________
Luar biasa.
Bukan hanya ketampanannya saja yang mendominasi seluruh panggung, membuat seluruh perempuan yang berdiri di depan panggung, mayoritas utama penonton berteriak-teriak histeris di tengah hingar-bingarnya musik.
Seungcheol bahkan tidak bisa menahan dirinya untuk tidak ternganga, karena ternyata kepandaian Mingyu bermain gitar tidak kalah dengan kehebatannya bermain biola. Seungcheol memang bukan ahlinya tentang permainan gitar, dia mungkin bisa menilai dengan mudah permainan piano atau biola seseorang, tetapi alat-alat musik di genre musik pop dan band sama sekali bukan keahliannya. Meskipun begitu Seungcheol bisa tahu bahwa permainan gitar Mingyu sangat bagus, lelaki itu memainkan musiknya dengan begitu mahir.
Lama kemudian Seungcheol terlarut dalam hingar-bingarnya suasana, band terus memainkan musik yang penuh energi, membawa penonton ke dalam suasananya dan semuanya terhipnotis dengan kemampuan bermain gitar Mingyu yang berpadu dengan suara vokal Joshua yang merdu.
Luar biasa. Seungcheol tidak menyadari bahwa musik dengan aliran lain bisa seindah ini, dia selalu menganggap bahwa musik klasik adalah yang terindah... ternyata musik aliran lain, kalau dimainkan dengan sepenuh hati, akan menciptakan nada yang sama indahnya.
Lamunan Seungcheol tersentak oleh gemuruh tepuk tangan yang membahana, semua penonton berteriak-teriak histeris di bawah panggung, dan dilihatnya Mingyu dan rekan band-nya membungkukkan badan kepada seluruh penonton, membuat mereka semua semakin histeris.
Mingyu berjalan ke arah samping panggung, tempat Seungcheol masih berdiri dan terpaku, senyumnya melebar, lelaki itu hendak menghampiri Seungcheol ketika salah seorang penonton yang histeris nekad naik ke panggung.
"Mingyu!" teriak perempuan itu dengan tatapan mata memuja, lalu tanpa disangka-sangka, perempuan itu merangkulkan lengannya di leher Mingyu dan mencium bibirnya dengan sekuat tenaga.
Para pengawal di luar panggung langsung menarik perempuan itu, berusaha memaksanya turun. Perempuan itu meronta, menatap ke arah Mingyu dan berkali-kali meneriakkan kata-kata cinta dan pemujaan kepada lelaki itu, membuat Mingyu hanya tersenyum geli dan terus melangkah ke arah Seungcheol.
"Bagaimana permainanku?" Mingyu masuk ke samping panggung, berdiri dengan begitu arogan seolah-olah Seungcheol wajib memujinya, sementara itu Seungcheol mengamati Mingyu dan mengernyitkan keningnya. Ada bekas lipstick di seluruh bibir Mingyu, bekas lipstick dari perempuan yang tadi menciumnya... oh ya ampun, lelaki ini memang terbiasa sembarangan berciuman dengan siapa saja!
"Menurutku menarik." jawab Seungcheol sekenanya.
Mingyu mengangkat alisnya, "Menarik? Hanya itu?"
Tatapan Seungcheol tampak tidak bersahabat, "Memangnya kau mengharapkan pujuan seperti apa? Bukankah kau sudah banyak menerima pujian dari semua orang? Masih belum puaskah?"
Mingyu tertawa, lalu menatap Seungcheol penuh makna, "Kenapa kau begitu membenciku Seungcheol? Sejak awal mula sepertinya kau selalu terdorong untuk menentangku." lelaki itu berjalan ke area belakang panggung, langsung menuju pintu belakang, membuat Seungcheol terpaksa mengikutinya, dan tetap diam saja, mencoba pura-pura tidak mendengar perkataan Mingyu.
Ya, dia sendiri tidak tahu kenapa dia bersikap antipati kepada lelaki itu, mungkin karena kearoganan Mingyu, mungkin karena sikapnya yang tidak menghormati perempuan, atau mungkin juga karena aura lelaki itu terasa mengancam. Mingyu terlalu tampan, terlalu mempesona dan tidak segan-segan menguarkan seluruh pesonanya itu kepada siapapun. Tetapi Mingyu berbahaya, dari seluruh reputasi yang didengar oleh Seungcheol dia menyadari bahwa Mingyu jahat kepada perempuan atau laki-laki, dia selalu memainkan hati mereka, membuat mereka menyadari bahwa mereka sudah menaklukkan Mingyu, membuat mereka bermimpi sampai terbang tinggi, dan kemudian langsung menghempaskan mereka begitu saja dengan hati hancur. Dibalik sikap ramah dan pesonanya, Mingyu adalah seorang penghancur. Dan Seungcheol ketakutan akan menjadi salah satu calon korban Mingyu, tergila-gila akan pesona lelaki itu hanya untuk dihancurkan begitu saja. Jadi, sikap ketus dan menjauhnya, mungkin adalah estimasi dari pertahanan dirinya terhadap lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️
Fiksi PenggemarKim Mingyu X Choi Seungcheol •••• Remake from novel "Embrace the Chord" by Shanty Agatha. Presented by @sebirulaut_