Happy reading
***
Seperti yg telah dikatakan oleh Jenderal Wang sebelumnya, jika pria itu sedang ada urusan untuk segera ia tangani. Setelah mengantar Xiao Zhan kembali pulang ke rumah, Wang Yibo segera kembali ke markas. Dan sampai malamnya lagi Jenderal Wang belum juga kembali ke rumahnya.
Dan Xiao Zhan sebagai seorang istri cukup pengertian tentang profesi yg di tekuni suaminya. Tugas seorang tentara itu berat, dan ia tidak ingin mengganggu waktu pria itu hanya untuk perihal menanyakan dimana keberadaannya.
Wang Yibo kembali keesokan paginya lagi, dan pria itu kembali juga hanya untuk mengganti seragamnya yg telah kotor, setelah itu ia kembali pergi lagi tanpa meninggal satu pun pesan untuk Xiao Zhan. Wang Yibo jelas sangat sibuk pada saat ini, dan Xiao Zhan juga tidak berniat untuk mengganggunya dengan sebuah pertanyaan remeh.
Kesibukan Jenderal Wang sudah berlangsung selama hampir sepekan. Pria itu pulang dan pergi dengan sangat tergesa-gesa sekali, dan itu membuat persediaan bahan makanan di kulkas bertahan lebih lama dari pada biasanya.
Xiao Zhan bangun pagi seperti biasanya. Melihat keranjang baju kotor sudah terisi itu menandakan kalo pria itu sudah pulang dan kembali pergi lagi tanpa ingin mengganggu tidurnya. Xiao Zhan memasukkan semua baju kotor itu ke dalam mesin cuci sebelum akhirnya ia pergi mandi.
Kini ia sudah selesai mandi dan berganti pakaian kemudian berjalan ke mesin cuci untuk mengeluarkan isinya untuk kemudian ia jemur. Semuanya pakaian tersebut sudah selesai ia jemur, dan kini ia mulai mengeluarkan sepedanya untuk pergi menuju ke pasar.
Xiao Zhan pergi tanpa perlu harus mengunci rumahnya, karena lingkungan komplek tersebut cukup aman dan sangat terjaga, jadi ia tidak perlu harus melakukan itu.
Petugas yg berjaga segera membuka portal saat melihat pemuda itu lewat. Xiao Zhan pun menyapa mereka dengan sangat ramah seperti yg biasanya sering ia lakukan. Cuaca pagi di daerah perbatasan masih sangat hijau dan asri. Matahari juga belum bersinar terlalu terik, dan Xiao Zhan sangat menikmati kehidupan tenang dan damai seperti ini.
Sesampainya di pasar ia berbelanja secukupnya saja. Xiao Zhan hanya membeli bahan yg sudah habis saja, karena ia tidak tahu sampai kapan pria itu akan terus sibuk seperti ini.
Selesai berbelanja ia segera kembali ke rumah dengan menggoes sepedanya lagi. Tidak terlalu banyak kendaraan yg berlalu-lalang di jalan daerah ini, dan itu sangat aman bagi para pesepeda seperti dirinya. Xiao Zhan pun bersepeda dengan santai sambil menikmati semilir angin yg sesekali menerpa wajahnya.
"Aaaaahhh!!!"
Brugh!
Namun malang baginya pada saat ini, sebuah mobil dari arah berlawanan melaju cukup kencang dan tidak sengaja menyenggolnya hingga ia oleng dan menyebabkannya terjatuh ke tanah dengan sangat keras. Dan karena kejadian tersebut ia pun jadi mendapat beberapa luka dan lecet di bagian kaki dan tangannya, dan mobil yg sudah menyebabkannya mengalami ini justru menghilang tanpa ingin bertanggung jawab. Xiao Zhan sungguh sangat merasa sial pagi ini.
Ia pun bangkit seorang diri tanpa ada yg menolongnya. Menepuk bagian yg kotor, kemudian memeriksa luka-lukanya sebelum akhirnya memeriksa sepedanya. Untungnya sepedanya tidak rusak, kalo sampai rusak ia berjanji tidak akan melepaskan pemilik mobil itu dengan begitu mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...