Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️

𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟎

__________

"Nanti malam kita akan bermain biola bersama. Pertunjukan duet khusus untuk memperkenalkanmu sekaligus menghormati sang tuan rumah." Mingyu sama sekali tidak mempedulikan ekspresi memberontak di mata Seungcheol, "Kita memainkan Beethoven Violin Romance no 2. Kau tentu sudah tahu musik itu dan mempelajarinya, siapkan untuk nanti malam."

Pada saat yang sama, tubuh Johnny bergerak di sofa, seakan hendak terbangun dari tidurnya. Seungcheol langsung menoleh waspada sambil menatap ke arah Johnny, dan sekejap kemudian, Johnny membuka matanya.

"Seungcheol?" Johnny terduduk, berusaha memfokuskan pikirannya, kemudian matanya membelalak ketika melihat Mingyu yang bersandar di pintu sambil tersenyum, "Mingyu?"

Seungcheol melemparkan tatapan penuh ancaman kepada Mingyu yang ditanggapi dengan senyuman geli, sebelum kemudian dia melangkah mendekati Johnny.

"Kau ketiduran." Disodorkannya gelas berisi air putih di meja, Johnny menerimanya dan meneguknya, lalu melirik jam tangannya.

"Aku tertidur cukup lama ternyata." senyumnya melebar, "Dan apa yang dilakukan Mingyu di sini?" dia melirik ke arah Mingyu dan tersenyum lebar, "Apakah kalian akan mengadakan sesi latihan khusus?"

Mingyu menegakkan tubuhnya yang semula bersandar santai di ambang pintu, senyumnya tidak pernah meninggalkan bibirnya, "Aku hanya mampir untuk memberitahu Seungcheol tentang undangan pesta makan malam nanti malam." Matanya melemparkan sinar penuh tantangan kepada Johnny, "Aku akan membawa Seungcheol sebagai partner makan malamku sekaligus berduet bersama di sana."

Johnny ternganga, tentu saja dia tahu reputasi Mingyu, dan yang dia tahu pasti, Mingyu selalu membawa pacar-pacarnya sebagai partnernya di setiap undangan pesta dan makan malam yang dihadirinya, tetapi kali ini dia membawa Seungcheol, apa maksud Mingyu sebenarnya?

Mingyu tidak menunggu sampai Johnny mendapatkan jawaban, dia kemudian setengah membalikkan tubuhnya.

"Oke aku rasa urusanku sudah selesai di sini. Nanti malam aku akan menjemputmu, Seungcheol, pukul tujuh tepat." Mingyu mengedipkan matanya, membuat mata Seungcheol menyala karena marah, tetapi tentu saja dia tidak bisa berbuat apa-apa.

_________

"Aku tidak menyangka kalian seakrab itu." Johnny melirik ke arah Seungcheol dengan tatapan spekulatif ketika Mingyu sudah meninggalkan mereka.

"Apa maksudmu?" Benak Seungcheol masih dipenuhi kejengkelan karena apa yang dilakukan Mingyu sehingga tidak begitu memperhatikan kilatan aneh di mata Johnny.

"Apakah kau tahu bahwa selama ini Mingyu selalu membawa pacar-pacarnya untuk menemaninya ke setiap undangan untuknya? Dan sekarang dia membawamu sebagai partnernya, tidakkah kau berpikir bahwa orang-orang mungkin akan salah paham kepadamu?"

"Aku?" Seungcheol terkekeh ketika menyadari maksud perkataan Johnny, "Maksudmu orang akan mengira aku pacar terbaru Mingyu?" kali ini kekehan Seungcheol melebar dan berubah menjadi gelak tawa, dia langsung teringat deretan pacar-pacar Mingyu yang elegan dan luar biasa mempesona, seperti Seulgi misalnya, "Bagaimana mungkin orang mengira bahwa aku pacar Mingyu? Aku tentu saja tidak sebanding dengan kemanisan pacar-pacarnya sebelumnya."

"Kau manis." Tiba-tiba Johnny tampak serius, "Jangan merendahkan dirimu sendiri Seungcheol, aku rasa Mingyu juga menyadarinya, karena itu dia mendekatimu."

Pipi Seungcheol memerah, Johnny tidak pernah memujinya secara frontal dan serius seperti itu, "Apakah menurutmu aku manis?" dia memberanikan diri bertanya.

Tatapan Johnny melembut dan jemarinya menyentuh pipi Seungcheol dengan sayang, "Kau manis Seungcheol dan karena itulah selama ini aku selalu berusaha menjagamu, aku menyayangimu dan tidak ingin kau disakiti. Dan sekarang aku rasa kau perlu waspada kepada Mingyu, mungkin aku salah paham dan Mingyu hanya tertarik padamu karena kemampuanmu bermain biola, tetapi aku lelaki, dan seorang lelaki bisa merasakan insting kalau lelaki lain mengincar seseorang..." matanya semakin lembut, "Kau tentu tahu reputasi Mingyu sebelumnya, jadi ingatlah, kau harus berhati-hati."