"aku butuh penjelasan Van" ucap Bethany, benar saja Evans berada di rumah Honey bersama Venny, mereka baru saja sampai semalam, setelah Evans memutuskan membatalkan keberangkatannya kembali ke Alaska.
"apa kau kesini karena Dylan?" tanya Evans, entah mengapa Evans bersikap sangat dingin pada Bethany.
"aku kesini bukan karenanya, aku kesini karena kau" ujar Bethany, Venny lalu melirik ke Bethany. Bethany mengerti maksud lirikan Venny, dia butuh privasi berbicara pada Evans.
"kita bicara diluar" ujar Bethany menarik lengan Evans keluar, meninggalkan Venny dengan tatapan bertanya.
"kau mau apa kesini?" tanya Evans, semalam dia mengkhawatirkan keadaan Bethany tapi dilihatnya Bethany baik baik saja entah mengapa pikiran Evans berubah negatif, mungkin saja Dylan berusaha balas dendam dengan menggunakan Bethany?.
"aku butuh penjelasan itu semua, ada apa dengan kau dan Dylan?" tanya Bethany "kemarin dia marah padaku, dia berkata apa saja yang telah kau beri tahu kan padaku"
"jadi kau kesini untuk memata matai ku!"
"TIDAK BUKAN BEGITU!" tukas Bethany "aku sama sekali tak berpikiran begitu"
"terus?"
"aku hanya ingin tahu, Dylan menyangka aku menjual diriku padamu, dia terus memaksaku bercerita apa yang kau katakan padaku, bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang dia maksud" Bethany berceritta panjang lebar, Evans menatap Bethany tepat di manik mata, berusaha mencari kebohongan namun tak ada yang dilihat Evans.
"aku punya masa lalu dengannya" ujar Dylan "maaf, tapi aku belum bisa percaya padamu"
"ta-"
"kumohon, menjauhlah"
"Evans! dengarkan aku bicara"
"Beth, aku butuh waktu!"
Bethany mendesah pasrah, dan segera meninggalkan Evans, Bethany pergi.
dengan segala pertanyaan dalam kepalanya, ada apa dengan mereka?
Honey menatap Bethany yang baru keluar dari halaman belakang rumahnya, mereka saling menatap satu sama lain, ada sesuatu yang hebdak Bethany katakan pada Honey namun Bethany ragu untuk mengatakannya.
"Beth.." ujar Honey pelan, dia melihat Bethany yang seperti kehilangan kendali akan dirinya sendiri. "are you okay?"
"yes" jawab Bethany singkat, lalu pamit pulang ke Honey, entah mengapa kata kata Dylan kemarin yang mengatakan bahwa Honey juga termasuk mantannya membuat Bethany terus berpikir pikir, apa yang sebenarnya terjadi, apa yang terjadi dengan Dylan juga Evans, serta Nelson dan juga Honey. ini terlalu membibgungkan.
***
"kapan kau akan memberi tahu Dad kalau Cela dan Celi bukan anakmu?" pertanyaan yang keluar dari mulut Evans serasa menghantam Nelson juga Honey.
mereka tengah menyantap makan malamnya dalam diam, bahkan Venny yang ikut makan juga tak bisa berbuat apa apa selain mendengar.
"kami perlu waktu untuk mengatakannya" ujar Nelson, berusaha setenang mungkin, padahal jujur saja dia sama sekali tak bisa tenang membayangkan reaksi Dad, Ayah dan Ibunya saat mendengar kabar ini.
"waktu? sampai kapan?" ucapan Evans terdengar menuntut. "sampai kapan kalian membohongi keluarga kalian sendiri"
"kak-"
"diam, kau diam" ujar Evans mengacungkan sendok ke arah Honey menyuruhnya agar diam. Nelson hanya menggenggam tangan Honey diam diam, memberi kekuatan dalam ketegangan yang dia hadapi sekarang. "aku tau kau sahabatku yang paling baik Nelson, aku bahkan sangat sangat percaya padamu, tapi aku salah, aku terlalu mempercayaimu, hingga aku berhasil ditipu oleh kalian berdua" ucapan Evans mengebu ebu, emosinya mulai naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey
Romanceberada dalam lindungan sang kakak membuat Honey menjadi tidak jujur pada kakaknya yang overprotectif, hingga Honey berpacaran pada salah satu musuh kakaknya yang merubah hidupnya menjadi kelam, hingga membuat Honey menyesal karena telah menghiraukan...