CHAPTER 8 (Alex nikah?)

1.6K 105 4
                                    


HAPPY READING

Di ruang kelas yang ramai. Terlihat siswi yang bergosip ria, melirik orang yang yang digosipkan.

"Lihat temen-temen, gelang ini adalah hadiah dari my grandpa." Ucap salah satu siswi.

"Bagus banget jadi iri, gue cuma beli tas." Ucap salah satunya.

"Oh iya, gimana sama ketos kebanggaan Lo? Pasti Elvano udah bosen sama Lo!" Sarkas salah satu siswi yang diketahui ketua dari mereka.

Gadis itu hanya diam sambil mengepalkan tangannya. Gadis itu memilih pergi dari kelas, harga dirinya seperti diinjak oleh mereka. 'Elvano tunggu aja, Lo bakal ngemis maaf sama gue.'

-

Elvano terlihat mendengarkan guru yang menjelaskan dengan baik. Tangan Elvano fokus untuk mengelus kepala Riolan yang tengah tidur.

Triinggg

Terdengar ponsel Elvano yang menerima pesan.

*Nanti kita balapan, Jangan lupa Dateng.

Hm, ya*

*Ajak Riolan sekalian biar tambah rame.

Ya*

*Jangan dingin-dingin dong menggigil gue.
*Gue dapet info katanya Alex disana dijodohin.
*Kakeknya kasih kita undangan buat Dateng, gimana? Dateng ngak?

Dateng aja, kita udah temenan dari* lama

*Ok, bos👊🏻

Elvano menutup ponselnya. Elvano merasa hatinya sedikit sakit dan sesak. Bagaimanapun Alex lah yang telah mengajarinya arti menyukai sesama.

Jam menunjukkan pukul 22.05 wib. Elvano segera berangkat menuju tempat balapan tanpa mengajak Riolan. Saat sampai disana sudah ada bumi yang menunggunya.

"Lo lama, gue udah disini dari tadi ege" ucap bumi dengan kesal.

"Siapa yang mau tanding?" Tanya Elvano.

"Peke nanya!, ya elo lah" jawab bumi enteng.

"Gue ngak bilang mau ya" dingin Elvano dengan mengangkat alisnya.

"El kalo bukan Lo siapa? Alex kan udah keluar, sekarang Lo kan ketuanya." Ucap bumi menjelaskan dengan sedikit takut melihat ekspresi datar Elvano.

"Lo kan bisa" tegas Elvano.

"Gini ya El, kalo Lo yang tanding kita itu santai. Lo pasti menang El, kita ngak takut kalah. Sebenarnya gue juga bisa sih, tapi nanti siapa yang semangatin Lo. Lo pasti ngak mau kan semangati gue, apalagi Lo itu hemat suara. Kalo gue nih yang semangatin Lo, Lo pasti bakal semangat. Lo kalo di ujung manapun pasti bakal denger suara gue." Ucap bumi panjang kali lebar.

"Lo ka.." belum sempat Elvano menyelesaikan ucapnya, pundaknya sudah ditepuk oleh Riolan.

Elvano yang melihat Riolan disini sedikit kaget. Riolan tersenyum lebar melihat Elvano yang terlihat lebih tampan, dengan kemeja putihnya.

"Kesini sama siapa?" Tanya Elvano dengan dingin.

"Sama Deva, katanya biar rame soalnya El mau tanding, jadi harus disemangati." Jawab polos Riolan.

"Awas Lo" gumam Elvano sambil melihat Deva yang sudah mengangkat dua jarinya membentuk huruf V. Deva ketakutan melihat wajah Elvano yang terlihat marah. Deva menelan ludah dengan kasar sambil berjalan kesamping Bumi. Elvano kembali fokus pada Riolan.

"Ngak usah kesini lagi bahaya" tegas Elvano.

"Kak...." Manja Riolan sambil mengeluarkan puppy eyes nya.

"Yaudah, tapi jangan jauh-jauh sama gue, sama bumi dulu pas gue lagi balap." Tegas Elvano yang tidak mau dibantah.

"Oky" antusias Riolan sambil mengacungkan jempolnya.

Balapan dimulai, banyak sorakan dari penonton. Penonton menyoraki Elvano yang sudah lama tidak bertanding. Elvano adalah Qing of racing, namun Elvano sudah lama tidak ikut balapan. Entah mengapa Elvano menyembunyikan status, dan posisinya.

Seorang wanita dengan pakaian kurang bahan, berjalan menuju tengah-tengah sambil membawa bendera. Pertandingan dimulai, Elvano bertatapan dengan lawannya sebelum kembali fokus.

Three....!

Two....!

One...!

Go...!

Terdengar suara peluit dan bendera yang dikibarkan. Mereka melajukan motor saling mendahului. Elvano berada di belakang dengan musuhnya yang berada di depan. Gadis finis mulai terlihat, Elvano melajukan motornya dengan cepat menyalip.

Huuuuuuu! Sorakan para penonton, saat Elvano mencapai garis finis.

Elvano turun dari motor menuju teman-temannya yang heboh menyorakinya.

"Selamat!" Ucap mereka bertiga kompak.

"Hmm, ayo pulang" jawab singkat Elvano.

"Dev, gue ngak salah denger kan?" Tanya bumi memastikan.

"Enggak, gue juga denger" jawab bumi pasrah.

"El, Lo mau pulang sekarang? Ngak seru banget." Protes bumi.

"Udah malem, ngak baik Riolan disini" ucap Elvano sambil menggandeng Riolan dan meninggalkan mereka berdua yang masih tidak percaya.

KIRA-KIRA GIMANA REAKSI ELVANO YANG LIAT ALEX NIKAH?

APA YANG BAKAL DILAKUIN ALEX YA?

HAPPY READING
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA
🥳🥳🥳
TYPO BERTEBARAN

TRANSMIGRASI ELVANO [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang