Penonton sangat ramai memenuhi seluruh tempat duduk elegan yang tersedia. Semua kursi penuh dan seluruh barisan orkestra telah menempati posisi masing-masing.
Mingyu dan Seungcheol berada di ruang ganti. Mingyu mengenakan tuxedonya dan menatap Seungcheol dengan lembut.
"Gugup?" tanyanya penuh sayang, dalam sebulan ini mereka telah menjadi kekasih yang sedemikian dekat dan saling mencintai. Benar-benar seperti menemukan pasangan jiwa yang telah terpisah sedemikian lama.
Tidak seperti sikap dingin Mingyu sebelumnya, lelaki itu ternyata bisa menjadi begitu hangat kepada Seungcheol. Dia mudah menyatakan cinta, berkali-kali, dan melimpahi Seungcheol dengan penuh kasih sayang.
Seungcheol sama sekali tidak menyangka, pertemuannya dengan Mingyu yang berlanjut dengan berbagai permainan biola mereka bersama dan kemudian sambung menyambung oleh berbagai peristiwa akan berakhir menjadikan mereka sepasang kekasih.
Walaupun begitu, Seungcheol sungguh berbahagia, cara Mingyu memperlakukannya, seolah dia adalah kekasih yang paling sempurna di dunia, seolah dia adalah satu-satunya yang berharga bagi Mingyu, membuatnya merasa sangat berbahagia.
Mereka berdua sungguh saling melengkapi baik dalam bermain biola maupun dalam hubungan percintaan mereka.
Seungcheol menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak merasa gugup. Asal kau ada disampingku."
Mingyu tersenyum dan mengecup dahi Seungcheol. "Kurasa akulah yang merasa gugup, aku belum pernah melakukan konser dengan tangan kiri sebelumnya."
"Kau pasti bisa." Seungcheol tersenyum lembut, dengan penuh sayang. Dia merapikan dasi Mingyu, "Ingat, kau adalah seorang maestro pemain biola yang sangat jenius." Dia lalu mengerutkan keningnya dan menatap Mingyu dengan tatapan mata menggoda, "Sayangnya aku tidak punya jepit rambut kupu-kupu berlian seperti yang dimiliki mamamu untuk meredakan rasa gugupmu."
Mingyu tertawa lalu memeluk Seungcheol dengan sayang, "Aku tidak butuh jepit rambut itu, aku sudah memiliki yang paling berharga di dalam genggaman tanganku, bukan?"
Pipi Seungcheol memerah, "Terimakasih karena mencintaiku, Mingyu."
Mata Mingyu meredup. "Dan akupun demikian adanya, Seungcheol, terimakasih karena telah bersedia mencintaiku."
_________
"Nanti setelah konser kau culik Seungcheol di sini, dia akan keluar dari sisi panggung sebelah sini." Seulgi berbisik kepada Lucas yang menyamar, berpakaian sebagai salah seorang kru, Seulgi tentu saja sudah berdandan cantik sekali karena dia sudah mempersiapkan diri untuk berdandan secantik mungkin sebagai pasangan Mingyu di pesta nanti. Mereka berdua sedang berdiri di sisi panggung, berbisik-bisik mencurigakan.
Lucas menganggukkan kepalanya, "Oke, jadi nanti setelah Seungcheol keluar panggung, aku akan membiusnya dengan obat bius dan membawanya pergi dari sini. Lalu apa yang harus kulakukan kepadanya?"
Seulgi terkekeh jahat, "Kau bisa melakukan apapun kepadanya, kau bisa menjualnya atau bahkan membunuhnya, aku tidak peduli, yang pasti Seungcheol harus menyingkir dari sisi Mingyu!"
Sebelum Lucas sempat berkata-kata, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan dari ujung samping panggung. Seulgi menoleh dengan terkejut, tetapi langsung tersenyum lebar ketika menyadari bahwa yang bertepuk tangan adalah Mingyu.
"Mingyu! Sayangku!" Seulgi setengah melompat ingin menghampiri Mingyu, tetapi kemudian langkahnya terhenti ketika dari sisi lain ada banyak polisi yang muncul, dengan posisi melingkar, mengepungnya dan Lucas. Wajah Seulgi langsung pucat pasi, dia menatap Mingyu kebingungan.
"Mingyu? Apa-apaan ini?" Dia bertanya suaranya tercekat di tenggorokannya, ketakutan karena polisi yang mengepungnya.
Mingyu hanya terdiam, berdiri dan menatap Seulgi tanpa ekspresi. Lalu lelaki itu mengeluarkan perekam dari balik saku jasnya.
Suara perekam itu sungguh lantang, mengulang kembali semua percakapan Seulgi dengan Lucas sebelumnya yang berencana melukai Seungcheol.
"...Kau bisa melakukan apapun kepadanya, kau bisa menjualnya atau bahkan membunuhnya, aku tidak peduli, yang pasti Seungcheol harus menyingkir dari sisi Mingyu!"
Segera setelah rekaman itu berakhir, polisi bergerak maju dan meringkus Seulgi bersama Lucas, Seulgi meronta-ronta, menatap Mingyu dengan tidak percaya, benar-benar tidak percaya bahwa Mingyu akan melakukan hal ini kepadanya.
"Kenapa kau melakukan hal ini Mingyu? Kenapa kau tega melakukannya kepadaku? Aku mencintaimu Mingyu. Aku mencintaimuuu.."
Seulgi berteriak-teriak seperti orang gila, berusaha meronta-ronta ketika polisi meringkusnya dan membawanya pergi meninggalkan tempat itu.
Setelah Seulgi dan Lucas menghilang dibawa polisi, Seungcheol muncul di sebelah Mingyu.
"Kurasa kita bisa tenang sekarang."
Mingyu tersenyum. "Ya, kita bisa tenang sekarang." Diraihnya jemari Seungcheol dan dikecupnya, "Ayo, penonton sudah menunggu, mari kita berikan konser terindah kita."
Mingyu dan Seungcheol, membawa biola masing-masing, berjalan melangkah menuju panggung yang terbuka.
Suara penonton langsung riuh menyambut kedatangan mereka, pasangan duet sempurna yang telah lama dinanti-nanti, apalagi kondisi Mingyu yang sudah vakum hampir sebulan bermain biola karena lukanya, membuat perasaan antisipasi penonton semakin dalam.
Suara tepukan tangan semakin riuh rendah dan beberapa penonton bahkan berdiri, padahal Mingyu dan Seungcheol belum mulai bermain biola.
Seungcheol menatap penonton yang begitu banyaknya memenuhi kursi penonton, dia menghela napas panjang dan menatap ke arah Mingyu, lelaki itu tersenyum kepadanya, memberinya senyuman menguatkan.
I Love You.
Mingyu menggerakkan mulutnya tanpa suara, memberikan Seungcheol ketenangan dan perasaan bahagia yang luar biasa.
Dia meletakkan biola itu di pundaknya, dan kemudian menghela napas panjang, menunggu Mingyu menggesekkan nada awal musik mereka, dan menyusulnya dengan permainan biolanya sendiri yang tak kalah indahnya.
Suara musik yang begitu sempurna, penuh dengan nada simponi yang mempesona, memenuhi gedung orkestra yang sangat besar itu, membuat seluruh penonton terpana.
Suara musik yang indah juga mengalir di benak Mingyu dan Seungcheol, benak dua orang yang dipersatukan oleh nada, dipeluk oleh nada hingga kemudian saling mencintai satu sama lain.
*THE END*
_________
Terima kasih semuanya 🥰🥰
Buat yang sudah mau baca, vote, dan komen 😉
Sampai ketemu di book sebelah 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️
FanfictionKim Mingyu X Choi Seungcheol •••• Remake from novel "Embrace the Chord" by Shanty Agatha. Presented by @sebirulaut_