EIGHTEEN

738 30 0
                                    

Bipp aku kembali di chapter kedelapan belas🤘

!!Jangan lupa like sama follow ya!!

~Happy Reading~
.
.
.

"Jaem, ke mall yuk"

"Ngapain?"

"Jadi biduan, ya shopping lah, emang ngapain ke sana?"

Haechan memutarkan bola matanya, nggak ngerti lagi sama temen se frekuensi nya itu, beruntung nggak ada Renjun, soalnya anak itu lagi di toilet.

Kalo ada, pasti otaknya sama dengan Jaemin, bodo.

"Tiba-tiba banget pengen, tuh bawain si Mark biar kalian lebih deket lagi"

"Udah deket kali, yuk lah~"

Haechan menarik-narik ujung baju Jaemin, merengek agar temennya itu membawanya ke mall hanya untuk sekedar menghabiskan uang.

"Kalo lo bisa bujuk Jeno, gue pergi"

"Ok, lo janji ya?"

"Hm, silakan"

Jaemin menatap rendah ke Haechan yang udah berlalu menghampiri Jeno yang lagi berbual bersama Mark dengan Papa Lee.

"Jen"

Jeno berpaling begitu juga dengan Mark dan Papa Lee, mereka kompak mengangkat kening mereka serentak melihat ke Haechan.

"Napa Chan? Kok nggak nyari Mark?"

"Emang lagi pengen nyari lo bego"

"Ohh, emang ada apa?"

"Yuk ke mall, sama Jaemin"

Jeno melihat kebelakang Haechan dimana Jaemin lagi membentuk kan tangannya tanda tidak dan Jeno mengangguk ngerti.

"Nggak ah, gue males"

"Ayoklah Jen, gue beliin lo iPhone 16pro max keluaran baru"

"Itu mah gue bisa beli sendiri"

"Ck, ngeselin! Yuk Mark kita berdua saja"

"Gue pengen ke......"

"Yaudah kalo lo nggak mau, gue sendiri saja"

Haechan berlalu pergi, kembali duduk di hadapan Jaemin yang terkekeh puas melihat temennya itu kesal.

Mark ternganga, padahal dia pengen ke toilet bentar, nggak tahan pengen pipis sedari tadi nunggu Renjun yang ternyata lagi berjuang ngeluarin hasrat nya, pantesan lama di dalam.

"Napa lo?"

Tanya Renjun yang kini udah duduk enteng bersama Jaemin dan Haechan, melihat wajah temen beruang nya yang buluq itu membuatkan dia kerasa terlepas sesuatu yang penting nih.

"Ini mereka, nggak ada yang pengen keluar sama gue, gue bosen disini mulu"

"Pengen kemana lo?"

"Ke mall, temen gue yuk"

"Yaudah, bentar besok"

"Temen terbajingan kalo kata gue mah"

"Hahahahaha" - Jaemin, Renjun

"Chan yuk"

Mereka bertiga berpaling menatap Mark yang udah sedia dengan kunci motornya serta jaket item, menambah kan lagi kegantengan pria bule itu aka calon pacarnya pudu.

"Beneran Mark?"

"Iya, kan lo pengen ke mall, yaudah sekarang"

"Makasih banget Mark"

Haechan melompat girang, tak lupa melambaikan tangannya ke temen-temen laknat itu sebelum berlalu keluar mengikuti Mark, sang buah hati.

"Seneng banget pasti anak itu"

"Biarin, sekalian ini peluang dia deket sama cowok es itu"

Renjun terkekeh, tapi tak lama baru dia sadar kalo cuman dialah yang belum punya gebetan sama sekali, bahkan orang yang disukai nya juga nggak ada.

Apa dia terlalu memilih ya? Eunwoo anak kelas atas saja pernah nembak dia, tapi kasian di tolak karna anak polisi, bisa-bisa salah dikit penjara terus.

Begitulah isi pikiran Renjun, sama persis saat ketua osis Kim Mingyu nembak dia kemarin-kemarin, hanya dikarenakan Mingyu itu anak osis nanti bisa-bisa salah dikit dicatat terus namanya.

Bener kata Haechan, nggak ada yang normal di circle (AAB) anak-anak bego kayak mereka.

"Jaem"

"Hm?"

"Pengen punya gebetan gimana ya?"

"Ya suka sama seseorang lah"

"Siapa?"

"Entahlah, terserah lo saja"

"Ohh"

"Sama babi juga bisa"

"Najis"

"Hahahahaha"

Jaemin tertawa puas, sampe-sampe orang pada di ruang keluarga pun bisa mendengar tawaan nya yang mana mereka lagi di dapur itu, karna ya emang nggak jauh sih, cuman beda lima langkah aja dari ruang keluarga.😁

'si author lebih bodo dari kami ternyata' - Jaemin

.
.
.
.
.
Bersambung

Like, follow & share

Tiba-Tiba Jadi Ortu || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang