Happy reading
***
Xiao Zhan tiba di rumah saat sore harinya. Sejak perjalanan pulang, pemuda itu terkesan lebih pendiam dan murung. Petugas yg mengantarnya pun juga merasakan keanehannya, tapi ia tidak begitu ambil pusing dengan perubahan sikap yg terjadi pada pemuda itu.
Sesampainya di rumah Xiao Zhan langsung masuk ke dalam kamarnya. Pemuda itu langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur tanpa ingin membersihkannya terlebih dahulu. Xiao Zhan saat ini tidak memiliki tenaga untuk melakukannya. Bayangan adegan keduanya yg berpelukan terus melintas di benaknya dan memenuhi kepalanya dengan banyak spekulasi yg membuatnya semakin tidak nyaman. Ini sungguh membuatnya tertekan.
Ternyata sangat mudah untuk mengatakannya tetapi sangat sulit untuk mempraktekannya langsung saat itu benar-benar terjadi.
Hatinya mendadak sakit saat membatinkan itu. Saat itu ia bisa menjawab pertanyaan Zhuo Cheng dengan begitu teguh, tapi kini, saat ia mengalaminya secara nyata itu membuatnya sungguh tidak berdaya. Ia sudah terlalu nyaman berada sisi orang itu, dan hal tersebut menbuatnya serakah dan egois.
Wanita itu... apakah dia orang yg dia sukai?
Rasanya begitu sakit membayangkannya meminta mengakhiri hubungan pernikahan ini.Dadanya begitu sangat sesak. Xiao Zhan benar-benar merasa tidak berdaya. Efek obat yg ia minum sebelumnya membuatnya mengantuk dan tertidur tidak lama setelahnya.
.
.
.Langit telah berubah gelap seutuhnya tanpa ada satupun cahaya bintang yg menyinari. Cuaca malam ini mendadak mendung dan suram, sepertinya akan turun hujan badai setelah ini. Suara guntur menggelegar memekakan telinga. Xiao Zhan pun terjaga dari tidurnya dengan rasa tidak nyaman. Badannya terasa pegal dan lengket, dan membuatnya mau tidak mau harus pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat air jatuh membasahi tubuhnya, luka lecet yg tidak di tempelin plester pun langsung terasa perih, ini sangat tidak nyaman baginya.
Xiao Zhan sudah selesai mandi dan berpakaian. Awalntya ia ingin menerapkan obat oles yg diberikan dokter padanya, tapi ia tidak menemukan kantong obat tersebut, mungkin benda itu tertinggal di mobil petugas yg mengantarnya.
Di luar saat ini sedang hujan cukup deras. Xiao Zhan melihat jam di dinding dimana itu menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia tertidur cukup lama, dan sekarang ia tidak merasa mengantuk.
Samar-samar suara deru mobil terdengar dari luar. Itu pasti suara mobil jenderal yg baru pulang. Ia segera keluar untuk membukakan pintu.
"Belum tidur?" Tanya sang jenderal saat pintu terbuka dari dalam dengan Xiao Zhan yg membukakannya.
"Aku baru bangun."
"Masuklah." Wang Yibo mempersilahkan orang yg berada di belakangnya untuk masuk, dan barulah ia menyadari jika saat ini sang jenderal tidak datang sendirian, ada sosok lain di belakangnya, dan itu adalah wanita yg Xiao Zhan lihat tadi sore. Xiao Zhan tertegun.
"Apa kau memasak makan malam?" Pertanyaan pria itu berhasil mengejutkannya sehingga ia bisa kembali sadar.
"Tidak. Tapi kalo kau mau aku akan segera menyiapkannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...