3

5.6K 622 14
                                    

Happy reading

***


"Aku akan mengemasi barang-barangku dengan cepat. Tuan, apa Anda ingin menunggu di dalam ato di dalam mobil?" Xiao Zhan ragu-ragu saat menanyakan itu kepada pria ini. Tapi, bukankah tidak sopan jika ia tidak untuk melakukannya. Meskipun pernikahannya ini mendadak, tapi pria ini jelas adalah pasangan nikahnya yg sah. Usianya saat ini masih belum legal untuk melakukan pernikahan, tapi tuan besar Wang sudah mengaturnya sedemikian rupa, jadi ia tidak mendapatkan kendala apapun saat mendaftarkan pernikahan mereka kemarin.

"Aku akan masuk. Sekarang aku adalah suamimu, bukankah tidak sopan jika aku tidak datang untuk menyapa keluargamu setelah menculik putra kesayangan mereka untuk melakukan pernikahan denganku." Nada pria itu jelas sekali mengejeknya saat mengatakan kalimat itu. Tapi sayang, apa yg dipikirkan pria itu tentangnya ternyata keliru.

Putra kesayangan?

Itu jelas bukanlah dirinya, meskipun ia adalah putra kandung keluarga Mo, tapi dia bukanlah anak yg mereka sayangi. Justru sepertinya keluarga Mo itu sangat membencinya. Ia hanya terhubung darah dengan mereka, tapi yg membesarkannya selama ini adalah keluarga Xiao.

Hubungan seperti berawal dari waktu kelahirannya. Bayi keluarga Mo dan keluarga Xiao tertukar, dan Xiao Zhan yg ternyata putra kandung keluarga Mo di rawat oleh keluarga Xiao yg adalah keluarga sederhana. Mereka tidak kaya, tapi juga tidak kekurangan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Dengan mengandalkan sebuah kedai kecil, perekonomian mereka bertumpuh pada kedai kecil itu. Namun, saat usianya hampir tujuh belas tahun, kedua orang tua kandung datang dan mengakuinya sebagai putra kandung mereka.

Meski hal tersebut itu sangat mengejutkan dan sulit di cerna, tapi ia berusaha untuk menerimanya. Keduanya pun bertukar kembali ke keluarga asli mereka. Mo Xuanyu kembali ke keluarga Xiao, dari seorang tuan muda yg di manja dan kini harus menjadi remaja biasa. Dan Xiao Zhan, dari seorang remaja sederhana ia justru harus menjalani kehidupan seorang tuan muda yg menurutnya agak merepotkan.

Dan beberapa bulan setelahnya, keluarga Mo tampak tidak puas dengan putra kandung mereka ini. Xiao Zhan tidak pandai berbahasa inggris, dan ia juga tidak memiliki bakat seperti memainkan piano. Ia kesulitan bergaul dengan para keluarga kaya itu. Dan itu membuat nyonya Mo semakin jelas memperlihatkan ketidak puasannya pada Xiao Zhan.

Dan puncaknya ialah pada hari ulang tahunnya yg ke delapan belas. Keluarga Mo mempersiapkan pesta yg meriah untuknya, dan sebelum ia keluar dari kamarnya, nyonya Mo memintanya untuk tidak membuat masalah dalam pesta itu.

Xiao Zhan hanya bisa patuh dengan segala peraturan yg di berikan oleh keluarga Mo. Namun tiba-tiba Mo Xuanyu datang, remaja itu datang dengan menangis begitu sedih. Tuan dan Nyonya Mo yg sudah merawatnya sedari kecil sungguh tertekan melihat itu, apalagi saat remaja itu berkata, "ayah, ibu, aku tidak bisa hidup disana. Aku tidak tahan. Tolong biarkan aku tinggal di sini. Aku akan berprilaku baik dan tahu diri. Tapi tolong jangan kirimkan aku kembali ke orang tua kandungku."

Mendengar itu, tuan dan nyoya Mo pun segera mengiyakannya dengan cepat. Xiao Zhan melihat pemandangan tiga orang yg berpelukan dengan haru di lantai bawah dengan tatapan rumit. Ia pun akhirnya mengerti, meski mereka adalah orang tua kandungnya, tapi remaja yg sedang mereka peluk saat ini adalah putra yg telah mereka besarkan selama ini. Ia hanya terikat darah dengan mereka tapi tidak dengan perasaan.

Dan pada saat itulah ia berusaha memberanikan diri untuk berbicara pada mereka. "Ayah, ibu, Mo Xuanyu lebih cocok untuk kalian berdua. Jadi, bolehkah aku kembali ke keluarga Xiao?"

Tapi bukanlah sebuah jawaban yg ia terima melainkan sebuah tamparan keras dari tuan Mo yg di terima. Xiao Zhan sungguh merasa sedih dan kecewa. Ia marah, dan tanpa ingin menangis untuk meratapi kekecewaannya ia pun pergi kembali ke rumah keluarga Xiao.

Namun, harapan satu-satunya pun seakan pupus saat ayah dan ibu Xiao justru menanyakan keadaan Mo Xuanyu saat melihat kedatangannya. Xiao Zhan lagi-lagi mendapat luka di hatinya. Bibir tersenyum tapi hatinya menangis.

Meski keluarga Xiao masih menyambutnya dengan baik, tapi ia sadar diri, ia tidak memiliki hubungan darah dengan kedua orang tua itu, dan mereka pastinya lebih memedulikan Mo Xuanyu karena anak itu adalah anak kandung mereka.

Keesokan harinya tuan Mo datang menjemputnya secara paksa untuk pulang, dan ia terpaksa tinggal di tempat itu bersama Mo Xuanyu. Ia adalah tuan muda asli keluarga itu, tapi mereka semua memperlakukannya seolah ia adalah yg palsu. Ia selalu hidup di bawah bayangan Mo Xuanyu yg selalu bersinar. Selalu dibandng-bandingkan dengannya dalam hal apapun membuat Xiao Zhan lelah. Ia pun tidak lagi berharap banyak pada kasih sayang kekeluargaan dari kedua keluarga itu. Kali ini tekadnya adalah bisa segera pergi meninggalkan keluarga Mo dengan cepat. Ia tidak ingin berada di tempat ini lagi.

Dan pertemuannya dengan tuan Wang adalah jalan untuk menyelesaikan masalahnya.

Pertemuan itu tidak di sengaja, karena saat itu ia tidak sengaja menbantu mengembali dompet tuan Wang yg terjatuh di depan toko tempat kerja paruh waktunya. Tuan Wang sangat berterima kasih, dan sejak saat itu tuan Wang sering menyempatkan diri untuk mampir dan sekedar menyapa. Waktu berlalu dengan begitu cepat mulai dari hitungan hari yg berganti minggu, lalu berganti bulan. Tuan Wang makin menyukai kepribadian Xiao Zhan yg ramah dan pekerja keras. Ia pun menyelidiki asal-usul pemuda itu. Tuan Wang tidak bisa untuk tidak simpati saat mengetahui latar belakang pemuda itu. Ia adalah seorang tuan muda, tapi di perlakukan secara tidak adil seperti itu, sungguh kasihan.

Mengetahui masalah itu membuatnya memberanikan diri untuk melamar pemuda itu atas nama putranya. Xiao Zhan yg manis dan penyayang sangat cocok untuk putranya yg kepribadian tidak bisa ia tebak.

Tidak di sangka pemuda itu menyetujuinya dengan mudah, namun sebelum itu ia mengajukan sebuah permintaan pada tuan Wang, dan permintaannya ternyata cukup sederhana.

"Bolehkan aku nanti tinggal dan mengikuti suamiku?"

Tuan Wang langsung mengiyakannya tanpa pikir panjang. Tapi, setelah ia ingat bagaimana dengan lingkungan tempat tinggal putranya, tuan Wang merasa menyesal, ia pun mengatakan yg sebenarnya pada pemuda itu.

Dan jawabannya sungguh di luar ekspektasinya.

"Tidak masalah. Aku pasti akan berusaha menyesuaikannya. Paman tidak perlu khawatir." Xiao Zhan justru mencoba untuk menenangkannya.

"Kau tidak perlu memaksakan diri. Kalo kau tidak sanggup, kau bisa tinggal bersamaku. Aku akan menjadi calon ayah mertuamu, dan aku akan memperlakukanmu seperti aku memperlakukan anak kandungku. Kau bisa mempercayaiku. Aku tidak ingin membohongimu."

"Aku percaya pada, paman. Paman, adalah orang baik. Dan aku tidak bisa untuk meragukan ucapan paman."

Astaga, anak baik dan semanis ini kenapa harus lahir dalam keluarga seperti itu. Kasihan sekali...

Tuan Wang sudag sangat merasa menyayanginya pada saat itu.

Tuan Wang sudag sangat merasa menyayanginya pada saat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.
Sorry for typo.

Perfect Wife. (End In Pdf.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang