Seungcheol terpana, menatap Mingyu dengan mata membelalak seolah-olah tak percaya mendengar apapun yang dikatakan oleh lelaki itu.
"Apa?"
Mingyu berdiri dari duduknya, memandang Seungcheol dengan tatapan serius, "Kurasa aku jatuh cinta kepadamu, Seungcheol."
Apakah Mingyu sedang mengerjainya dengan kejahilannya seperti biasanya?
Seungcheol berdiri di sana, menatap Mingyu dengan terpaku dan kebingungan, tak tahu harus berkata apa. Mulutnya bahkan menganga dengan suara tercekat di tenggorokannya, tak tahu harus berkata apa.
Sementara itu Mingyu melangkah mendekat dan berdiri dekat di depan Seungcheol, lelaki itu tampak tenang, menebarkan senyumnya yang mempesona.
"Jadi bagaimana Seungcheol? Apakah kau membalas perasaanku?"
Sebuah pernyataan cinta? Siapa orang yang tidak akan berdegup seluruh jantungnya merasakan pernyataan cinta dari lelaki yang begitu mempesona seperti Mingyu?
Seungcheol sendiri merasakan debaran di jantungnya semakin nyata, dia ingin menjawab tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya.
"Aku tidak terbiasa ditolak seseorang." Mata Mingyu mengerjap angkuh, "Meskipun begitu bisa kukatakan kepadamu bahwa kau sebenarnya mencintaiku, hanya saja kau belum menyadarinya." Dengan lembut jemari Mingyu bergerak menyentuh rambut Seungcheol dan mengelusnya perlahan, "Cepatlah sadari perasaanmu kepadaku, dan datangi aku."
Lelaki itu menundukkan kepalanya, dan mengecup bibir Seungcheol, lalu melangkah berlalu melewati Seungcheol yang masih terpana dan meninggalkannya.
____________
Beberapa saat kemudian dan Seungcheol masih berdiri di sana, terpana, merasakan kelembutan kecupan Mingyu di bibirnya yang selembut kupu-kupu.
Benarkah itu tadi pernyataan cinta?
Seungcheol menyentuh bibirnya. Mingyu tampak begitu tulus dan serius, lelaki itu sepertinya tidak main-main.
Apakah Mingyu serius? Dengan pernyataan cintanya itu? Seungcheol masih saja tidak bisa membaca Mingyu, dan lagipula, reputasinya di masa lalu sebagai penghancur membuatnya merasa takut, takut kalau dia menumbuhkan perasaanya kepada lelaki itu, ternyata dia hanya dipermainkan dan menjadi korban, seseorang yang dihancurkan perasaannya seperti korban-korban Mingyu sebelumnya.
__________
Yang dilakukan Seungcheol pertama kalinya untuk menelaah perasaannya adalah dengan menelepon Johnny.
Lama sekali dia menunggu dan teleponnya tidak diangkat-angkat, tetapi kemudian pada deringan yang kesekian kali, akhirnya Johnny mengangkat teleponnya.
"Halo Seungcheol?" Ada suara hiruk-pikuk di belakang Johnny, membuat Seungcheol mengerutkan keningnya.
"Halo John, ramai sekali di belakangmu, kau ada di mana?"
Hening sejenak, hanya hiruk pikuk yang terdengar sebagai background suara. Dan kemudian Johnny bergumam.
"Aku ada di bandara Seungcheol."
"Di bandara? Kenapa Johnny?"
Terdengar helaan napas Johnny di sana, "Aku pergi untuk menyusul Doyoung, Seungcheol. Kurasa kalau kami benar-benar serius dengan hubungan ini harus ada salah satu yang berjuang."
Seketika itu juga Seungcheol berdiri dari duduknya, benar-benar terkejut.
"Kau benar-benar-benar akan pergi ke luar negeri untuk menyusul Doyoung?" Dia setengah berteriak, terdorong oleh keterkejutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️
FanfictionKim Mingyu X Choi Seungcheol •••• Remake from novel "Embrace the Chord" by Shanty Agatha. Presented by @sebirulaut_