part 28

149 19 8
                                    

Tiba-tiba saja, hari itu ternyata sudah mendekati akhir tahun, 28 Desember 2021.

Eja sibuk dengan karirnya sebagai operator bisnis teknologi informatika alias penjaga warnet, sementara Aya tak kunjung kembali ke kota—ia terlalu nyaman membantu sang adik meniti karir sebagai pedagang es kepal milo.

"Lo sama Aya, how?"
 

Pertanyaan itu terlontar dari mulut Kai tatkala mereka sedang duduk bersebelahan di teras—sedang ada acara kumpul keluarga di rumah Nenek dan ada banyak orang di dalam. Saat Eja memutuskan keluar untuk menghirup angin segar, cukup mengejutkan bagi Eja bahwa ternyata Kai mengikutinya.

"Aman," balas Eja kaku sebab tak biasanya ia mengobrol santai dengan sepupunya.

 
"I uploaded new vlog yesterday and she left a comment. I think dia sudah benar-benar menjauh after she's with you," Kai berucap sembari tersenyum tipis sejenak.

"Oh, komen doang? Iya, cewe gue memang ramah."

 

'Ah, anjay. Kenapa balasan gue kek sensi begitu?' Eja membatin.


"Aya itu... she has an aura. Dia memang baik. Semua orang pasti suka dia."

"Terus? Lo mau bilang kalo lo juga orang? Dan lo suka cewe gue?"

'Fuck, gue lagi kenapa dah?' Pikir Eja sembari mengepalkan tangannya sendiri sebab ia tengah berusaha menurunkan emosinya yang entah mengapa muncul tiba-tiba.
 
  

"Bukan. Oke, I mean I like Aya but she is your real girlfriend right now. She is the woman I want, but you are the only man she wants. Jadi kamu tidak usah takut, Raja. She is yours."

Eja terdiam. Menurutnya, ada banyak kesalahan di ucapan Kai barusan. Hanya saja ia terlalu bingung dengan semua campuran emosi yang ia rasakan, sehingga ia hanya diam.

"I don't know how Refal treat her back then, tapi aku yakin dia pilih kamu pasti karena kamu jauh lebih bisa memperlakukan Aya."

"Oh, jelas! Ga perlu diragukan," sahut Eja dengan semangat 45 khas para pejuang kemerdekaan. Wajahnya tampak berusaha menahan tawa sebab ia sendiri mulai menyadari tingkahnya yang mungkin dianggap kekanak-kanakan oleh banyak orang, tapi beginilah ia saat bersama Aya—ia bisa menjadi alay, lebay, yaitu menjadi dirinya sendiri.



"And you know what, kamu juga kelihatan lebih happy sekarang. Aku turut senang karena you put yourself first. Walaupun mungkin awalnya tidak sejalan sama mimpi kamu, at least kamu sudah ambil keputusan dan kamu berhasil survive. And maybe we are not that close but I'm happy for you, Raja. Good luck with your freedom."

 

Eja terdiam sembari menatap ke dalam mata Kai. Dia selalu mendengar obrolan sanak saudara mengenai betapa bagusnya perangai Kai, hanya saja selama ini ia belum pernah merasakannya. Malam ini, sangat Kai mengatakan bahwa dia menghormati pilihan hidup Eja—tidak menghakimi seperti saudara lainnya, untuk pertama kalinya Eja merasakan bahwa ada keluarga yang memahaminya selain Nenek.

"Thank y—,"

Ucapan Eja berhenti lantaran Refal yang tiba-tiba keluar dari pintu dan langsung menghampiri dirinya dan Kai.

 

"Lagi ngapain nih? Ngumpul ga ngajak-ngajak," sapa Refal sembari bersandar di salah satu fondasi.

Bukannya menjawab, Eja langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menjauhi lokasi tersebut. "Ah, sok asik lo," ujarnya sebelum akhirnya ia masuk ke dalam rumah dengan keadaan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya.

First Couple (from AU "cowokku")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang