TWENTY SIX

581 28 0
                                    

Selamat sore🤭😂

Bercanda, udah mau malam ini😎

Dah, happy reading!!
.
.
.

"Oii kok daritadi gue yang megang semua ini?"

"Lo yang kalah, lo harus tanggung"

"Emang temen kagak guna lo ya"

"Berguna loh gue, lihat saja berapa banyak boneka gue dapet, lo? Nggak ada wkwkwk"

"Ngejek terus, bentar juga gue dapet, lihat saja"

Yang lainnya hanya bisa melihat drama Ren dan Hae saling berantem saja, udah biasa mah mereka lihat kedua anak itu berantem, dimana-mana aja pasti tuh saling adu mulut.

Adu bacot saja tapi, nggak pernah tuh mereka tinjuan apa kek, makanya persahabatan mereka itu persahabatan yang dicemburui ramai orang.

"Udah selesai kan berantem kalian, mendingan kita ke sana, makan dulu"

Rangkul Jaemin kedua bahu Haechan dan Renjun, lalu membawa kedua anak itu ke toko makanan yang terkenal dengan kartun mickey mouse, dimana mama Lee dan papa Lee udah santai berdua di sana.

"Wuihhh gemes banget lihat bapak sama tante beginian, suapin lah tante bapaknya"

"Malu hihi"

"Malu apaan tante, kan suami-istri, udah biasa mah seperti itu"

"Kita udah tua Chan, beda sama waktu muda dulu yang tebar rumah tangga hehe"

Mama Lee terkekeh mengingat masa mudanya yang penuh percintaan romantis bersama papa Lee, sampelah mereka dikaruniai keturunan satu-satunya, Lee Jeno.

"Napa kalian malah berdiri kayak bodyguard, sini duduk, pesen sana makanan"

Anak-anak pun dengan segera duduk di salah satu meja samping ortu Lee, karna meja ortu Lee itu emang special buat couple table dekat jendela gitu.

Sweet bukan🥹

"Gue aja pesen sama Jeno, kalian tunggu di sini"

"Gue pengen nasi Jaem, apa aja pilihannya asal dia nasi"

"Baiklah"

"Gue juga sama, nggak pake sayur tapi"

"Ok-ok, Mark, Le?"

"Gue sup ayam, kasih pedes biar enak"

"Gue nasi goreng aja, lagi diet gue"

"Oalah, ngapain diet kalo udah kurusan kayak gini, apa karna masih berantem sama Haechan?"

Haechan menatap Mark yang hanya diem, begitu juga dengan yang lainnya, tapi beruntung Icung menyadarkan mereka dari kesunyian itu.

"Bunda~"

"A-ah, iya sayang?"

"Icung penen ula-ula"

"Nggak boleh!"

Bukan Jaemin, tapi Jeno lah yang melarang Icung untuk mengonsumsi gula-gula, karna bisa memburukkan giginya yang rapi cantik putih itu.

"Hapi ayah, cuma catu hum?"

"Nggak boleh, nanti gigi kamu buruk gimana? Kamu mau?"

Icung menggeleng keras.

"Nah, makanya nggak boleh, kamu makan roti saja gimana?"

Icung nggak menjawab, anaknya malah menunduk sambil menggoyangkan kakinya, jelas wajah sedih terpampang.

Plak!

"Auch"

"Kamu mah, kan cuma satu nggak bakal buruk juga kali, lihat kasian dia"

"Gimana kalo ketagihan?"

"Nggak bakal, Jisung kan anak baik-baik saja, kamu percaya kan sama dia"

"Ahh yaudah, ayah beliin kamu"

"Yeahhhh"

"Cuman satu saja"

"Ok"

Icung tersenyum seneng mendengar itu, ini adalah kali pertama dia bisa merasakan gula-gula dalam hidupnya, selama ini tidak bisa karna mengumpulkan uang sendiri buat meneruskan kelangsungan hidup.

Betapa pinternya anak itu, baru delapan tahun udah bisa memikirkan sesuatu hal yang tidak seharusnya ada dalam pikiran anak-anak seumuran nya atau bahkan lebih.

Dia suka melakukan sesuatu hal yang baru, merasakan hal baru, ke tempat yang baru bahkan bertemu dengan orang baru.

"Icung cayang ayah cama bunda~"

Jeno dan Jaemin terdiem mendengar kata-kata Icung yang begitu menyentuh hati mereka, nggak nyangka punya anak bisa membuatkan hidup mereka jadi lebih hangat dan bahagia.

"Kita juga sayang Icung kok"

"Udah sana pesen nya, malah drama kalian"

Tolak Renjun tubuh sepasang pacar itu buat pesen, kesel banget daritadi nggak mesen, bisa-bisa mati kelaparan orang karna mereka.

Miris sekali.......🥲

.
.
.
.
.
Bersambung

Like, follow & share

Tiba-Tiba Jadi Ortu || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang