Di Rumah Mewah nan Megah.
Kini keluarga vino berada di ruang makan,
sibuk pada diri masing²."Besok kau ultah, apakah ada yang kau ingin kan?"
Tanya ibu Vino, Vino hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku hanya ingin kehidupan ku seperti dulu"
Kini Vino melirik satu persatu keluarganya, ia menatap lama adiknya.
Ayah dan ibu Vino menatap bingung maksud dari perkataan Vino.
"Lupakan"
"Gimana kehidupan mu?" Kini ayah Vino bertanya.
"Seperti biasanya"
"Apakah kamu sudah memiliki kekasih?" Pertanyaan ini membuat Vino menatap kedua orang tuanya.
Vino mengangguk
"Apakah kamu bahagia bersamanya?"
"Bahagia, aku menaruh separuh hidupku padanya"
"Bagus kalau begitu,aku tidak memandang siapa pacar mu, asal kau bahagia"
Kini ibu Vino melirik adik dan kakak Vino.
"Bagai mana degan kalian?"
"Aku biak² saja, seperti pada umumnya"
Jawab Kaka Vino
"Aku juga" kini adik Vino.
"Kalian harus perduli satu sama lain, tidak ada permusuhan di antara kalian" ucapan penuh penekanan dari sang ayah mereka.
Kini Kaka Vino melirik Vino dan adik bungsunya, karna mereka lah yang selalu bermusuhan.
Setelah itu, mereka semua membubarkan diri masing², kini Vino di kamar begitu pun Kaka dan adik Vino.
Di kamar Adik Vino
"Bagaimana dengan mu, apakah kamu sudah menyiapkan sesuatu?"
Itu Kaka Vino
ia melirik kakak nya tersebut,berjalan menghampirinya.
"Sudah, apakah kau sudah?"
Laki² itu mengangguk, begitupun ia mengangguk juga.
Keesokan harinya.
"BANG CEPET BANG INI UDAH SIANG, SUMPAH YA AKHIR² INI BAWAANYA TELAT MULU" teriakan Ciko dari dapur, ia sedang menyiapkan sarapan mereka, hanya nasi goreng.
"SABAR KALI DEK, ABANG LAGI PAKE DASI"
kini Gilang turun ke bawa, menghampiri Ciko, ia duduk berhadapan dengan Ciko.
"Buruan makan"
Mereka akhirnya menyantap sarapan pagi dengan kesunyian.
Tak berapa lama mereka sekarang pergi menuju ke sekolah, dengan Gilang membawa mobilnya.
"Btw Vino ulth ya sekarang?" Tanya Gilang pada Ciko yang kini sibuk bermain game nya.
"Iya nih, gue udah siapin kadonya sih"
"Kok lu tau bang?" Kini Ciko yang tadinya fokus main game nya, ia menghadap ke arah Gilang.
"Gue kan peramal"
Ciko hanya mendengus kesal.
Akhirnya mereka sampai di sekolah.
"Turun buru"
"Ck, gue juga ga di suruh bakal turun njing" omel Ciko, Gilang hanya terkekeh aja.
"Itu pacar Lo ma temen Lo si Bayu" tunjuk Gilang, Ciko melihat arah yang di tunjuk Gilang, ternyata benar, tanpa pamitan Ciko berlari menghampiri Vino.
"ANJ, PAMITAN DULU KEK" teriak Gilang, yang cuman di balas acungan jari tengah.
"Hoy"
Ciko menyapa Vino dan Bayu, Vino yang ngeliat Ciko senyum lebar, Bayu cuman senyum tipis aja.
"Ayo ke kelas, tar kita ketinggalan upacara" ajak Bayu yang di angguki mereka berdua.
"Vin, nanti anterin gue ke toko kue ya"
"Iya sayang"
Vino mencium kening Ciko, menghirup dalam aroma rambut Ciko.
"Malem aja deh ya kita ke toko kue nya, kalo siang pasti panas"
Vino ngangguk aja.
Di Kantin.
"Kapan kita kumpul lagi ni"
"Iya gue kangen kita kumpul²"
"Gimana kalo nanti malem?" Kini Rizky ikut nimbrung.
"Gass lah"
"Gimana bar?" Rafa menanyakan pada Bara, bara ngangguk setuju, begitupun temen² Bara.
Di lain tempat.
"Gimana bos, kita bakal kesana nanti malem?" Tanya anak buahnya.
"Informasi sudah lengkap semua?"
"Udah bos, tempat dan dimana mereka sering nongkrong bener² tepat"
Yang di panggil bos, hanya ngangguk.
"Bagus,Kalian siapin semua yang harus di bawa"
"Baik bos"
Setelah itu pergi menutup pintu ruangan bosnya.
"Gue kangen sama Lo, moga kita bisa ketemu lagi" ucapnya dengan semirik dan tatapan tajam yang membuat aura gelap muncul.
📜
MAKSIH YANG UDAH BACA+VOTE
MAAF KALAU ADA TYPO NYA
LOVE YOUU KALIAN
KAMU SEDANG MEMBACA
📜PERKARA SURAT📜
Historia Cortayang kepo sama ceritanya boleh di baca, btw ini B×B atau cowok ma cowok. bahasanya non baku. ⚠️ Ada bahasa kasar ⚠️ murni sesuai imajinasi author ⚠️ Typo pasti ada ⚠️ Sudah TAMAT SILAKAN DI BACA, NIKMATI, BAYANGIN, HALUIN 📜 PE...