Happy reading
***
"Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yg kau lihat. Bukankah terlihat sangat baik dan bahagia?"
"Pria itu benar-benar suamimu? Apa bajingan tua itu yg memaksamu untuk segera menikah?"
"Hey... orang yg kau sebut bajingan itu adalah ayah kandungku?"
"Tck, memangnya aku peduli."
"Ya, kau tidak perlu peduli karena aku juga tidak peduli padanya." Xiao Zhan kembali menyesap minumannya. Kini ia terpaksa terdampar di gang sempit ini setelah laki-laki itu menyeretnya kemari.
"Zhuo Cheng, bagaimana kabarmu sendiri?" Kini gantian Xiao Zhan yg menanyainya. Zhuo Cheng adalah sahabat sekaligus orang terdekatnya selain keluarga Xiao.
"Hey, aku tiga tahun lebih tua darimu. Dimana sopan santunmu saat memperlakukan orang yg lebih tua?"
"Tck, kau memang lebih tua dariku, tapi sikapmu lebih kekanakan dariku." Cibirnya. Keduanya terus mengobrol random tanpa ada rasa canggung sedikitpun meski keduanya telah berpisah cukup lama.
"Kau tidak keberatan harus menjalani hubungan pernikahan tanpa ada perasaan di dalamnya?"
Xiao Zhan langsung menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan. Pemuda itu sudah menceritakan perihal pernikahannya dengan Wang Yibo tanpa ada yg harus ia tutup-tutupi.
"Aku memutuskan untuk menikahinya adalah murni keinginanku sendiri. Dan konsekuensinya pasti sudah aku pikirkan. Saat itu aku berpikir hanya dengan menyetujui pernikahan ini aku bisa keluar dari masalahku. Asalkan aku bisa bebas dari keluarga Mo aku tidak peduli. Aku tahu, menyatukan dua karakter yg berbeda itu pasti akan sulit, apalagi aku dan dia memang tidak pernah saling mengenal. Tapi pria itu cukup mudah untuk di hadapi, dia juga memperlakukanku dengan sangat baik. Dan hubungan kami juga cukup akur dan harmonis. Itu sudah lebih dari cukup bagiku. Dan aku tidak ingin apa-apa lagi."
"Itu menurutmu, lalu bagaimana dengan dia? Apa kau yakin sebelum menikah denganmu dia sedang tidak terjerat hubungan dengan orang lain? Kalian menikah karena paksaan, bagaimana kalo suatu hari nanti dia menceraikanmu setelah menemukan orang yg disukainya? Apa kau tidak akan sakit hati?" Meski pertanyaannya terdengar menyakitkan tapi Zhuo Cheng menanyakan demikian karena ia merasa sangat peduli padanya. Xiao Zhan itu masih sangat muda, usianya baru 18 tahun, tapi masalah anak itu sudah sangat rumit.
Hidupnya seperti sebuah drama televisi yg sangat pelik. Dari fakta bahwa ia bukanlah anak kandung dari kedua orang tua yg sudah membesarkannya selama belasan tahun, dan setelah bertemu dengan orang tua kandungnya ia justru mendapatkan perlakuan yg tidak mengenakkan, dan sekarang anak itu justru terjebak pernikahan dengan pria yg tidak di kenalinya.
"Kau terlalu banyak berpikir. Aku tidak ingin memikirkan apa yg tidak perlu untuk aku pikirkan. Biarkan semuanya berjalan seiring waktu."
"Tapi kalo itu benar-benar terjadi bagaimana?
"Kalo memang terjadi, maka terjadilah. Aku akan menghormati keputusannya. Kau tahu kan, aku akan selalu bisa bertahan dimana pun dan dalam keadaan apapun asalkan orang itu tidak menolak keberadaanku. Tapi kalo ia sudah tidak menginginkanku lagi, maka aku akan pergi sesuai keinginannya. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Aku ini orangnya pasrah lho. Aku tidak ingin memaksakan sesuatu yg justru akan membuatku semakin sakit hati." Xiao Zhan terlihat sangat serius sangat mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...