Xiao San

114 7 0
                                    


"Aku haus!!!"

Teriakan Shi Wu itu membuat Xiaoyi dan Lanhua tertawa. Itu adalah sandi jika ingin masuk kediamannya. Lanhua buru-buru membuka pintu, kemudian menggandeng tangan Shi Wu untuk masuk bersama. Setelah malam itu, Lanhua kembali berubah menjadi Haitang dan sama sekali tidak mengingat siapa Xiaoyi, namun akhir-akhir ini ingatan Lanhua mulai membaur dengannya. Hanya wajah saja yang belum kembali seperti semula.

"Shifu, sepertinya paman Xiao San sakit," ujarnya tampak khawatir.

"Apa maksudmu?" tanya Xiaoyi sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Dia membawa Paman Zhang bersamanya, tapi mereka tidak pulang ke rumah Paman Xiao San. Mereka masuk ke dalam hutan terlarang dan aku tak melihat mereka lagi," jawab Shi Wu.

"Bukannya Paman Zhang baru saja jatuh dari atap kemarin? Tangan kanannya tidak bisa digerakkan, apa lagi untuk menusukkan jarum," kata Xiaoyi.

Lanhua mengangguk. Dia sendiri yang mengurut tangan kanan Paman Zhang dan membenarkan letak tulangnya, tetapi tulang orang tua sepertinya akan butuh lama untuk pulih. Makanya dia menempatkan Shi Wu sebagai karyawan magang di apotek milik Paman Zhang.

"Kita harus ke sana," kata Lanhua.

"Tapi kita perlu seseorang untuk menjaga Shi Wu, di mana Wei Qi? Kenapa dia belum pulang juga dari Ibu Kota? Li Fei juga terlalu sibuk mengambil alih barak sampai tidak pulang," omelnya kemudian.

"Oh, aku ada ide," lanjutnya.

***

"Shifu!" protes Shi Wu saat Lanhua menutup matanya di sepanjang jalan, bahkan dia hampir saja jatuh saat menaiki tangga Aula Bunga.

Lanhua sengaja melakukannya karena dia tidak ingin Shi Wu melihat hal-hal aneh di dalam rumah bordil ini. Kalu tidak terpaksa, dia tidak akan pernah membawa Shi Wu ke sini.

***

"Haitang, kalian ..."

Sapa Ying Su saat membuka pintu kamar utamanya yang berada di lantai paling atas. Rasanya seperti melihat keluarga kecil yang menitipkan sang anak pada neneknya.

"Kami harus mencari tahu keadaan Paman Zhang. Shi Wu bilang Xiao San membawanya ke hutan terlarang. Masalahnya tidak ada yang menjaga bocah ini. Bagaimanapun juga, dia adalah mata-mata kami dan aset yang berguna. Jadi, aku hanya bisa ke sini," ujar Lanhua.

Ying Su tertegun saat mendengar cara bicara wanita di hadapannya. Terdengar seperti orang lain, daripada Haitang. Namun, dia tetap tersenyum.

"Apa kau bisa menyapu?" tanyanya pada Shi Wu.

"Aku juga bisa mencuci piring dan mengeringkannya," balas bocah itu dengaan percaya diri.

"Tidak perlu, kau hanya perlu membantuku merapikan gudang saja. Kemarilah, biarkan Shifu dan Shizhangmu berangkat. Lebih cepat mereka pergi, lebih cepat mereka kembali." Ying Su menggandeng tangan mungil Shi Wu dan mengangguk pada pasangan di hadapannya.

"Hati-hati. Ada banyak jebakan di hutan terlarang," kata Ying Su memperingatkan.

Xiaoyi dan Lanhua mengangguk, mereka tersenyum pada Shi Wu sebelum berangkat.

***

Xiaoyi mengendus kabut tebal yang muncul ketika mereka menginjakkan kaki di hutan terlarang.

"Ini bukan kabut beracun, hanya kabut memabukkan saja. Pakai ini," kata Lanhua melemparkan kain sutra untuk menutup sebagian wajah mereka.

Xiaoyi mengernyitkan dahinya. Jelas-jelas dia dapat merasakan embusan angin, tapi kabut ini tak kunjung menghilang tertiup angin. Dia mengamati sekeliling, kemudian melemparkan batu kecil yang sedari tadi dia genggam ke arah lampion yang berjarak kurang lebih 3 meter darinya. Begitu cahaya redup, terdengar suara berdesing dari segala arah. Xiaoyi meraih pinggang Lanhua dan menghentakkan kakinya ke tanah sehingga mereka terbang ke atas.

Keluarga Li LianhuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang