Happy reading
***
Mobil yg di kendarai Wang Yibo kini bersiap meninggalkan area komplek. Sebelum itu, ia masih harus melewati pos penjagaan keluar masuk komplek. Mobil milik jenderal Wang sudah sangat di kenali oleh para petugas yg berjaga, dan biasanya mereka akan langsung membuka portal tanpa perlu sang jenderal untuk menurunkan jendela kaca mobil.
Tapi kali ini portal tersebut tidak langsung terbuka seperti biasanya. Wang Yibo pun segera menurunkan kaca jendelanya dimana seorang petugas dengan menggunakan payung segera datang menghampirinya.
"Selamat malam, jenderal."
"Mn, ada apa?"
Petugas tersebut segera menyerahkan sebuah kantong plastik yg memiliki logo rumah sakit. "Ini obat milik istri anda. Ini tertinggal di mobil saat saya mengantarnya. Sebelumnya saya sudah mencoba untuk mengembalikannya, tapi nyonya tidak membukakan pintu ketika saya mengetuk pintu rumah Anda."
Wang Yibo mengerutkan keningnya saat mendengar apa yg dikatakan oleh petugas tersebut.
"Bagaimana bisa mendapatkan barang ini?"
"Sebuah mobil menyenggol nyonya yg sedang mengendarai sepeda, dan itu membuat nyonya jatuh."
Informasi tersebut tentu membuat Wang Yibo sangat terkejut. Ia pun menoleh pada wanita yg ada di sebelahnya. Mengatakan sesuatu yg kemudian di angguki oleh wanita itu sebelum akhirnya ia turun dari mobil, dan petugas yg sebelumnya menggunakan payung masuk menggantikan Jenderal Wang Yibo untuk mengantar wanita itu kembali ke rumah sakit.
Dengan berjalan menggunakan payung Wang Yibo menerobos hujan untuk kembali ke rumahnya.
Sesampainya di rumah ia segera memutar kenop pintu yg ternyata tidak di kunci oleh penghuninya.
Lampu di ruang tengah masih menyala, namun tidak ada siapapun di sana. Wang Yibo segera menuju kamarnya. Ruangan itu gelap, namun ketika ia membuka pintu cahaya dari luar menyerbu masuk ke dalam, dan ia bisa segera menemukan keberadaan sang istri yg kini terduduk di lantai dengan memeluk lututnya. Wang Yibo segera menekan saklar lampu yg membuat ruangan tersebut langsung di penuhi cahaya.
Merasakan hal tersebut membuat Xiao Zhan segera mengangkat wajahnya, dimana wajah sembabnya segera terlihat oleh pria yg kini berjalan mendekat ke arahnya.
Wang Yibo berjongkok untuk menyamakan tinggi keduanya. Pria itu menatapnya dengan perasaan cemas.
"Dimana yg sakit?" Informasi tentang insiden yg terjadi pada sang istri baru saja ia ketahui, dan yg lebih membuatnya merasa bersalah ia justru masih memintanya untuk memasakkan makan malam untuk mereka tanpa menanyakan keadaannya terlebih dahulu.
Xiao Zhan pasti merasa sakit tapi ia tidak ingin mengatakan hal tersebut padanya. Wang Yibo sungguh sangat menyesal.
Wajah mungil di depannya kini tampak sangat menyedihkan, dan itu membuatnya semakin merasa bersalah.
"Dimana yg sakit? Aku akan menerapkan obatnya untukmu." Wang Yibo kembali menanyainya dengan khawatir.
"Hiks.. hiks.. di sini yg sakit." Xiao Zhan menunjuk ke bagian dadanya dimana kini hatinya berdenyut sangat sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...