak usah! Banyak yang mengantri buat bekerja sama bareng Gue. Jadi stop buang waktu Gue yang berharga!" kalimat sarat akan paksaan dari Bang Rudy memutuskan pertimbangan yang sedang ku pikirkan.
Dengan gerakan cepat aku meraih bolpoin yang tergeletak tepat di samping selembar kertas kontrak itu. Dengan membubuhi tanda tangan, maka awal dari mimpi yang sedang ku raih dimulai juga.
"Oke, selamat berkerja sama Raja Nusantara!" Bang Rudy tersenyum tipis sebagai tanda selamat datang.
Keputusan berat ku ambil untuk meninggalkan kampung halaman yang telah membesarkan ku di tangan wanita tua yang ku panggil nenek. Serta peran sosok ayah yang aku dapat dari kakek membuatku menjadi seseorang yang tidak gampang menyerah.
Ajaran mereka membuat seseorang yang kini menginjakkan kaki di kota besar ini memiliki keyakinan penuh atas mimpinya. Sama seperti namanya yang berarti pemimpin, Raja juga akan memimpin mimpinya untuk bisa terwujud.
Menggendong sebuah harapan dari orang-orang yang selalu mendukungku sedari dulu, aku akan terus berjuang agar nyanyianku terdengar sampai ujung dunia. Diriku, sebagai Raja Nusantara tidak akan mundur dengan mimpi besarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Ajari Aku Sabar
FanficSeperti apa rasanya hidup saat tidak di anggap keluarga mu sendiri? Raja Nusantara merasakannya. Dia yang tidak di perhatikan keluarganya. Di buang dan di abaikan bagai tidak pernah terlahir. Tangisnya tidak terdengar, sakitnya tidak terlihat. Semua...