📜10

185 7 1
                                    


"Gue bakal terima, tergantung lu jujur tentang apa" jelas Ciko, yang malah membuat Vino bimbang.

"gue ada rasa sama Lo" jelas vino, yang buat Ciko kaget.

"Maksud Lo?" Ciko mengerutkan dahinya, menatap Vino datar.

"Maaf Ciko, gue ga tau cara buat jelasin yang lebih detail nya gimana, intinya gue setiap deket sama Lo gue ngerasa nyaman, dan kalo Lo Deket sama orang lain selain gue gue cemburu" jelas vino, Ciko baru kali ini mendengar vino berbicara sepanjang itu.

Ciko ga tau harus respon gimana, toh Ciko juga sebenernya nerima perlakuan Vino ke dia, Ciko muak, situasi macam apa ini.

"Vin gue juga ga tau harus gimana, jujur gue kaget, tapi Lo sadar ga, gue ini cowok Vin, Lo juga cowok, kita sama² cowok"

"Gue gak marah klo Lo ada rasa sama gue, karna semua orang juga bebas punya perasan ke siapapun, tapi gue ga tau sama perasan gue"

Jelas Ciko yang membuat Vino sedikit lega karna Ciko ga marah ke dia.

"Gue ga maksa buat Lo ada rasa sama gue, tapi gue cuman kasih tau itu aja, tapi kalo Lo udah mulai ada rasa sama gue,bilang sama gue, tapi kalo Lo belom ada rasa sama gue, gue bakal usahain buat Lo suka sama gue, gimana pun caranya bakal gue lakuin demi elo"

Ciko benar² pusing, masalah ia dengan bara belum selesai, perasan Ciko juga masih di Flora, kini masalah rasa vino ke dia,rasanya Ciko pengen menghilang sementara.

Vino yang liat wajah Ciko yang mikir sesuatu, kini ia memeluk Ciko dengan tangan yang mengusap punggungnya.

"Jangan terlalu di pikirin, anggap gue ga bilang apa² ke elo, tapi gue juga bakal tetep berjuang"
Vino diem sementara, Ciko yang di peluk Vino kini membalas pelukannya.

"Bahkan sampe mati pun gue bakal berjuang" ucapan Vino berusaha meyakinkan Ciko.

Matahari mulai tenggelam, kini langit berubah menjadi gelap, Vino dan Ciko masih di tempat yang sama.

Di lain tempat.

MARKAS ANGKASA.

"Lang ini gimana buat selesaiin masalh kita sama geng laskar, dia bahakan masih gangguin anak buah kita" ucap Angga.

"Iya Lang, kenpa kita ga damai aja sama mereka-mereka" Rama ikut berbicara.

"Ck, gue gak bisa, masa kita tiba² damai sama mereka, yang ada harga diri geng Angkasa bisa di injek² sama dia"

"Lu ajak tauran aja, siapa yang menang dia yang ngajak damai deluan" tanya Rizky.

Gilang memikirkan perkataan Rizky, ada benarnya juga.

"Oke gue setuju" balas Gilang yang membuat Rizky, Rama,Angga, hanya menatap Gilang serius.

"Serius Lang, Lo ga inget dulu anak² buah kita nyaris mati karna ulah mereka yang main licik?, Gue gak mau sampe kayak waktu dulu lagi walpun kita menang"  jelas Bagas, yang mengingat kejadian itu, membuat hatinya ga tega dengan anak²buahnya.

"Iya Lang, gue juga kepikiran" balas Rafa.

"Tenang gue sama Varo bakal mikirin strategi kita"

Mereka semua mengangguk saja, toh mereka juga ga mau ambil pusing.

"Btw Lo tau? katanya ada geng motor yang buat onar di daerah kita, tapi gue kurang tau anak motor itu siapa" jelas Rafa.

"Hah serius, Lo tau dari mana"

"Gue waktu itu pergi nganter Kaka gue ke warung yang emng aga deket sama desa gitu, dia lagi jalanin tugas dari kuliah nya, terus Kaka gue di kasih tau sama tu yang punya warung, dia bilang kalo ada anak motor yang buat onar di desa itu" jelas Rafa panjang lebar.

"Anjir, kita harus jaga² sih"

"Kalian kasih tau anak²,harus siap siaga" Gilang menyuruh mereka untuk memberi tau tentang informasi ini, supaya mereka jaga diri.

"Btw gue mau pulang dulu, gue udah di caht sama si Ciko, suruh pulang"

"Kasih salam sama Ciko ya Lang" balas Bagas.

"Ogah" Giang langsung pergi meninggalkan markas.

Di rumah Ciko.

Vino sama Ciko udah pulang, sekarang Vino di suruh Ciko buat temenin dia sambil nunggu abangnya.

"Gilang lama banget sih" omel Ciko, Vino tau kemana Gilang pergi.

Tak lama Gilang sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum" Gilang membuka pintu, Gilang ngeliat Vino sama Ciko lagi nantap dia, apa lgi Ciko yang nantap Gilang pake tatapan mautnya.

"Dari pagi sampe malm baru pulang Lo hah"

"Gak inget rumah Lo,mending gak usah pulang aja sekalian"

"Punya Abang ga inget pulang"

Mulut Ciko terus mengomeli Gilang, Gilang ingin sekali membekap mulut Ciko, tapi tatapannya tertuju pada Vino, yang malah menatapnya tajam.

"Iya dek, maafin Abang"  Gilang mengeluarkan 2 eskrim yang tadi dia sempet beli di indo Mei.

Ngeliat Gilang mengeluarkan es krim, buru² dia mengubah raut wajahnya menjadi anak kalem, dengan senyuman yang manis well.
(Pake nada Mursyid)

Ciko mengambil es krim dari tangan Gilang,
Gilang sama vino yang liat itu cuman geleng-geleng kepala aja.

"Langsung diem" ejek Gilang.

"Udah Sanah Lo pergi, mandi" suruh Ciko, Gilang nurut aja pergi meninggalkan Ciko sama Vino.

"Gue pulang dulu ya" Vino buka suara.

"Eum lu mau pulang?"  Vino mengangguk.

"Maksih ya udah anterin gue, btw hati² pulngnya" vino tersenyum, ia mengacak rambut Ciko, Ciko menerima saja walpun hatinya lagi jeder².

"Ini dada gue kenpa dah"

Ciko mengantar Vino ke depan rumah,
Vino langsung memakai helem nya.

"Good night" vino mendekatkan wajahnya ke Ciko, mencium bibir Ciko sekilas.
Vino langsung ngacir pergi meninggalkan Ciko.

Karna perlakuan Vino tadi, malah membuat Ciko melotot, reflek memegang dadanya yang hampir melompat.

"VINO ANJINGG LO YAA"

"BUNDA BIBIR ADEKKK" teriak Ciko di dalam rumah.

Gilang yang mendengar suara teriakan Ciko membuatnya menutup telinganya.

"BERISIK"

"Dih suka2 gue lah" akhirnya Ciko bergegas masuk ke kamar menetralkan dirinya yang lagi saltingg berat.





📜
MAKSIH YANG UDAH BACA+VOTE
MAAF KALAU ADA TYPO NYA
LOVE YOUU KALIAN

📜PERKARA SURAT📜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang