part 3

232 28 4
                                    

Dengan keadaan wajah basah sebab baru dibasuh olehnya, Aya menatap refleksi diri di cermin kamar mandi kantor.

Dia lelah fisik dan batin. Tapi kalau dia menyerah sekarang, mimpi-mimpi irasional yang sudah dibangunnya akan selamanya menjadi mimpi belaka. Dia harus memaksa diri untuk bertahan sedikit lebih lama di kantor itu, terutama menghadapi Dena dan teman-temannya.

 Dia harus memaksa diri untuk bertahan sedikit lebih lama di kantor itu, terutama menghadapi Dena dan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Tai!" Umpat Aya seraya menutupi wajahnya tatkala berdiri di trotoar.

Ia sebal pada dirinya sendiri karena tak punya uang untuk pulang juga sebal sebab tak berani meminta tolong kepada Syafira, teman dekatnya sekalipun.

First Couple (from AU "cowokku")Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang