Itu adalah hari pertama Aya menjadi pacar Eja. Pacar boongan, lebih tepatnya.
Tadi malam, Aya baru saja mentransfer sejumlah uang untuk keperluan sekolah adiknya. Ia benar-benar butuh uang sekali dan ia berharap bahwa haru pertemuannya dengan keluarga Eja semoga bisa datang lebih cepat supaya ia punya uang lagi.
"Tumben banget lo bawa bekal buah gitu," ujar Mba Dena yang entah sejak kapan ada di sebelahnya.
"He he he," hanya itu yang bisa Aya keluarkan dari mulutnya sebagai respon.
"Hari ini kayaknya Kaisar datang deh. Lo jangan lupa tanyain dia udah punya pacar apa belom."
Aya memutar bola matanya sejenak, ia agak bosan juga mendengar perintah dari seniornya itu.
Tak lama kemudian, Mba Dena pergi menjauh dari area meja kerja Aya dan kembali memasuki ruangannya.
Aya melahap kembali buah-buahan dari Eja tadi sambil memikirkan bagaimana cara paling normal untuk menanyakan apakah Kaisar sudah punya pacar atau belum tanpa membuat Aya seperti naksir kepada Kaisar-walaupun sebenarnya ia memang naksir.
****
Sore sekitar pukul 3, seluruh anak kantor menikmati kopi hasil traktiran salah satu atasan yang berulang tahun. Aya ikut kebagian. Ia mengerjakan tugasnya sembari saling berbalasan pesan dengan Syafira.
Syafira tampaknya tengah bersemangat membahas pacarnya, hal ini membuat Aya belum sempat membahas eksistensi Kaisar di kantornya serta perihal interaksi di antara mereka.
"Aya, beliin map plastik dong," seniornya, Cassie, datang mendekat dengan wajah memelas. "Lo lagi nganggur juga gue lihat-lihat. Bukannya kerja."
'Tai,' batin Aya.
"Nih duitnya. Sisanya lo ambil aja. Beliin warna kuning ya," kata Cassie seraya menyodorkan uang pecahan sepuluh ribu rupiah ke atas meja Aya.
'Mana ada lebihannya, anjir?! Ini mah kurang dua ribu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
First Couple (from AU "cowokku")
RomanceAya bertekad memutus rantai kemiskinan keluarganya di dirinya dengan cara mencari pacar orang kaya. Namun dirinya justru terjebak hubungan mutualisme dengan Eja, si op warnet yang cuek.