10.Keputusan Abi dan Papa

56 28 7
                                    

pagi menyapa seluruh warga pondok pesantren, Mereka di bangunkan pukul 2 pagi untuk melaksanakan solat tahajud lalu bersama sama membaca Alquran selagi menunggu Azan Subuh tiba.

namun semua orang khususnya orang orang ndalem menanyakan, dimana keberadaan Gus Zayyan! bertepatan dengan itu, Astrid ibunya Alina juga menanyakan dimana Alina, karna gadis itu tidak ada di kamar Azila, dan Azila mengatakan tidak melihat nya dari semalam.

yang Harusnya mereka tadarus bersama, malah di gunakan untuk mencari kebenaran dua orang berjenis kelamin berbeda.

tidak semua, para santri dan guru guru tidak di perkenankan ikut mencari hanya beberapa guru dan keluarga saja.

Azka mencoba menelpon pada nomer Alina namun entah kebetulan atau apa, ponsel milik Alina berada di kamar Azila!

"astaghfirullah hp nya Alina ada di sini" Ucap Azila sembari membawa ponsel yang di maksud milik Alina.

"coba coba Abi telpon Zayyan" ucap Umi Melyna.

"Zayyan tidak membawa ponsel kak, ini ponselnya ada bersamaku, kemaren aku menyuruhnya ke gudang untuk mengantar beberapa barang yang tidak di perlukan, dia menitip ponselnya di aku!" ucap Rizal ayah Azila.

"Astaghfirullah zal, kenapa baru mengatakan sekarang, ayo sekarang kita cek ke gudang!" ucap Umi dan semuanya turut ikut menuju gudang.

Sesampainya di sana saat hendak membuka pintu, tidak sengaja mereka mendengar suara suara aneh yang membuat mereka melotot.

"Kunci gudang mana kunci?! Ucap Abian yang yakin bahwa suara itu adalah suara putrinya.

"ah"

"Aaaaa tolong!!"

"Ahh minggir!!"

"aaaaahh woii!!"

Dadang datang membawa kunci gudang, Abian membuka pintu dengan sangat keras hingga mengejutkan orang yang ada di dalam sana.

tak hanya orang yang ada di dalam sana yang terkejut, Seluruh orang yang melihat itu juga terkejut!

Alina, gadis itu kini tengah berdiri di sebuah rak yang lumayan tinggi di gudang itu, dengan posisi aneh.

Sedangkan Zayyan, pria itu hanya melihat gadis itu dengan posisi berdiri dan bersedakep dada.

"PAPA!!" pekik Alina, hingga tanpa tau bahwa tangannya terlepas dari rak itu dan ia akan terjatuh.

karena reflek, Zayyan mengulurkan tangannya, hingga kini Alina jatuh ke kepeukan Zayyan.

"ASTAGHFIRULLAH!!!" ucap Umi dan Abi , Azila, Dadang dan Rizal bersamaan.

"Zayyan lepaskan Alina!!" ucap Umi dengan sedikit keras hingga menyadarkan Zayyan.

tanpa membantu Alina berdiri Zayyan langsung melepas tangannya hingga Alina terjatuh.

"aishah sial!" Ucap Alina.

❕❕❕

pagi pagi sekali sekitar jam 6 pagi, Alina, Zayyan, Abi, umi, Abian, Astrid, Azka, Azila, Rizal bahkan Dadang, kini semuanya di kumpulkan di ndalem.

Abi Zyakil dan papa Abian kini tengah berbicara berdua di luar dan semua orang di suruh menunggu di ruang keluarga.

"mah! Alina mau ke kamar ngantuk!" ucap Alina memecahkan keheningan dan ketegangan yang ada.

"heh, diem dan duduk aja!" ucap Astrid, Alina menghela nafas lesu.

Meletakan kepalannya pada bahu Azka yang duduk di sebelahnya, memejamkan matanya lalu tak lama terdengar suara dengkuran halus milik Alina.

Astrid yang melihat itu melotot kan matanya, dan menatap kearah Umi Melyna dengan tersenyum, "hehe maaf ya Bu, Alina tidak sopan" Umi tersenyum di balik cadarnya, mantannya juga ikut tersenyum.

"tidak apa Bu Astrid, mungkin Alina kelelahan" Ucap Umi ia kemudian menatap Zayyan yang terlihat lebih segar karna sudah mandi.

tak lama setelah itu, Abian dan Zyakil kembali bersama mereka, "Gimana pah?" Tanya Astrid, sungguh istrinya ini sangat kepo.

"dengar saja apa yang akan di sampaikan oleh kyai Zyakil" ucap Abian.

"baik, jadi keputusan Abian dan Saya sudah sangat jelas dan tidak dapat di ganggu gugat!" Ucap Abi Zyakil dengan tegas dan penuh penekanan.

"Karna kita tidak tau apa saja yang sudah Alina dan Zayyan lakukan.. selama bermalam di dalam gudang itu dan hanya berdua, maka!" Saat abinya berucap Zayyan sudah tau endingnya, pria itu hanya memejamkan matanya dan terus beristigfar.

"Saya dan Abian memutuskan untuk menikahkan Zayyan dan Alina!!" mendengar hal itu, Mata Alina langsung terbuka lebar, sementara Zayyan makin mengeratkan matannya dan mengencangkan istifar dalam hatinya.

"APA!!!"

"tapi om, pah, aku sama dia nggak ngapa ngapain! Kita jauh jauh an kok! nggak ngapa ngapain! Sumpah!" ucap Alina sambil berdiri, namun langsung di tarik Azka untuk kembali duduk.

"dengar Sayang, apapun yang kalian lakukan di dalam sana kita semua tidak tau, tapi jika kalian tidak berbuat apa apa itu lebih baik, dan agar tidak menimbulkan fitnah kalian harus nikah!" ucap Abian pada putrinya.

"Tapi pah!" Astrid menatap Alina dengan tajam hingga Alina diam tanpa melanjutkan ucapannya.

"ish! apasi, kanak Kanakan banget, gue nggak ngapa ngapain juga, lagian tu si Zayyan diem aja anjir kaga ada niatan ngelak apa, kan kita nggak ngapa ngapain!" gerutu Alina dalam hati.

"dan sudah kita putuskan bahwa satu Minggu setelah Azka dan Azila menikah, Zayyan dan Alina akan menyusul, titik!" ucap Kyai Zyakil menutup pembicaraan pada pagi itu.

Semua orang bubar dan pergi dengan perasaan lega, kecuali Zayyan dan Alina.

✨✨✨

HAI!!!

TERIMAKASIH SUDAH BACA!!!

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAW😱❤️😡🤏🏻

segini dulu papay😋

Mereka Gus?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang