"Pergilah sarapan, aku akan memakai pakaian ku" Seokjin baru selesai mandi dan jungkook menemaninya sejak tadi. "Aku akan menunggu mu" Jungkook terus mengekori Seokjin kemanapun vampir itu pergi.
"Dasar keras kepala" Gumam Seokjin. Ia pun segera memakai pakaiannya dengan cepat supaya mereka bisa turun dan menemani jungkook sarapan.
Seperti biasa Rachel menyiapkan makanan sehat dan susu pisang. Oh astaga, jungkook sangat merindukan susu pisangnya!
"Pelan-pelan atau kau akan tersedak" Seokjin mengingatkan jungkook yang tampak terburu-buru meminum susu pisangnya. "Aku sudah lama tidak meminumnya" Ia bicara dengan bekas susu yang tertinggal di bibirnya, lucu sekali menurut Seokjin tapi wajahnya itu tetap saja seperti tembok yang rata.
"Oh ya, bagaimana dengan jay?" Mulutnya penuh dengan makanan, rambutnya di usap lembut oleh Seokjin. "Dia sudah di pulangkan ke asalnya"
Jungkook mengangguk lalu melanjutkan makannya, membiarkan suaminya itu terus mengusap rambutnya dan menatapnya dengan penuh kasih sayang. Diam-diam Jungkook pun tersipu malu karna diperlakukan begitu manisnya.
Ditengah tenangnya pagi itu, tiba tiba saja Seokjin di kejutkan dengan kedatangan ayahnya bersama beberapa pengawal moonhaven. "Ayah?" Seokjin segera berdiri diikuti oleh jungkook lalu detik berikutnya adalah sebuah tamparan yang begitu keras mendarat di pipi Seokjin. Jungkook bahkan menutup matanya karna tak tega melihat penyiksaan itu.
"Apa yang telah kau lakukan anak sialan! Apa kau tau, perbuatanmu itu membuahkan perang Dingin antara clan origin dan clan demon?!"
Seokjin terhenyak dan menatap tak percaya pada ayahnya, "mereka pantas mati ayah! Mereka menyekap jungkook dan memperlakukannya dengan buruk!"
"Tapi bukan berarti membunuh mereka adalah solusinya! Apa kau pikir tidak ada hukum vampir disini?!" Nafas byung hun terengah-engah lalu menatap jungkook dengan remeh "lagi pula apa yang kita dapatkan darinya tidak sebanding dengan apa yang demon berikan pada kita. Tinggalkan dia!"
Begitu ringan pria tua itu mengatakan hal yang justru membuat Seokjin dan jungkook shock.
"Sudah cukup ayah! Aku tidak akan melakukan apapun yang kau mau. Jungkook akan tetap bersama ku"
"Sadarlah kim seokjin!"
"Ayah yang harus sadar! Jika ayah masih terus memaksa ku, aku akan mengatakan yang sejujurnya pada Gong Yoo dan perjanjian itu akan di batalkan! Ayah tidak akan mendapatkan starfell" Bagus Seokjin, inilah yang seharusnya kau lakukan sejak dulu. Dengan begitu byung hun tak berani lagi membuka mulutnya, apa dia pikir Seokjin masih seorang anak yang terus saja menjilat kotoran ayahnya? Tidak, Seokjin sudah lebih matang dari pada apa yang byung hun kira.
Dengan kekesalan yang tak dapat diluapkan, byung hun pergi begitu saja. Seokjin menghembuskan nafasnya dan mengatur emosinya untuk memeluk jungkook yang masih terdiam, jungkook pasti shock atas perdebatan di depan matanya.
"Sudahlah jangan dipikirkan, ayo sarapan lagi" Jungkook menggeleng di dada Seokjin, "tidak, aku merasa sesak. Bawa aku keluar, jin" Seokjin mengangguk, mengecup kening jungkook lalu membawa jungkook ke danau yang tak jauh dari castle.
Udaranya sangat sejuk, jungkook melepas sepatunya dan membiarkan kakinya menapak di atas rumput yang basah akibat embun pagi. Ia dengan bebas berkeliaran disana tanpa harus mengenakan jubah seperti Seokjin.
Kakinya yang nakal ingin mencoba dinginnya air danau, "sayang, kemarilah! Airnya dingin sekali" Jungkook mulai tersenyum. Seokjin yang duduk di sebuah bangku hanya ikut tersenyum dan mengawasi sekitar agar jungkook nya tetap aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eyes | JINKOOK
مصاص دماءMemiliki mata kuning adalah kutukan bagi seorang vampir. Dan salah satu vampir yang bermata kuning adalah Jeon Jungkook dari Kota Starfell.