09.Hari buruk

62 29 10
                                    


"Gue nggak nyangka kakak ipar gue secantik ini deh!" ucap Alina pada calon kaka iparnya yang mempunyai nama Azila.

Azila tersenyum malu, kedua gadis itu tengah duduk bersama para gadis lainnya di kamar Azila.

"bisa aja Alina" Azila berucap dengan lembut, suaranya bahkan sangat lembut dan hangat.

"bener deh, gue salut si sama Abang, bisa dapetin lo yang lemah lembut begini, btw kalian kenal dari mana?" tanya Alina, Azila yang di TANNYA seperti itu tersipu malu, pipinya merona menahan salting.

"eh hehehe"

di kamar itu, Alina dan para gadis lainnya mulai bercerita hingga suara kumandang Azan magrib, mereka semua satu persatu Keluar Untuk menuju masjid.

"nak Alina, ayo ikut ke masjid" ajak Umi maluna, yap! Alina dan wanita yang dulu sempat Alina kira teroris itu adalah ibu dari bos nya!.

"ah iya Tante" keduanya berjalan bersama hingga bertemu dengan para wanita lainnya, yang juga ikut berjalan bersama menuju masjid.

Suasana pondok pesantren pada malam ini sungguh sangat berbeda, karena terpasang tenda, dan beberapa keperluan lainnya untuk pernikahan.

👑👑👑

Suasana malam ini sungguh ramai dengan orang orang yang masih berlalu lalang di luar, seperti orang orang itu, Alina juga berjalan jalan di sekitar pondok.

menikmati udara sejuk yang ada di sekelilingnya, hawa di sini sungguh berbeda, udara dingin yang menusuk kulit, membuat bulu kuduk Alina berdiri!

Dingin! Itu yang Alina rasakan malam ini, namun seluruh orang masih sibuk dengan pekerjaan nya masing masing!

"yang nikah siapa yang sibuk siapa jir lah!" ucap Alina dalam Hati.

Alina kini duduk di taman yang letaknya tidak jauh dari ndalem! Bahkan terbilang dekat.

Hingga Alin di datangi seorang wanita setengah baya yang menurut nya sangat menjengkelkan!

wanita itu sama dengan wanita yang 2 hari lalu menegurnya dengan kasar!

"he kamu, di panggil Bu nyai di gudang tuh!" ucap Wanita itu, Sejenak Alina berpikir untuk apa ibu nyai memanggil nya di gudang, malam malam begini?

"oke!" tanpa mau menunggu lama Alina langsung berjalan menuju gudang yang ada di pojok pondok pesantren.

"gelap banget anjir, lampunya remang remang!" ucap Alina sembari berjalan menatap lampu gudang yang hanya remang remang.

Jujur saja Alina suka gelap tapi tidak segelap ini!dan kali ini gadis itu merasa takut!

Saat hendak berbalik, tiba tiba pintu tertutup dengan sendirinya, mata Alina melotot, terkejut!

"p-pintu?!" Alina berjalan mendekati pintu, berusaha membuka nya dan Sial!

"pintunya di kunci?!" Alina terlihat panik gadis itu mulai berpikir aneh.

Hingga perasaan semakin cemas kala mendengar suara benda jatuh dan menatap lurus kedepan yang menampilkan bayangan hitam tinggi dan besar.

"h-ha n tu?" ucap Alina Lirih, tak bisa menutup matanya, hingga perlahan bayangan itu berjalan mendekat i nya.

"AAAAAAA!!!" teriak Alina saat bayangan itu sudah berada tepat di dihadapannya.

"brisik!" Alina membuka matanya, berusaha melihat bayangan itu dengan jelas, di tengah gelapnya gudang.

"l-loh b- bukan setan?" bayanga itu tak menjawab dan hanya diam berdiri.

Alina yang tau bahwa dia bukan hantu perlahan berdiri dan berucap syukur dalam hatinya.

"Lo bawa kunci gudang nggak?" tanya Alina

"tidak, minggir saya mau keluar!" ucap seorang pria yang ternyata adalah Zayyan.

"coba aja kalo bisa"Ucap Alina menantang, Zayyan yang mendengar itu hanya mendengus saja.

Tangan kekar itu meraih gagang pintu, namun saat di buka pintu itu terkunci!

"astaghfirullah!" ucap Zayyan sembari memijit pangkal hidungnya.

Alina melihat itu dengan tersenyum mengejek, "liat? Bisa ga?" Tanya Alina.

Zayyan berjalan mundur, sedikit menjauh dari Alina, ia tak mau sesuatu terjadi hal yang tidak di inginkan.

"dingin banget, gimana kita mau keluar? Pintu di kunci dari luar!" gerutu Alina, Gadis itu kini duduk di hadapan Zayyan yang masih berdiri tepat 3 meter di hadapan Alina.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya Zayyan setelah lama keduanya berdoa diaman.

"Oh, kata Tante Tante itu gue di suruh ke gudang, di suruh umi!" jawab Alina apa adannya.

"Lo sendiri ngapain?"Zayyan hanya diam tak menjawab, Zayyan datang kegudang karna di suruh pamannya Rizal untuk meletakkan barang barang yang sudah tidak di perlukan untuk dekorasi pelaminan, dan dia juga terkejut saat melihat Alina yang juga berada di sana.

entah masalah apalagi yang akan terjadi, Zayyan hanya bisa berdoa dan berpasrah kepada Allah SWT.

kenapa tidak berusaha keluar melalui jendela? tidak bisa! karna ruangan itu tidak memiliki jendela dan akses jalan keluar satu satunya ada pintu yang berada di samping Alina!

di ruangan itu hanya ada ventilasi kecil untuk keluar masuk udara saja, benar benar tidak memiliki jendela atau pintu lainnya! Kenapa tidak di dobrak? tingga mungkin, pintu gudang baru di ganti 1minggu yang lalu, dan itu terbuat dari besi!

malam semakin larut, Zayyan tersadar dari lamunannya, melihat Alina yang kini sudah memejamkan matanya, di susul dengan rintikan Hujan, dengan petir yang mulai bergemuruh.

Petir itu terdengar sangat keras hingga membuat Alina terbangun, jujur saya, Alina takut pada petir! Gadis itu kini tengah memeluk lututnya dengan rambut yang menutupi wajahnya.

"sial!pake ujan petir segala!" ucap Alina Lirih.

Alina merasakan hawa dingin yang luar biasa di karenakan ia hanya memakai kaos tipis selengan dengan celana jeans panjang.

Zayyan yang melihat itu tak tahan dan sanggat kasian, membuka jacket nya dan memberikan nya pada Alina tanpa mengatakan apapun.

"eh" Ucap Alina saat sebuah jacket melayang mengenai wajahnya.

"ikhlas ga si!" Gerutu Alina namun gadis itu tetap memakai jacket itu, bodo amat Alina kedinginan!

Malam itu terasa sangat panjang membuat Zayyan dan Alina tak tau harus bagaimana hingga mereka berharap pagi cepat menyapa.

👑👑👑

Hai semua🥹❤️

Yuk ramein!!

Jangan lupa yaw❗❗

Vote!
Comment
Follow
&
Share

❤️❤️

Sampai jumpa❤️‍🔥❤️

Mereka Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang