📜11

142 6 0
                                    


DI SEKOLAH.

"Bay, Lo mau ke kantin gak?" Tanya Ciko, ia kini sangat lapar, karna si Gilang bangunin nya kesiangan.

"Eum, gas lah ke kantin"

Ciko melirik Vino, Vino yang di lirik cuman ngangguk aja, karna tau kalo Ciko ngajak dia kantin juga.

Akhirnya Ciko,Bayu dan Vino berjalan menuju kantin, kini kantin ga terlalu rame kayak biasanya.

"Tumben nih sepi"

"Kita beli bakso aja yuk, pengen bakso"

"Ayo lah" 

akhirnya mereka duduk di dekat tukang bakso, kini Ciko yang gantian pesan makanan.

Tak berapa lama Ciko Dateng, Vino langsung mengangkat nampan dari tangan Ciko, Bayu yang ngeliat itu cuman natap aneh.

"Awas panas" 

"Bay mana tempat sambel tadi, perasan gue tadi liat deh"

Ciko tadi sebelum pergi ngeliat tempat sambal di meja kantin, kok tiba-tiba gada.

Bayu melihat kearah Vino, karna Vino pelakunya yang menyembunyikan tempat sambal tadi, yang di liat malah natap tajam Bayu.

"Gak liat gue cik" Bayu langsung makan bakso nya dengan santai.

"Isss, yaudh deh gue minta ke orangnya aja" Ciko berniat berdiri tapi tangannya di cekal Varo.

"Mau kemana?"

"Mau minta sambel"

"Pagi²,gak baik makan sambel nanti sakit perut"  Bayu yang melihat adegan itu cuman natap nanar mereka.

Akhirnya Ciko duduk, cuman ada kecap, bahakan saus pun di sembunyi sama Varo.

"Masa ma kecap doang"

Akhirnya Ciko makan dengan kuah bening aja, menatap Vino jengkel, yang di tatap cuman terkekeh geli, ga lupa mengacak rambut Ciko.

Bayu ngerasa kalo dia itu cuman di anggap bayangan apa ya.

Gak lama, Bayu, Ciko, vino udah selsai makan, kini mereka menuju ke kelas, tapi Ciko menyuruh mereka deluan, ia ingin ke toilet, karna perutnya mules.

Ciko ga bisa makan pagi sebenarnya, cuman karna lapar jadi ya mau gimana lagi.

Samar² Ciko mendengar suara cewek di balik toilet, tapi ada suara cowok juga.

"Eumhhh, Danil stopp eghhh" suara cewek itu membuat buku kuduk Ciko berdiri.

Rasa kepo Ciko meningkat, ia kini justru mencari kursi agar bisa mengintip apa yang mereka berdua lakukan.

Ciko ga nemuin kursi, justru dia nemuin balok kayu yang lumayan tinggi, dia ambil tu balok, Ciko naik di atas balok, dia mengintip sedikit.

Betapa terkejutnya Ciko, ternyata di balik toilet itu Flora dengan cowok yang entah Ciko gak kenal.

"Anjing Lo Flora"

Ciko buru² mengambil ponselnya, dan membuka kamera hp nya, memvideokan perlakuan Flora sama tu cowok.

Karna ngerasa pelaku udah ngerapihin bajunya, buru² Ciko turun dari balok kayu itu, menendang balok itu ke sembarang arah, Ciko langsung lari keluar dari situ.
Perutnya yang tadinya mules kini malah ga mules lagi.

"Gada yang tau kan Sayang tadi" Tanya Flora takut².

"Gak kok sayang, maksih ya" cowok itu mencium bibir Flora.

"Iya sayang sama²" cowok itu pergi meninggalkan Flora.

Kini Flora memutarkan bola matanya.

"Cih, ga seberapa, mending gue sama yang lain"

Flora meninggalkan toilet itu.

Kini Ciko masuk kedalam kelas dengan ekspresi emosi, kaget dan ga nyangka.

Ciko duduk dengan tangan mengepal, kenpa dia bisa suka sama cewek modelan Flora.

"Kenpa?" Varo menanyakan keadaan Ciko, seperti orang yang ingin ngamuk.

"Gappa" Ciko berusaha untuk ga emosi, karna dia bukan modelan yang kalo emosi ngelampiasin ke orang lain.

Kaya pacar kalian, yg kalo emosi malah ngebentak,ngmong kasar, padhl gada salah apa².
Giliran kalian jujur malah di bilng
"cowok se effort ini yang di liat cuman marah²nya sama bentak²nya aja"

Malah curhat.

Ciko berniat mencari Bara, karna ia harus menyelesaikan masalahnya.

Ciko berjalan menuju 11 IPA 1, tapi Ciko di pertemukan oleh Flora.

"Eh Ciko, mau cari siapa?, cari gue ya?" Kekehan Flora, yang membuat Ciko memandang flora dengan tatapan dingin.

"Cih,minggir" Ciko menggeser tubuh Flora, Flora yg mendapat perlakuan seperti itu dari Ciko cuman mengerutkan keningnya.

"Kok gitu sih ciko,biasanya kamu ga gini Lo" Flora kini merangkul lengan Ciko.

Ciko merasa risih, berusaha melepaskan rangkulan Flora.

"Lepas"

"Gak mau ih, kamu kenpa sih"

"Gue bilang lepas" Flora malah semangkin mengeratkan rangkulannya.

Ciko muak akhirnya ia menjambak rambut Flora, Flora melepaskan rangkulan nya.

"Akhhh, sakit tau Ciko" Flora memegang rambut yang di Jambak Ciko.

"Eh lonte" Flora mencari suara yang memanggilnya lonte.

Ciko yang ini masuk ke kelas Flora kini menghadap ke belakang, disana ada cewek yang entah siapa.

"Apan sih Lo manggil² gue lonte"  marah Flora.

"Cih, Lo jangan sok² polos ya njing" marah cewek itu.

"Apasih gue ga pernah ganggu Lo, gue juga ga kenal siapa Lo" balas Flora acuh.

"Anjing Lo ya, kepintaran Lo boleh lah, tapi harga diri Lo rendah" Flora ga tau maksud dari perkataan cewek di depannya.

Cewek itu membuka ponsel nya, menampilkan foto yang disitu ada Flora sedang bercumbu panas,dengan pria tua yang entah siapa di sebuah klub malam.

Flora melotot tak percaya, begitu pun Ciko, tapi ia berusaha biasa saja.

Flora melihat ke arah Ciko, ia gelagapan berusaha mengambil handphone milik cewek tadi.

"Ahh, Ciko ini bukan apa² kok, ini ga bener fotonya" panik Flora, cewek tadi ngeliat Ciko.

"Oh pacarnya?" Tanya cewek itu ke Ciko, Ciko menggeleng.

"Gue gak kenal dia" balasan Ciko membuat Flora kaget, Ciko langsung masuk ke kelas Flora,mencari Bara.

"Bahkan Lo aja gak di akuin, gue bakal sebar ini foto, karna Lo udah rebut pacar gue Denil" 

Flora memohon agar tidak di sebar luas kan,tapi ternyata notifikasi masuk begitu saja di handphone Flora, Flora membuka Handphone nya, dia benar² kaget, fotonya tersebar, disitu banyak sekali bully an untuk dirinya.

Flora menangis sejadi-jadinya.

Ciko mencari keberadaan bara, tapi Ciko ga liat keberadaan bara.

"Dimana sih njing"

Ciko malah ngeliat cewek yang dia suruh kemarin, Ciko menghampiri Rani.

"Eh Lo"

Rani yang merasa di panggil menoleh ke samping.

"Kenpa ya?" Tanya Rani polos.

Tapi Ciko berfikir, kan dia juga udah tau tingkah Flora, terus kenpa dia mempermasalahkan nya.

"Gak jadi" Ciko melengos pergi begitu saja.

"Aneh"

📜
MAKSIH YANG UDAH BACA+VOTE
MAAF KALAU ADA TYPO NYA
LOVE YOUU KALIAN

📜PERKARA SURAT📜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang