Chapter 12

324 15 0
                                    

Berjalan dengan langkah yang guntai, Quella merasakan akan apa artinya ketidakberdayaan. "Aku harus apa?" Quella menundukkan kepalanya, mengambil tempat duduk, dirinya masih berada di area restoran, karena kebodohannya yang ternyata malah tidak membawa tasnya.

"Cih... Kalo begini bagaimana aku bisa ke rumah sakit?!! Harus berjalan kaki yang benar saja," Quella menggerutuki kebodohannya saat ini, jika tau begini tadi dirinya akan meminta untuk diantarkan ke rumah sakit terlebih dahulu.

Menutup wajahnya dengan tangannya, Quella meneteskan air matanya, dirinya menangis dalam diam. Belum masalah omanya yang masih belum siuman, dan sekarang Queez Hotel akan dalam masalah kembali. Jika sampai berita bodoh itu tersebar.

"Quella....," suara seseorang yang sangat dikenalinya memanggilnya. Menghapus air matanya kasar, Quella sedikit terkejut karena dugaannya benar, orang yang memanggilnya ialah Elvis.

"Elvis...," gumam Quella. "Mengapa kamu bisa ada di sini?" Quella bertanya karena tidak mungkin ini hanya kebetulan, karena Elvis tipe orang yang sangatlah rajin untuk bekerja.

Dirinya juga merasa canggung, karena niatnya saat kemarin malam yang ingin menjebak Elvis. Namun sangatlah disayangkan ternyata perbuatan jahat itu, berbalik padanya.

"Mengapa mempertanyakan hal itu, jelas-jelas ini restoran ku. Sepertinya kamu terlalu lelah, sampai tidak sadar," Elvis merasa lucu akan pertanyaan yang Quella katakan.

Mendengar ucapan itu, Quella menatap sekitarnya ternyata benar tempat yang dirinya kunjungi ialah Beez Restaurant, tempat dimana usaha Elvis berjalan. Pantas saja semua menunya sangatlah sesuai seleranya. Merasa malu akan tingkahnya barusan, Quella beralasan. "Oh aku tidak sadar," ucapnya dengan biasa-biasa saja, tapi terlihat pipinya yang memerah.

"Ha... Ha... Haha....," Elvis tertawa akan tingkah Quella yang malu. "Pipi mu merah sekali," tangan Elvis mencubit pipi Quella, dan langsung mendapatkan tatapan garang dari pemilik wajah.

"Ih... Lepas," Quella melipat kedua tangannya, dan mengalihkan pandanganya. Dirinya merajuk atas ledekan Elvis padanya.

Menyudahi tawanya, Elvis segera meminta maaf sebelum Quella bener-bener marah padanya. "Maaf... Maaf.... Hanya bercanda." 

"Hm...," Quella hanya membalas dengan gumamnya saja.

Menggelengkan kepalanya atas tingkah Quella, Elvis kemudian bertanya lebih lanjut. "Lagi pula sebenernya kenapa? Aneh sekali sampai kamu baru menyadari tempat sebesar ini," Elvis bertanya karena dirinya menyadari Quella sedang banyak sekali pikiran.

"Aku diajak seseorang makan ke sini, posisiku sedang serba salah. Mungkin itu yang membuat ku tidak sadar tempat," ucap Quella yang kebingungan harus menceritakannya dari mana.

Menarik kursi yang berada di depan Quella, mereka duduk saling berhadapan satu sama lain. "Ayo katakan semuanya, mungkin ada sesuatu yang dapat aku bantu," bujuk Elvis yang menyadari bahwa masalah Quella kali ini sepertinya berat.

"Yah semuanya di mulai saat pagi tadi.....," Quella menceritakan kejadian tadi pagi saat dirinya bangun tidur. "Hingga akhirnya oma masih belum juga siuman, dan aku dengan bodohnya tidak membawa tas atau ponsel. Sekarang ini aku kebingungan harus kembali ke rumah sakit dengan bagaimana?" Quella meneteskan air matanya, meluapkan emosi yang belum selesai. Dirinya belum sanggup untuk menceritakan akan percakapannya dengan kedua orangtua Xaver.

"Shut....., sudah... Sudah tidak apa-apa," Elvis menyentuh pipi Quella, dan menghapus air mata Quella yang terus berjatuhan.

Elvis sedikit tidak menyangka karena Quella ternyata terlalu terlibat dengan keluarga Parvez. Dirinya memang mengetahui rumor yang beredar, tapi tidak memperhitungkan bahwasanya Quella bener-bener sampai terlibat jauh, bahkan ini bisa dikatakan. Jika sampai salah langkah, semuanya akan kacau balau.

THE MAIN CHARACTER IS ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang