18.

889 149 26
                                    


Saat ini jungkook sedang diperiksa oleh seorang tabib di dalam kamarnya. Rasanya sudah sangat lama jungkook tidak melihat kamar itu dan merasakan empuknya tempat tidur. Selama proses pemeriksaan dengan tabib, jungkook tak membiarkan Seokjin melepaskan tangannya, Seokjin pun selalu berada di sisi jungkook sambil mencium kening jungkook berkali-kali.

"Butuh waktu beberapa hari sampai lukanya sembuh, keadaan bayinya baik-baik saja tapi pastikan kau memakan makanan bergizi mulai sekarang. Istirahat yang cukup maka kau akan kembali pulih" Kata tabib sebelum pergi dari sana, Jungkook berterima kasih lalu tabib itu tersenyum dan keluar dari kamar bersama Taehyung.

Kini tinggal sepasang kekasih hati yang saling merindukan di kamar itu. Seokjin selalu memeluk jungkook erat dan sangat posesif. "Syukurlah kau baik-baik saja" Gumamnya.

"Aku sangat takut, mereka menyiksa ku. Mereka menginginkan bayi kita" Jungkook merengek di dada Seokjin, mengadukan semua yang telah ia lalui di dalam jeruji besi itu.

Rasanya begitu perih di dada seokjin, bahkan kedua matanya terasa panas hingga menitihkan air mata. "Sstt... Tidak ada yang perlu di takuti lagi, aku bersama mu" Seokjin peluk, cium, dan mengendus jungkook berkali-kali "aku sangat... Merindukan mu, jungkook"

"Aku juga, sayang. Aku hampir berpikir untuk mengakhiri hidupku jika kamu tidak datang menyelamatkan ku"

"Hey, jangan berpikir seperti itu lagi. Maafkan aku karna aku terlambat" Seokjin cium cium jungkook lagi sampai jungkook merasa tenang dan nyaman.

"Berhenti mencium ku, aku belum mandi terlalu lama" Seokjin tidak peduli dan tetap mencium jungkook bahkan meraih bibir tipis jungkook. Siapa dulu yang membenci ciuman?

"Say-ang... Aku ingin mandi" Jungkook kesulitan bicara disela-sela ciuman mereka. Seokjin pun akhirnya melepas ciuman agresifnya lalu menatap mata kuning jungkook yang sayu, Jungkook sangat kelelahan pasti.

"Aku akan memanggil pelayan untuk membantu mu"

"Eungg..." Jungkook menggeleng manja, "aku mau kamu yang melakukannya"

"Sifat manjamu ini tidak pernah berubah" Gerutu Seokjin dengan wajah datarnya namun ia tetap beranjak untuk melakukan apa yang jungkook minta. "Tidak ada mandi di kamar mandi, aku akan membersihkan mu di tempat tidur"

"Baiklah sayang" Kata jungkook dengan lembut sambil tersenyum malu. Tak berapa lama Seokjin keluar dari kamar mandi bersama sebuah wadah berisi air dan handuk kecil. Ia letakkan semua itu di nakas lalu Seokjin duduk di samping jungkook untuk membantu kekasih hatinya itu melepaskan semua pakaiannya.

Setelah jungkook telanjang di atas tempat tidur mereka, Seokjin mulai membasuh kan handuk basah itu dari wajah jungkook, lalu ke leher dan seluruh tubuh pasangannya, memastikan setiap inci tubuh jungkook bersih. Seokjin begitu telaten, ia menyadari tubuh jungkook mengalami penurunan berat badan, dadanya kembali berdenyut nyeri. Apa cinta memang seperti ini?

Jungkook selalu kagum pada suaminya ini, meskipun butuh waktu untuk meluluhkan hatinya, tapi jungkook akhirnya berhasil menghidupkan api cinta di dalam hati batu yang begitu dingin. "Ada apa? Kenapa diam saja? Aku sudah jelek ya?"

"Apa maksudmu? Jelek apanya?"

"Aku punya banyak luka, aku juga sangat kurus sekarang, tubuh ku jelek"

"Jangan menghina cinta ku seperti itu jungkook. Aku bisa menemukan mu hidup-hidup saja rasanya sudah sangat beryukur, kau tau?" Seokjin menarik kaki kiri jungkook untuk ia bersihkan di pahanya.

"Maaf, aku hanya takut"

"Jangan pernah takut lagi, aku bersama mu"

Jungkook tersenyum "aku sangat mencintai mu, jin"

My Eyes | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang