Demam

586 29 0
                                    

Jevan dengan telaten membersihkan tubuh Jemian dengan air hangat, Tenang saja Jemian masih memakai bajunya , Jevan mana berani untuk membukanya,Awalnya sempat ragu Jemian bisa saja sadar dan berujung marah padanya, Tapi nampaknya Jemian masih belum sadar sepenuhnya bibirnya selalu melantur memanggil manggil nama yang sekarang mungkin sudah jadi mantannya " Shen...Shen..." Seperti itu

Jevan memegang dahi Jemian yang sedikit panas pria itu demam,setelah selesai membersihkan tubuh Jemian,Jevan beranjak kesofa untuk melanjutkan acara makannya tadi yang sempat tertunda,ia menyalakan tv menampilkan film²comedy yang mana membuat Jevan ingin tertawa terbahak bahak jika saja ia sendirian, tapi ia urungkan takut mengganggu Jemian yang sedang tertidur pulas

sudah hampir 1 jam Jevan menonton tv akhirnya ia memutuskan untuk tidur ,ia lihat kasurnya tak mungkin jika dirinya harus tidur dengan Jemian,Meskipun bisa dikatakan dirinya sering tidur dengan pria itu

Dengan terpaksa Jevan harus tidur di kasur milik Rendra, karna hanya kasur itu yang tak berpenghuni,ia segera berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut

Sebelum itu Jevan melirik ke ranjangnya yang sekarang ditempati Jemian,Namun beberapa detik kemudian Jevan dapat dengar lenguhan²kecil Jemian bahkan pria itu terlihat meremat erat selimut yang menutupi tubuhnya , dan Jevan segera menghampirinya dengan perasaan khawatir

" Jem?" Ujar Jevan sembari sedikit menggoncangkan tubuh ringkih Jemian

Tetapi Jemian tak berkutik matanya masih menutup sayu lalu Jevan duduk dipinggiran kasur, Jevan mencelupkan kompresan yang sedikit mengering ke dalam air hangat lalu menempelkannya kembali di dahi Jemian

Karna terganggu dengan pergerakan Jevan juga sebuah kain di wajahnya Jemian kemudian membuka matanya ia lihat bagaimana dengan telaten Jevan memijat lengannya  , dengan sisa tenaganya ia meraih tangan Jevan dan itu membuat Jevan sedikit terkejut karna tak menyadari Jemian sudah bangun

" Jem lo udah bangun " Tanya Jevan berbasa basi bahwasannya ia sangat gugup

Jemian tak menjawab ia malah menatap Jevan dengan mata sayunya, Hingga akhirnya ia angkat bicara " Dingin " Ujar Jemian sedikit bergetar , dan Jevan tak tau harus bereaksi seperti apa, Lalu Jevan membenarkan selimut yang tersingkap kebawah , Ia pikir dengan ini Jemian tak akan kedinginan lagi

" Sekarang udah gak dingin " Ucap Jevan ia menampilkan senyumnya tanpa sadar

Jemian menggeleng " Tidur disini " Pintanya sedikit merengek , Deg!!, Kemana hilangnya kewarasan Jevan ia memekik gemas didalam hatinya melihat Jemian seperti ini, Tapi jangan lupakan bagaimana pria ini saat sedang bugar akan terlihat menyeramkan dengan sorot matanya yang dingin

" Gak,Sempit kalo tidur disini " Bohong,Buktinya waktu mereka pernah tidur bersama disini saat selesai melakukan sesi bercinta , Jemian menggeser tubuhnya agar Jevan bisa tidur disebelahnya , dengan terpaksa Jevan memilih menyerah dan tidur disebelahnya

Jevan menahan napasnya saat tiba²Jemian memeluk erat tubuhnya , lehernya disapu dengan deru napas Jemian yang hangat , Jevan menoleh pada si pelaku , Pria itu bahkan sudah mendengkur halus membuat Jevan tak sadar mengulum senyum lalu ikut memejamkan matanya

______________________________

Kringgg

Seperti biasa suara alarm selalu mengganggu mimpi Jevan , ia segera mematikan jam alarmnya sedikit kesusahan, kalian ingat semalam Jemian memeluknya dan sekarang pun masih sama, Jevan mencoba melepaskan lengan Jemian yang masih setia bergelung di tubuhnya

" Jem " Ujar Jevan menepuk nepuk lengan Jemian dan semoga saja pria itu bangun

Jemian mengerjap saat Jevan berhasil mengganggu tidurnya, Berbarengan dengan itu Jevan mendudukan dirinya dan menggelit kecil, dan turun dari ranjang

Just You!! Jaemjen  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang