FOURTEEN

801 34 0
                                    

Guysss kalian udah lihat apa belom IG nya Nana?!! Bisa gila aku lihatnya~😭

Bentar di akhir chap aku tunjukin!!

!!Selamat membaca!!
.
.
.

!!Selamat membaca!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaem!!"

Jaemin berpaling saat melihat Haechan dan Mark mendekati nya yang lagi nunggu bis itu.

"Napa?"

"Lo pulang naik apa?"

"Naik bis lah, Jeno nya jahat ninggalin gue"

"Oh, lo sama kita aja, ini Jeno yang bilangin ke kita dia lagi jalan-jalan sama anak kalian dan si Chenle itu, makanya nggak bisa jemput lo"

"Cih dasar anak itu, yaudah gue numpang kalian saja ya"

Haechan dan Mark mengangguk, setelahnya mereka bertiga berlalu pulang atau lebih tepat mengantar Jaemin ke apartemen nya yang ternyata nggak berpenghuni itu.

"Kayaknya mereka udah lama jalan deh, pasti bentar lagi mereka pulang. Kalian duduk saja, gue tuker baju bentar"

"Ok"

Jaemin berlalu ke kamarnya dan menukar bajunya ke baju santai tapi ada sesuatu yang aneh di kamarnya itu, kayak ada yang nggak beres.

"Apa ya?"

Jaemin berpikir, melihat sekeliling kamarnya dan bener saja ada yang kurang di kamar nya itu yang ternyata lego-legonya pada kemana?!!

"Ini pasti kerjaan si Jeno, dasar samoyedddd!!"

Bip bip bip

Jaemin yang mendengar bunyi pintu apartemen itu pun dengan cepat berlari menghampiri Jeno dan kedua bocil itu, yang masuk dengan santai tanpa tau kalo mereka bertiga lagi ditatap tajam oleh cowok berwajah kelinci itu.

"Yakhhh Lee Jeno, kemana lego-lego gue?!!"

"Eh, udah pulang ternyata"

"Gue nanya Jeno, kemana lego-lego gue?"

"Santai napa, tuh sana di ruang tengah, Icung yang pengen ya gue kasih"

"Ihh gue bilang jangan di keluarin juga napa"

Jaemin dengan kesal mengemasi lego-lego nya dan membawa lego-lego itu ke kamarnya kembali, setiap gerak-gerik nya hanya diperhatikan saja oleh kelima mereka tanpa membantu sama sekali.

Tiba-Tiba Jadi Ortu || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang