Jevan menahan nafasnya saat Jemian sudah berdiri tegak dihadapannya, Jemian memasukan tangannya ke dalam saku celana training nya, Membuat aura dominan nya semakin kuat
" Aku habis dari temen " Jawab Jevan menahan suaranya yang sedikit bergetar
Jemian menyipitkan matanya, lalu mengusaknya seperti nya dia baru bangun dari tidurnya
" Kamu pikir aku gak khawatir, aku cari kamu ke asrama gak ada, telpon ke temen kamu yang lain katanya gak ada, terus kamu kemana?!" Tak sadar suaranya semakin meninggi
Jevan menunduk meremat tas selempangnya, seperti nya dia salah kembali ke sini seharusnya dia pulang saja ke Asrama, sebenarnya Jevan memang pergi dengan temannya namun teman yang ini adalah orang yang tak Jemian kenal.
" Kenapa gak Jawab?" Tanya Jemian terdengar pelan namun seperti menuntut
" Maaf, aku emang pergi sama temen tapi_"
_ Tapi apa?" Jemian menyela ucapan Jevan baru saja
" Tapi kamu pasti bakalan gak tau sama temen aku yang ini, aku cuma pergi ke perpustakaan terus kita pergi jalan² sebentar tapi malah macet dijalan jadi aku pulang telat" Terangnya, Jemian menghela nafasnya
" Berdua doang?" Tanya Jemian penasaran
Jevan menatap Jemian sekilas lalu menunduk lagi tak berani menatapnya saat sorot matanya mengatakan kemarahan
Dia mengangguk untuk pertanyaan Jemian barusan, dan Jemian mengusap wajahnya kasar
" Kalo tau gini aku gak izinin kamu pergi tadi!! " Sentaknya, setelah itu meninggalkan Jevan menuju dapur
Jevan tak tau salahnya dimana, Hanya saja dia melakukan ini karna cemburu melihat interaksi Jemian dan Zoya tadi pagi, itu sebabnya Jevan menerima ajakan teman lamanya yang berbeda jurusan untuk pergi mencari hiburan
Jevan juga tau Jemian pasti akan marah pada hal²kecil seperti ini, atau seharusnya dia merasa bersalah membiarkan Jemian menunggu dan membuatnya khawatir, saat siang tadi juga Jevan tak sempat memeriksa ponselnya , Jevan segera mendekat ke arah Jemian yang berdiri sedang meneguk air putih, dengan ragu Jevan memeluk Jemian dari belakang takut jika Jemian semakin marah.
" Maaf, jangan marah " Ucapnya terdengar sendu, Jemian kembali menghela nafasnya
dia membiarkan Jevan memeluk tubuhnya dari belakang, kalut akan pikirannya apa dirinya terlalu berlebihan terhadap Jevan? penuh pertanyaan dalam pikirannya
" Jem, jangan marah ya, aku juga ngelakuin itu karna kamu!" Suaranya semakin bergetar dengan isakan, Jemian yakin pasti Jevan menangis
Kaos hitam Jemian sedikit basah karna air mata Jevan di punggungnya, tak tega Jemian pun berbalik menghadap Jevan dan menatap pada mata bening Jevan yang berair
" Aku gak marah,aku cuma khawatir maaf sayang " Jemian segera memeluk pacar manisnya erat, menyesal juga telah membuat Jevan menangis lagi dan lagi.
Setelah melepaskan pelukan Jemian mengusap pipi berisi Jevan menghapus jejak air mata, mata Jevan berubah menjadi kesal saat sebelumnya anak itu menatapnya sayu
" Kamu juga!!, Kenapa bikin aku cemburu hah?!" Jemian sedikit melebarkan matanya, kenapa Jevan bicara begitu tiba², Jevan cemburu karna apa? dan siapa?
" Cemburu? cemburu kenapa sama siapa? " Tanya Jemian Heran
Jevan menatap sengit Jemian,lalu menyingkirkan tangan Jemian yang berada di bahunya " Dasar gak peka! " sentaknya
Jemian mengerutkan wajahnya bingung, Ah dia teringat tadi pagi mungkin Jevan marah karna itu " Oh, iya aku ingat, kamu cemburu liat aku sama Zoya kan?" Ia yakin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You!! Jaemjen (END)
Short Story"Gimana lagi cara bisa deket sama Lo ?" Jevan Biantara "Gak perlu,GUE udah punya pacar,jadi stop deketin gw lagi!!"Jemian Alexandar Gimana supaya Jevan bisa ngedapetin hatinya jemian? Dan Apa Jevan bakalan nyerah atau tetep ngotot pengen Jemian? Pen...