di kota Yogyakarta kota istimewa, Aisya, Aqila dan Adiba kini masih terus bekerja di CafeZ dengan para bos yang kejam menurut mereka.
bahkan sepertinya para majikan jahat yang ada di film film tidak akan sejahat mereka!
Ya, Zaki, Zain, dan Zyan keempat pria itu masih saja kejam bahkan setelah yang paling kejam tidak terlihat.Seperti sekarang ini, Keempat gadis malang itu tengah membersihkan toilet hanya karna mereka beristirahat saat sebelum jam nya.
Masalah sepele.
Adiba terus saja menggerutu, sanggat di sayangkan kenapa dirinya dan sahabat nya berakhir seperti ini, hanya karna kesalahan Alina.
lagipula bodoh sekali Alina, mau membantu temannya yang sedang sakit, malah dirinya yang terkena hukumannya.
"sialan, capek banget gue!" keluh Aisyah, dirinya benar benar tidak tahan dengan semua ini.
"Bau banget anjir!" kesal Aqila yang mencium aroma tidak sedap dari toilet toilet itu.
"Tinggal aja yok lah, kaya ga da petugas lain aja yang bersihin!" ajak Adiba, Semuanya sejutu, mereka meninggal kan pekerjaan di toilet itu dan pergi.
"hah, akhirnya bebas!" Ucap Aisyah saat ketiganya sudah ada di taman belakang cafe
"Eh btw Alina gimana ya, dari semalem ga ada kabar" Ucap Aisyah yang kini menatap ponselnya.
"Ya mungkin lagi kangen kangenan sama mama papanya makannya ga megang ponsel, udah lah Syah, gapapa" ucap Aqila.
"Iya si, tapi perasaan gue kaya ga enak aja gitu" Adiba yang mengerti hanya memberi semangat.
"Udah mending beli cilok!"mereka ber4 pergi menuju penjual cilok yang biasannya mangkal tidak jauh dari cafe
Disisi lain, Zaki, Zyan dan Zain kini tengah duduk dengan di temani secangkir kopi dan berkas berkas kantor
Mereka menyelesaikan pekerjaan kantor di cafeZ karna sembari mengawasi keempat Gadis yang Sudah merugikan mereka.
Satu hari kemarin, ketiga gadis itu mengacau dengan mengubah Tandak Open menjadi Close dengan alasan, sengaja karna mereka lelah.
Jadi pelanggan yang hendak datang itu pergi semua karna ulah mereka.
lalu malam harinya mereka lupa mengunci cafe dan ketahuan oleh ibuMeneger sehingga mereka tidak kemalingan.
Memang ceroboh semua, tak terkecuali Alina, gadis itu juga sama ceroboh nya, bahkan lebih ceroboh.
Sama seperti gadis gadis itu, Para pria juga belum mendapatkan kabar dari Zayyan, tapi tak terlalu mereka perdulikan, karna ya memang tidak penting saja.
Hari berjalan cepat, malam harinya, Aqila di jemput kembali oleh Galang, mereka memang tidak memiliki status apapun, yang mereka tau, keduanya saling menyukai.
"Hati hati lang! awas kalo Aqila lecet!" ucap Adiba dengan tegas yang ikut mengantar Aqila hingga pintu rumah.
"Aman!" Setelah mengatakan hal itu, Galang langsung tancap gas pergi membawa Aqila entah kemana.
hingga sampai mereka di sebuah parkiran, Aqila tidak tau mengapa Galang membawanya ke sini.
"Apart?"pikir Aqila, kenapa pria itu membawanya ke apartemen.
"lang, kenapa kesini?" tanya Aqila, Galang menatap Aqila dengan tersenyum.
"Ini apartemen gue, ayo masuk, kita main di kamar gue" ucapan Galang terdengar sangat Ambigu bagi Aqila.
"Maksud lo apa?!" Aqila berjalan mundur perlahan.
"haha, gausah sok polos deh lo, ayo main sama gue, tenang nanti gue bayar, berapapun yang Lo mau!" ucap Galang sembari mencolek dagu Aqila.
Aqila yang di perlakukan seperti itu lantas menghindari tangan Galang, Galang yang melihat itu menajamkan penglihatan nya.
"ayo!" Cengkraman tangan Galang di pergelangan tangan Aqila membuat Aqila kesakitan, sangat kuat, hingga Aqila menangis.
"Lepas!!" Aqila berusaha melepaskan diri, gadis itu dengan sekuat tenaga tidak mau ikut bersama pria itu.
"Brengsek! gue nggak nyangka Lo SE brengsek itu lang!" ucap Aqila dengan berderai air mata.
"Gausah naif, gue tau Lo juga bakal suka!" ucap Galang, pria itu membelai rambut Aqila turun dan membelai paha mulus Aqila.
Sialnya, Aqila mengenakan rok pendek yang membuat pahannya ter ekspos.
"JANGAN KURANG NGAJAR LO!" bentak Aqila saat tangan Galang Muali menjamah dirinya.
"LEPAS!! ATAU GUE TERIAK!"
"TOLONG!!!" Aqila benar-benar berteriak!! Membuat Galang marah dan menampar wajahnya dengan sangat keras
Bibir Aqila bahkan sampai berdarah dan pipinya membiru akibat tamparan Galang yang sangat keras.
"HEI, LEPASIN DIA!"
Bugh!!
bugh..bugh!!
bugh!!
perkelahian terjadi di hadapan Aqila, gadis itu tambah menangis melihat hal itu, "m-mami, p-papi!" isak Aqila.
Galang kini sudah terkulai dan di bawa oleh satpam yang berjaga dan melihat perkelahian itu.
Zain, pria yang membantu Aqila adalah Zain.
Zain beristigfar saat melihat pakaian Aqila, pria itu langsung memberikan Hoodie yang ia kenakan dan menyuruh Aqila memakainya.
"pakai, lain kali jangan gunakan pakaian yang akan mengundang syahwat laki laki! saya permisi!" ucap Zaki setelahnya pergi meninggalkan Aqila yang masuk menangis .
Hoodie yang di berikan oleh Zain sungguh besar bahkan sampai menutupi lututnya.
Aqila menghadang taxi dan kembali pulang dengan perasaan campur aduk, dirinya sangat sedih, marah dan kecewa bercampur menjadi satu
"Galang sialan!"
💐💐💐
Hai manteman❤️
Sehat? Iya donk😡🤏🏻
TERIMAKASIH SUDAH BACA YAW🤫❤️
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT, BAGIIN JUGA KETEMEN TEMEN KALIAN YANG SUKA BACA, BIAR CERITA NYA RAMAIII💋❤️
❤️ LOVE ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka Gus?
Teen FictionGus? yang ada di pikiran kalian jika dia seorang Gus itu apa? pastinya seorang anak kyai yang tampan, belajar agama dengan sungguh sungguh, dan membantuk abinya untuk mengurus pesantren, bukan begitu? tapi, bagaimana dengan "Gus" yang satu ini? buka...