________
"Apa yang kau lakukan di sini?" Seungcheol ternganga, benar-benar kaget akan kehadiran Mingyu di depan pintu rumahnya, dengan penampilan santai yang luar biasa tampan.
Mingyu tersenyum lebar, mengangkat kaca hitam yang dikenakannya dan menaruhnya di kepala, "Menjemputmu, kau pikir apa? Aku rasa murid khusus perlu diperlakukan istimewa."
"Tidak perlu, terimakasih." Seungcheol mengerutkan keningnya, masih teringat di benaknya kemarin lelaki itu menciumnya tanpa permisi. Mingyu bukan hanya merebut ciuman pertamanya, lelaki itu juga merebut ciuman keduanya! Dan setelah itu Mingyu berciuman dengan Seulgi pula seolah ciuman bibir adalah hal biasa untuknya. "Aku bisa berangkat sendiri ke kampus."
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu, penting." Mingyu masih tetap tersenyum, seolah tak peduli dengan sikap ketus Seungcheol.
Seungcheol membuka mulutnya hendak mengusir Mingyu, tetapi kemudian suara mamanya menginterupsi di belakangnya.
"Siapa itu Seungcheol?" mamanya sudah muncul di belakang Seungcheol, dan kemudian tertegun senyap. Seungcheol bisa membayangkan ekspresi mamanya yang ternganga dan dia tak perlu menoleh ke belakang untuk memastikannya.
"Mingyu?" suara mamanya penuh dengan rasa kaget, "Kenapa ada di sini pagi-pagi sekali?"
Mingyu langsung menebarkan pesonanya, senyumannya memang dimaksudkan untuk meluluhkan hati perempuan manapun, tak terkecuali mama Seungcheol.
"Selamat pagi nyonya, saya hendak menjemput Seungcheol."
Mama Seungcheol langsung luluh tanpa ampun, "Wah astaga, kau menjemput Seungcheol sendiri? Ayo ayo masuklah kau pasti belum sarapan, ayo sarapan dulu."
"Mama, Mingyu pasti sudah sarapan..."
"Wah menyenangkan sekali, kebetulan saya lapar." Mingyu menyela, melemparkan pandangan penuh kemenangan kepada Seungcheol yang menatapnya dengan cemberut dan kesal, lalu setengah geli berjalan mendahului Seungcheol memasuki rumahnya.
Mereka duduk di dapur itu, dan mama Seungcheol dengan tergesa menghidangkan telur orak-arik khas buatannnya dan waffle keju yang disirap dengan sirup maple yang manis.
Mingyu menerima piringnya dengan penuh rasa terimakasih, membuat Seungcheol mencibir karena menyangka lelaki itu berpura-pura hanya untuk mengambil hati mamanya. Tetapi kemudian Seungcheol melirik dan mengangkat alis melihat Mingyu melahap makanannya dengan lahap seolah memang sangat menikmatinya.
Lelaki itu benar-benar menghabiskan makanannya, lalu meletakkan sendoknya dan tersenyum senang.
"Sarapan yang luar biasa enak, terimakasih nyonya." gumamnya mempesona, dan Seungcheol mengamati ibunya, menyadari bahwa mama-nya benar-benar tersipu! Astaga! Pesona Mingyu memang benar-benar tiada duanya.
_________
"Kenapa kau begitu tidak menyukaiku?" Mingyu pada akhirnya berhasil memaksa Seungcheol berangkat bersamanya dan masuk ke mobilnya, apalagi dengan dukungan mama Seungcheol yang sangat antusias.
Seungcheol melirik sedikit ke arah Mingyu, kemudian langsung memalingkan muka. Astaga, meskipun dia tidak simpati dengan sikap pemaksa, arogan dan egois Mingyu, tetapi ketampanan lelaki itu yang luar biasa memang tak tertahankan, membuatnya sesak napas.
"Aku tidak membencimu..." gumam Seungcheol pelan, tidak rela mengatakannya, karena jauh di dalam hatinya dia memang benar-benar tidak menyukai Mingyu, di balik wajah tampannya, lelaki ini berbahaya, dia terkenal sebagai pematah hati perempuan atau laki-laki. Oh ya, bakatnya bermain biola memang luar biasa dan begitu jenius, Seungcheol mengagumi kemampuan Mingyu, tetapi bukan berarti dia bisa menerima sikap buruk Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️
FanfictionKim Mingyu X Choi Seungcheol •••• Remake from novel "Embrace the Chord" by Shanty Agatha. Presented by @sebirulaut_