Berpisah

752 54 4
                                    

hi kangen aku gak?~
______________________

Jemian tengah duduk di balkon asrama ia dengar hari ini Shenina akan kembali kesini untuk mengurus perpindahannya, Kepalanya terasa dihantam beribu²batu krikil

Air matanya menitik tak terasa sebenarnya ia malu untuk menangis seperti ini , tapi...dirinya sangat tidak menginginkan hubungannya akan berakhir begini, Jemian sebisa mungkin tuk melupakannya tapi ia butuh alasan dari gadis itu.

Asap tipis mengepul disekitaran sana saat Jemian perlahan lahan menyesap Rokok yang menjadi candunya dikala dirinya di datangi hal seperti ini

Tak ada yang menemaninya disaat dirinya seperti ini, Karna sengaja. Jemian hanya ingin sendirian saat ini dan tak butuh siapapun tuk menjadi bahu sandaran untuknya, Jemian selalu berteguh diri agar dirinya bisa melewati ini sendirian tanpa harus teman temanya tau

Harsa memang sudah tahu ,Pria berkulit tan itu menyemangatinya dengan sesekali bersikap dramatis , Semua mahasiswa dan siswi disini tahu bahwa Shenina akan pindah ke china dan semuanya tertuju padanya

Jemian selalu tak suka jika dirinya harus jadi pusat perhatian gara²hal ini , Ia kemudian tersenyum miring saat memikirkan hal itu, Bagaimana tidak jadi pusat perhatian kan dia pacarnya yang sebentar lagi akan jadi mantannya

Puk

Jemian lantas menoleh merasakan bahunya ditepuk pelan, Jevan?. Jemian sempat menghapus jejak air bening di sekitaran matanya ia seolah berpura²kelilipan.

" Kenapa lo nangis ?" Tanya Jevan polos

Jemian tentu kaget ia kemudian berdiri membuat Jevan mundur sedikit karna sama terkejutnya

Jemian menatap Jevan nyalang " Gue gak nangis kayak lo " Sentaknya sembari membuang puntung rokok lalu menginjaknya

Ingin sekali Jevan memakinya jika suasananya mendukungnya , Tapi sekarang sepertinya ini bukan waktunya untuk memaki pria ini, Apalagi yang ia tau bahwa Shenina akan pindah dan itu pasti membuat Jemian sedih

" Gakpapa lo sedih kan karna Shenina pindah?, Tapi kan lo bisa LDR an " Ucap Jevan mencoba memberi semangat meskipun ia tak yakin

Jemian memutar matanya malas " Gak usah so perhatian " Ucap dan berlalu pergi dari hadapan Jeno

Jeno terhenyak mendapati balasan itu lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya , Ia tak habis pikir sangat berbeda dengan Jemian yang kemarin berada di Apart , Kemarin manja sekarang gini lagi , Emang ya manusia es itu gak bisa ditebak

______________________________

Pelajaran pertama sudah selesai , Jemian keluar biasa keluar dengan wajah tidak bersahabat , Alasannya ia mendapati pesan dari Shenina untuk bertemu setelah selesai mengurus perpindahannya di tempat mereka sering kesana,Jemian jadi tiba²tempat itu.

Sembari menunggu seseorang yang akan datang menuinya Jemian memilih memainkan ponselnya melihat apk acak

Hingga matanya memicing melihat seorang yang ia tunggu untuk menunggu alasan, Tatapan itu nampak berbeda dari biasanya yang selalunya tersenyum cerah dan ceria kini digantikan dengan raut wajah yang sendu dan murung

Jemian terkesiap kala Shenina sudah berdiri didepannya , kemudian ia menolehkan kepalanya ke arah lain , Ia sempat menatap mata lentik milik gadis itu namun sepertinya bukan kebahagiaan yang akan disampaikan tapi perpisahan, Jemian sudah tau itu

Shenina mengulum bibirnya berat untuk mengatakan hal yang tak mungkin baginya , Tapi dengan terpaksa ia harus mengatakan alasannya untuk hubungan yang diakhiri sepihak olehnya sendiri

Just You!! Jaemjen  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang