CHAPTER 4 (tinggal bersama)

3.5K 218 9
                                    


HAPPY READING

Disebuah ruang makan, hanya suara dentingan sendok yang memenuhi ruangan. Seorang wanita paruh baya keluar dari kamarnya dengan keadaan tidak terurus.

"Bagus sekarang kau berani makan!"
Suara wanita itu begitu menggelegar, sambil melihat anaknya yang menunduk. Wanita itu menghampiri Alex yang menunduk.

'plaakkk' terdengar suara tamparan yang sangat keras. Bibir Alex berdarah, Alex melihat kembali dengan marah. "Ma Alex udah capek, Alex selalu sabar hingga biarin mama mukul Alex" suara Alex memenuhi ruangan dengan mata yang berkaca-kaca. "Apaan kamu anak ngak diinginkan, kalo aja kamu perempuan papa kamu Ngan bakal selingkuh."

"Emangnya alek bisa milih, kalo bisa alex juga ngak mau dilahirkan oleh anda!!" Alek meninggalkan rumah dengan berjalan kaki dengan hanya membawa handphone.

Ditempat lain Elvano masih tidur dengan nyenyak, Elvano terbangun oleh suara hujan dan petir yang begitu keras. Elvano Melihat bahwa hari masih malam, elvano melihat ke jendela seorang berjalan melewati rumahnya dengan postur yang sangat familiar. Elvano segera keluar rumah untuk memastikan siapa orang itu, Elvano keluar dengan menggunakan kacamata karna matanya sangat sakit ketika kelilipan air. Elvano berlari menuju pemuda itu dan memegang pundaknya. Saat orang itu menoleh Elvano terkejut "Alex" Elvano segera menggandeng Alex membawanya ke rumahnya.

Elvano membawa Alex duduk di ruang tamu dan membawa handuk untuknya. "Are you okey?" Alex melihat sambil menggelengkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. Elvano yang melihat merasa terdorong dan memeluk Alex. Alex menerima dengan baik dan membalas pelukan dengan lebih erat.

Mereka beberapa menit melakukannya hingga Elvano buka suara. "Lex Lo ganti baju dalu" Alex hanya mengangguk dan mengikuti Elvano pergi. Alex telah selesai mengganti bajunya, Elvano yang melihat menepuk bawah kasur. Alex yang melihat hanya patuh dan duduk disana, Elvano kemudian mengerikan rambutnya yang basah menggunakan handuk.

Elvano melihat jam sudah pukul 00.21, Elvano segera menyuruh Alex istirahat. "Istirahat dulu Lo, udah malam" Elvano berkata sambil mengusap rambut Alex.

"Sini aja, gue ngak mau sendiri" Alex melihat Elvano sambil merentangkan tangannya. Elvano menerima karna berpikir Alex masih sangat sedih dan membutuhkan pelukan. Mereka tertidur dalam satu ranjang sambil berpelukan.

Alex terbangun melihat Elvano sudah tidak ada disana. Alex keluar untuk mencarinya dan melihat bahwa Elvano tengah memasak di dapur. Elvano menyadari bahwa Alex telah bangun "pagi, makan dulu gua udah masak." Alex menghampiri meja makan dan duduk di salah satu kursi, melihat Elvano yang menyajikan makanan. "Mau makan apa?" Elvano bersiap untuk mengambilkan lauk. "Telur goreng sama nasi goreng seafood" Elvano segera mengambilkan makanan untuk Alex. Mereka segera bersiap untuk berangkat sekolah, dengan Alex yang menyetir.

Mereka datang tepat waktu, dan berpisah diparkiran. Elvano segera menuju ruang OSIS dan menyiapkan kebutuhan untuk promnigh.

Saat Elvano memasuki ruangan sudah ada Anmyti yang menunggunya. "Ngapain disini, masa dewa nganggur?" Ucap remeh Elvano pada Anmyti.

"Hmm" ucap Anmyti sambil terkekeh.

Anmyti tiba-tiba berubah wujud menjadi lelaki tinggi, berbadan tegap, dengan muka yang tegas. Elvano melihat dengan terkejut " loh bisa berubah?" Anmyti tersenyum "iyalah ini tubuh asli gua, biasanya kan gua jadi bocil biar ngak pada suka sama gue" dengan kepedean yang tinggi Anmyti berbangga diri.

Elvano hanya memutar bola mata dan duduk untuk mengirim semua file nya pada guru. Senyum Anmyti luntur seketika melihat Elvano melewatinya. Anmyti menyusul dan duduk di atas meja Elvano, mereka berbincang-bincang sedikit.

Jam pulang telah ber Bunyi, Elvano melihat handphonenya dan mengirim pesan pada Alex agar pulang duluan. Elvano merelakan jam istirahatnya agar tidak memiliki tugas esok.

Elvano menuju perpustakaan dengan membawa roti. Elvano memakan roti sambil mencari buku yang ingin dibacanya.

'sreeet' terdengar suara pintu geser terbuka. Elvano fokus mencari buku yang ingin dibacanya, sebuah tangan melingkar di pinggangnya yang ramping. Elvano membalikan badan dan melihat Alex yang sangat dekat dengannya.

Alex yang melihat bibir pink milik Elvano langsung melahapnya. Mereka berciuman dengan saling berhubungan satu sama lain. Tangan Alex yang mulai meraba tubuh Elvano, menaikan tubuh Elvano yang ringan ke atas meja.

'tringg' terdengar suara handphone milik Elvano berbunyi. Elvano segera menghentikannya ciumannya. Alex yang melihat terus menelusuri tubuh Elvano sambil menghirup lehernya yang beraroma strawberry.

Elvano melihat pesan yang diterimanya, guru menyuruhnya untuk membagikan pesan bahwa besok akan diadakan promnigh. Seluruh siswa diliburkan pada pagi hari dan masuk pada malam hari. Semua siswa yang datang harus menggunakan kemeja atau dress.

Elvano menutup handphonenya dan mencium rambut Alex yang beraroma mint. Elvano memeluk Alex dan berbisik " gendong gue sampai mobil." Alex yang mendengarnya melaksanakan perintah dan menggendong Elvano dengan mudahnya.

Mereka melajukan mobil untuk pulang. Saat memasuki rumah Alex segera turun membuka pintu untuk Elvano dan kembali menggendongnya. Alex menurunkan Elvano didepan televisi dan duduk disana dengan menyender pada Elvano.

'triling...triling' handphone Alex berbunyi tertera nama mommy pada layarnya. Alex menjawab panggilan denga raut wajah yang sulit diartikan. Alex kemudian berpamitan pada Elvano dan pulang ke rumahnya.

Sesampainya dirumah Alex melihat mommy nya telah dipenuhi oleh darah.


HAPPY READING
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA
🥳🥳🥳

TYPO BERTEBARAN
SARAN DAN KRITIK
TULIS DI KOMEN

TRANSMIGRASI ELVANO [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang