THIRTEEN

758 35 0
                                    

Di amalkan untuk like terlebih dahulu, biar bisa membantu para author di luar sana termasuk saya juga, agar kami bisa meng-up sepantes mungkin~

!!Jangan lupa ya, dah selamat membaca!!
.
.
.

Jaemin melihat sekitar kalo-kalo ada orang yang melihatnya, lalu sedetik kemudian Jaemin dengan pro nya memanjat tembok belakang kampus itu tanpa dilihatin sama sekali oleh siapa-siapa, tapi dirinya seketika panik saat bajunya malah nyangkut di atas tembok membuatkan dia tergantung di sana.

Pengen minta tolong tapi nggak bisa, nanti malah dia ketahuan manjat tembok nya, jadi dengan usaha keras berusaha melepaskan diri.

"WUARKHHHHH"

buk!

"Aduh, sakit bajingan"

Jaemin merengek sakit saat baju nya tiba-tiba terlepas dari tembok itu dan tanpa berdosa menjatuhkan Jaemin ke tanah.

"Dasar baju kampus goblok, tiap hari ke kampus tetap saja nyimpen tolol nya"

Kesal bet Jaemin, tapi nggak lama karna dia baru inget kalo ujian pasti udah dimulai, dengan segera dia berlari menuju ke kelasnya.

.
.

.
.

Di sisi Jeno, anak itu beneran pulang ke apartemen mereka nggak peduli kalo dirinya gagal karna bisa coba tahun depan lagi, bukan😎

Chenle kaget saat membukakan pintu apartemen itu yang mana Jeno lagi dengan santai memasuki apartemen tersebut dengan beberapa kantong camilan di tangannya.

"Ayah~"

"Jagoan nya ayah, udah mandi ya?"

"Udah"

"Kiss ayah dulu"

Icung dengan seneng hati mengecup pipi Jeno membuatkan Jeno tersenyum bahagia, dirinya seperti ingin melayang dan bisa dia rasa kalo dia bener-bener udah siap menjadi seorang ayah di masa depan bersama Jaemin, mungkin?

Siapa tau bukan? Dia juga tiap hari berdoa berharap bakal bersama Jaemin lebih lama dari apa yang dia inginkan, semoga saja doanya dikabulkan.

"Kenapa lo pulang lagi kak? Kak Jaemin mana?"

"Kita udah telat jadi gerbang kampus udah tutup, tapi si Jaemin malah bersikeras pengen jalani ujiannya jadi ya dia manjat tembok belakang kampus saja. Awalnya gue berpikir dia bakal beneran naik bis kayak yang dia bilang jadi gue ikut, eh ternyata manjat tembok"

"Lo nggak bantu?"

"Ngapain gue bantu, dia yang pengen"

Puter Jeno bola matanya, dia masih kesel saat Jaemin menuduh nya kalo semua ini terjadi karna dia, padahalkan nggak sepenuhnya itu salahnya dia.

"Kalo dilihat-lihat, kalian kayak keluarga yang udah nikah 10 tahun deh, berantem mulu dengan hal sepele. Nggak heran lagi deh gue"

"Itu lo, apalagi gue tiap hari harus ngadepin anak itu, emang bisa lo tenang?"

"Bisa kok, kalo temen gue nggak kayak kakak"

"Eh si babi"

"Icung cuka babi~"

Jeno gelagapan mendengar omongan Icung yang mengcopy paste kata-kata nya, dengan segera melarang Icung untuk menyebut nama binatang berhuruf B itu.

Bisa-bisa mati dia sama Jaemin kalo anak itu malah nyebut babi di depan Jaemin, walaupun emang bener nama binatang itu babi tapi nama itu udah terkenal dalam makian keseharian manusia jadi bakal terdengar kasar kalo menyebut nya.

"Jangan ya dek jangan"

"Hm"

Angguk Icung gemes kembali mencantum lego yang menjadi hobinya sejak semalam bersama Chenle.

"Apa kalian udah makan siang?"

"Belum kak, lagian baru pukul sembilan juga"

Jeno pun melihat jam di dinding yang bener saja jarum jam lagi nunjuk pukul sembilan, membuatkan dirinya malu sendiri dan setelahnya berlalu ke kamar untuk sekedar mengganti pakaian saja ke pakaian santai.

Jeno kembali ke ruang tengah sambil membawa tiga kardus gede yang ternyata isinya semua lego bercop gold, artinya setiap lego punya lebih dari 10K pieces dan hanya ada beberapa saja yang terjual di dunia ini.

"Wuaaa kok kakak ada banyak sih?"

"Atu mau ini ayah~"

"Bisa kok, asal kamu nggak hilangin saja, bisa-bisa ayah dimarahin lagi sama bunda mu"

"Yeahhh~"

Icung dengan seneng hati mengambil lego Eiffel Tower berjumlah 10ribu pieces itu dan mula membukanya untuk dibentukkan, yang tentu saja dibantu sama Chenle yang juga seneng melihat lego sebanyak itu apalagi pasti nanti selesainya bakal cantik dan tentu saja besar.

"Hati-hati"

"Hm"

.
.
.
.
.
Bersambung

Like, follow & share

Tiba-Tiba Jadi Ortu || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang