Chapter 10

342 9 0
                                    

Hari berganti hari, tepat di hari dan malam ini, dimana acara lelang dari Queez Hotel dilaksanakan. Banyak para media yang sudah diundang berdatangan, mereka tentu sudah mendapatkan undangan khusus, dan sudah semestinya harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Queez Hotel.

Mobil-mobil mewah memasuki kawasan Hotel, saat menuju lobi mereka akan melewati para media yang akan mengabdikan momen mereka.

Memasuki kawasan lobi yang terlihat sangat luas dengan lantai marmer mengkilap dan karpet merah yang terbentang. Sebuah lampu gantung kristal raksasa tergantung di tengah ruangan, memantulkan cahaya yang menambah kemilau pada setiap permukaan. Di sekelilingnya, dinding-dinding dihiasi dengan lukisan besar yang menggambarkan pemandangan-pemandangan dari era keemasan.

Di sudut lobi, sebuah meja panjang dari kayu mahoni yang dilapisi dengan taplak meja sutra berwarna emas, diatur untuk registrasi tamu yang datang.

Para tamu, berpakaian elegan, berjalan melalui koridor yang dilapisi karpet merah. Ekspresi kagum terpancar dari wajah mereka saat mereka melihat interior hotel yang seperti istana. Tentu banyak bisik-bisik yang terdengar.

"Ini begitu indah sekali."

"Saya baru melihat Hotel yang sangat memukau seperti ini."

"Yah Hotel ini sangatlah berbeda, dari hotel yang lain."

"Penyambutan para pekerja juga sangat profesional."

"Sangat beruntung bisa mendapatkan undangan untuk ke sini."

"Yah, untungnya tidak ku buang saat mendapati undangan dari Queez Hotel."

Pujian akan Queez Hotel terus berdatangan, mereka seakan lupa tentang scandal atau permasalahan yang tersebar. Mereka hanya dapat terpukau dengan penuh semangat, untuk melihat setiap detail dari interior Queez Hotel yang sepertinya dirancang, agar memukau dan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi setiap orang yang memasukinya.

Owira tentu sangat tersentuh dan terharu, karena ini benar-benar di luar ekspetasinya. Tidak ada satupun bisikan buruk untuk hotelnya, hanya ada pujian dan ekspresi memukau dari para tamu hingga media. Rasa-rasanya Hotel milik keluarga mereka akan hidup kembali.

"Yuren mari kita sambut para tamu kita," ucap Owira ingin segara untuk menyambut kedatangan tamu-tamu undangan mereka.

"Tapi nyonya, nona muda sedari tadi belum terlihat," ucap Yuren, dirinya merasa menyesal karena menuruti keinginan nonanya yang memintanya duluan. Jika begini Yuren akan menunggu saja nonanya, alasannya tentu karena sampai sekarang nonanya tidak terlihat akan menyusul mereka.

"Dasar anak itu, tidak bisakah sehari saja tidak membuat kepala ku pusing," gerutu Owira saat baru sadar, ternyata sedari tadi Quella tidak bersama dengannya.

Yuren hanya dapat menutup mulut, saat kemarahan dari nyonyanya akan dimulai. Owira akan memberikan perintah, tapi suara ricuh akan sesuatu sampai membuatnya penasaran.

"Yuren, ada apa itu?" Owira merasa penasaran. "Kita harus melihatnya," ucap Owira segara berjalan melihat yang terjadi.

°°°°°

Kilatan cahaya berkedip tak henti dari arah kamera yang mengarah ke mobil mewah berwarna hitam yang perlahan berhenti tepat di depan pintu utama Queez Hotel. Pengawal berpakaian serba hitam dengan sikap yang tegap langsung membuka pintu mobil, memastikan keselamatan orang yang akan turun. Ada desas-desus tak percaya berhembus di antara kerumunan yang telah berkumpul, mencoba menebak-nebak siapa gerangan yang akan muncul dari dalam mobil tersebut.

"Bukankah itu logo keluarga Parvez."

"Mana mungkin Parvez mau datang ke tempat yang bermasalah."

"Tapi apakah kamu lupa, bahwa Tuan mudanya memiliki hubungan khusus dengan pemilik Hotel."

THE MAIN CHARACTER IS ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang