𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟒

216 33 4
                                    

_________

Seungcheol membelalakkan matanya, tangannya yang sedang menyuap sarapannya terhenti begitu saja di udara, dia terperangah.

"Apa?"

"Itu Mingyu..." Mamanya masih memasang ekspresi takjub yang sama, "Dia menelepon sendiri tadi dan..." lalu mamanya seolah tersadar, "Cepat Seungcheol, selesaikan sarapanmu, kita berangkat sekarang."

Lalu tanpa menunggunya, mamanya bangkit dari kursi, merapikan riasannya, meraih tas dan kunci mobil. Setelah sampai di pintu, mamanya menoleh dan mengernyit melihat Seungcheol yang masih bengong melihat tingkah sang mama.

"Kenapa kau masih di situ Seungcheol? Ayo cepat kita berangkat."

Seungcheol hanya mengangkat bahu, meletakkan makanannya dan meneguk susu cokelat di depannya. Matanya melirik sayang kepada sarapannya itu. Yah padahal masih banyak. Gumamnya dalam hati, mengutuk Mingyu yang menelepon pagi-pagi.

Tetapi baru kali ini mamanya bersikap terburu-buru dan panik seperti itu. Sepertinya terpilihnya Seungcheol menjadi murid khusus Mingyu benar-benar berarti baginya. Tiba-tiba saja Seungcheol teringat akan papanya, papanya adalah pemain biola, mungkin jauh di dalam hatinya, sang mama ingin agar Seungcheol mengikuti jejak ayahnya.

________

Mereka sampai di halaman parkiran akademi musik itu, setelah sang mama memarkir mobil di area khusus pengajar, dia berjalan bersama Seungcheol melalui koridor, menuju ruangan direktur tempat janji temu mereka.

"Ini kesempatan besar, Seungcheol, dan mama tidak mau kau menyia-nyiakannya. Mingyu tidak pernah mengambil murid khusus sebelumnya, jadi kau adalah pertama dan yang terbaik."

Seungcheol cuma mangut-mangut, meskipun dalam benaknya dia kebingungan. Kenapa Mingyu memilihnya? Sekarang hal itu baru terpikir olehnya, bukankah di audisi kemarin banyak sekali anak-anak dengan teknik dan kemampuan yang lebih tinggi darinya? Apa yang istimewa dari Seungcheol yang hanya memiliki kemampuan musik standar?

Dan juga, Johnny pasti akan terkejut dengan berita ini.... ah Johnny! Tiba-tiba saja Seungcheol merasa bersalah. Harusnya Johnny yang mendapatkan kesempatan ini. Kemampuan teknik bermain biola Johnny tentu saja ada di atas Seungcheol, dan juga hasrat Johnny bermain biola lebih besar darinya, juga kekaguman Johnny terhadap Mingyu.

Seungcheol menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa melakukan ini kepada Johnny. Lelaki itu begitu baik hati, dan begitu mendengar kabar ini dia pasti akan menyalami Seungcheol dan mengucapkan selamat. Tetapi Seungcheol tahu, Johnny pastí menyimpan kekecewaan yang disembunyikan.

"Aku tidak bisa menerimanya, mama." Seungcheol bergumam keras, berusaha menarik perhatian mamanya yang berjalan terburu-buru di depannya.

Langkah mamanya terhenti, perempuan itu menoleh dan menatap Seungcheol terkejut.

"Apa? Apa maksud perkataanmu itu?"

Seungcheol menggelengkan kepalanya sekali lagi, "Entah apa pertimbangan Mingyu memintaku menjadi murid khususnya, tetapi aku tidak bisa menerimanya mama, karena ini tidak adil terhadap mereka yang mempunyai hasrat bermain biola yang lebih murni dariku....aku...aku..."

"Kau memikirkan Johnny?" sang mama mengangkat alisnya, "Dia pasti akan mengerti, dia pemuda yang baik dan berjiwa besar, jadi dia akan mendukungmu dan ikut senang denganmu. Jangan sampai itu menghalangimu untuk maju, Seungcheol." mamanya menggandeng Seungcheol lalu mengajaknya berjalan lebih cepat menuju ruangan itu.

Mereka sampai di depan pintu ruang temu, dan mama Seungcheol mengetuknya. Dalam sekejap pintu terbuka dan Mr. Siwon yang membukakan pintu.

"Silahkan masuk." Lelaki itu membuka pintunya lebar, mempersilahkan Mama Seungcheol dan Seungcheol masuk.

Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang