HAPPY READING
-"tolong!!
"Lepasin gue!!"
"Kalian mau apa?!" Teriak Riolan marah, dengan beberapa orang menyeretnya paksa.
Tuk...tuk...tuk...
Terdengar suara derap sepatu yang semakin mendekat. Riolan melihat sepatu hitam legam formal, pandanganya semakin naik melihat orang yang berjalan kearahnya. Pakaian formal dengan jas yang rapi dan matanya yang tajam melihat kedepan dengan angkuh.
"Elvano?" Kagetnya melihat Elvano, "Elvano tolong!" Ucapnya yang lega melihat Elvano.
Elvano melihatnya dengan licik, seringai mulai muncul di bibirnya. "Emang gue mau bantuin?" Ucapnya dengan angkuh sambil mencengkram dagu Riolan. " Ahahahaha, Lo siapa?" Senyuman licik menghiasi wajahnya yang tampan.
"El, aku Riolan, kamu nggak inget aku? Aku pacarmu!" Tanyanya dengan tidak pandangan tidak percaya.
"Gue selama ini manfaatin Lo, kenapa? Nggak percaya? Tujuan gue cuma mau bunuh Lo!" Ucapnya licik dengan tawa kecil diakhir.
"Enggak!! Nggak mungkin Elvano ngehianati gue! Lo bukan Elvano!" Ucap Riolan dengan tangisan yang sudah tak terbendung.
"CK, Lo bodoh banget ya? Gue cuma ngejalanin misi buat bunuh Lo," senyumnya semakin mengembang melihat Riolan yang tersiksa. "Dan, Lo mau tau nggak siapa yang udah nyuruh gue?" Lanjutnya dengan nada merendahkan.
"Astaga, ternyata mama Lo sendiri yang nyuruh gue! Bagus kan acting gue, Lo aja sampe terbutakan!" Elvano semakin tersenyum melihat wajah Riolan yang tertekuk dengan tangisan sedu nya.
"Enggak! Semuanya bohong kan!!" Ucapnya dengan frustasi sambil mencoba memberontak.
"Dan semuanya berakhir hari ini, sampai jumpa sayang.... Oh yeah, maksudku target! Atau musuh ya?" Ucapnya dengan pertimbangan diakhir. Elvano mengeluarkan pistolnya, mengarahkannya tepat pada jantung Riolan.
Dor...Dor...Dor...
Tiga peluru telah ditembakkan padanya, Riolan sudah siap dengan menutup matanya. Setelah suara hilang Riolan tidak merasakan rasa sakit, matanya mulai terbuka untuk melihat sekitar. Dia kaget seseorang menghalangi peluru dan menyelamatkannya.
"Alex!!" Teriak Riolan kaget saat melihat Alek yang mulai ambruk. Dengan cepat Riolan menghampiri Alek, meletakan kepalanya di pangkuannya. Penampilannya terlihat kacau dengan air mata yang sudah bercucuran.
"Kenapa lex? Kenapa nolongin gue?" Ucapnya dengan terisak, "bertahan, gue bakal bawa Lo ke Rumah sakit" ucap Riolan yang sudah bersiap membawanya kerumah sakit.
"Lo nggak inget? Gue bilang apa terakhir kali?" Ucapnya dengan lembut, tangannya terulur mengelus pipi Riolan dengan pelan.
"Kenapa? Sesuka itu Lo sama Elvano?" Tanyanya dengan sedikit meraung meminta penjelasan.
"Gue sayang dan sesuka itu sama Elvano, tapi sayang di kehidupan ini dia bukan jodoh gue."
"Walau bukan di kehidupan ini, semoga di kehidupan berikutnya Elvano sama gue." Ucapnya dengan lirih, "jaga Elvano ya, gue sayang banget sama dia."
"Dan Lo, gue udah anggap Lo kayak adek gue, Lo nggak keberatan kan roan?"
"Enggak sama sekali, and roan?" Tanya Riolan dengan bingung sedikit senyum tipis terukir di wajahnya.
"Riolan, nama panggilan gue buat Lo."
"Semoga di kehidupan berikutnya Lo jadi adik gue, jujur hati gue sedikit benci sama Lo, tapi gue juga sayang Lo sebagai adik gue."
"Maaf kalo gue ada salah sama Lo" ucapnya sambil tersenyum manis, matanya dengan perlahan mulai tertutup.
"Alex..........." Teriak Riolan dengan kesedihan yang mendalam sambil memeluk Alex yang sudah tidak sadarkan diri.
Plakk!!!!
Terdengar suara tamparan yang cukup keras. Riolan terkejut, tanpa ada badai Elvano tiba-tiba menamparnya.
"El..." Riolan melihat Elvano dengan tidak percaya.
"Ini semua gara-gara Lo!!" Teriak Elvano dengan amarah. "Kalo aja Alex nggak bantuin Lo, dia nggak bakal mati!!" Riolan melihat Elvano dengan rasa bersalah, hingga Elvano menggambil paksa Alex dari tangannya.
"Gue benci sama Lo!!" Teriak Elvano sambil menatap lembut Alex yang ada di dekapannya.
'Deg'
Hatinya terasa tersayat mendengar kata benci dari orang yang paling dicintainya. Bahkan terasa berkali lipat lebih sakit saat melihat Elvano menatap lembut pada Alex, sedangkan saat menatapnya hanya terlihat kebencian dimatanya.
'Apa dirinya memang diciptakan tidak bahagia? Setelah keluarganya yang membencinya dan menyiksanya dengan kejam. Apa tidak ada yang menyukainya? Bahkan sekarang orang yang paling dicintai dan dipercayainya membencinya. Apa dirinya memang pembawa sial yang tidak akan pernah merasa bahagia?' kata-kata tersebut mulai bermunculan menghantui pikirannya.
Riolan melihat dirinya yang sedang berada di pemakaman. Melihat banyak orang yang hadir, mereka menatapnya tajam penuh kebencian. Tak luput dari pandangannya yang melihat Elvano menangis meraung sambil mengobrak-abrik tanah. Teriakan-teriakan tak rela keluar dari mulutnya Dia belum mati! Alex hanya tertidur! Ruangannya tidak ada hentinya.
Riolan menyaksikan dengan rasa bersalah. Ini semua salahnya, karenanya Alex mati! Jika saja Alex tidak menyelamatkannya dia pasti masih hidup. Riolan jatuh terduduk mengingat semua yang terjadi, menyesali semuanya.
Deg...
Deg...
Deg...
Jantungnya berdetak dengan cepat, ia merasa panas dan lelah. Tubuhnya terasa sangat lemah dengan matanya yang terpejam sempurna.
HAPPY READING
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER BERIKUTNYA
😔
![](https://img.wattpad.com/cover/377185956-288-k749025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ELVANO [BL]
RomanceHAPPY READING Sebuah cerita novel berjudul LOVE MINE bercerita tentang tokoh utama wanita bernama AELYSIA DEANT. Merupakan seorang gadis biasa yang mendapatkan biaya siswa hingga bisa bersekolah di ALEXANDRIA HIGH SCHOOL. sekolah ini meru...