Jangan lagi

551 33 4
                                    

Sudah terhitung 4 hari sejak kejadian itu terjadi,Jevan selalu menghindari Jemian bahkan jika bertemu pun ia akan menghindari pria itu bagaimanapun caranya, Ia sedikit was was , Tatapan Jemian selalu membuatnya merasa khawatir tubuhnya selalu tiba²gemetaran

Saat ini Jevan duduk dibangku tengah, matanya terus memperhatikan dosen yang menjelaskan tentang materi sesekali ia mengangguk paham dengan apa yang dosen bicarakan.

Setelah pelajaran selesai ia memutuskan tuk pergi Jalan² sebentar sebelum kembali ke Asrama , Jevan mencoba menghubungi kekasihnya tapi tak kunjung pria itu angkat, ia berinisiatif untuk menemuinya ketempat pria itu berada ia tau kekasihnya dimana

Jevan sedikit berlari saat matanya tak sengaja melihat orang yang ia hindari , Untungnya pria itu tak melihat karna dia sedang sibuk berbincang dengan Harsa, Tujuannya sudah dekat ia melangkahkan kakinya lebih cepat sekarang berharap bertemu dengan Marvian.

Akhirnya Jevan sampai didepan pintu tempat yang ia tujui,tangannya meraih knop itu dan membukanya perlahan kepalanya sedikit menyembul untuk memastikan ada orangnya atau tidak, Dan benar saja,Seperti dugaanya kekasihnya disini tapi tak hanya Marvian saja, Pria itu tampak sedang mengajari seseorang terlihat dari bagaimana posisi mereka saat ini, Marvian dibelakangnya berdiri dan lalu didepannya ada Anan? Iya, Anan didepan Kekasihnya sembari memegang gitar,Terlihat dari posisi ini membuat orang lain akan salah paham, Marvian seperti memeluk Anan dari belakang meskipun itu dari sudut pandangnya,Tangan Marvian menuntun Jari jemari Anan yang tak beraturan di senar gitar

Jevan sudah berdiri dibalik pintu tapi tak ia perlihatkan seluruh tubuhnya hanya kepalanya saja yang ia sembulkan sedikit,ia kemudian berbalik dan menutup pintunya pelan agar tak mengganggu kedua orang itu, Hatinya tampak sesak meskipun ia tau bahwa Marvian hanya berniat membantu Anan belajar gitar tapi entah kenapa hatinya terasa memanas

Ia kemudian beranjak pergi dan keluar dari area sana,lalu meraih handphone nya ia segera menekan nomor yang akan ia hubungi

Tut tut ( Gimana si;()

Hallo?

Dimana lo ?

Gue lagi diluar apaan?

Kirain , tadinya mau ngajak lo jalan²keluar

Lah bukannya tadi lo bilang sama kak mar?

gak jadi,gue mau sama lo

Tiba²banget mau sama gue
Tapi lagi gak bisa sorry ya , Gue lagi ada urusan

Bilang aja males kan?

Iya sih, Tapi ngga kalo gue gak ada urusan
pasti gue temenin,tapi sekarang gue beneran
ada urusan

Iya dah gue sendiri aja

Iya maaf ya sayang

Tit

Jevan mengernyit jijik menatap handphonenya saat mendapat balasan seperti itu dari Rendra, Huh, ia sendirian lagi kenapa dirinya harus sendirian lagi padahalkan ia mau ada temannya jika jalan²begini, Ia pun terpaksa pergi sendiri

________________________

Sudah terhitung 1 Jam ia berpergian keluar ia juga tak lupa membeli bahan untuk stok di asramanya ia kembali menenteng 1 kantong kresek sedang, Jevan mencari kunci kamarnya dalam tas dan akhirnya ketemu ia segera membuka kunci itu lalu masuk

Just You!! Jaemjen  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang